COVID-19 Dapat Memicu Risiko Stroke pada Orang yang Lebih Muda

COVID-19 Dapat Memicu Risiko Stroke pada Orang yang Lebih Muda

Berikut ini adalah COVID-19 Dapat Memicu Risiko Stroke pada Orang yang Lebih Muda yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Pada kasus tertentu ternyata COVID-19 dapat meningkatkan risiko stroke, terutama pada orang yang lebih muda. Apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi?

Sebenarnya, sampai saat ini penyebab mengapa beberapa pasien yang terkena COVID-19 dapat memicu risiko stroke belum diketahui pasti. Sebuah studi yang dimuat di jurnal Neurosurgery pun mencoba meneliti hal tersebut, terutama pada pasien muda yang tidak memiliki faktor risiko stroke.

Para peneliti berpendapat fenomena ini perlu dianalisis karena pasien berusia antara 30-50 tahun mengalami stroke yang biasa dialami pasien berusia lebih dari 70 tahun.

Walaupun cukup terbatas dalam beberapa hal, setidaknya penelitian ini bertujuan supaya masyarakat semakin waspada. Pasalnya, banyak orang dewasa dan anak muda yang mungkin tidak menyadari telah terinfeksi COVID-19 dan mengembangkan risiko stroke lebih tinggi.

Studi tersebut mengikutsertakan 14 pasien yang diperiksa mengenai masalah stroke. Delapan pasien laki-laki, enam lainnya perempuan. Setengah dari mereka tidak tahu telah terkena COVID-19. Sisanya sedang menjalani perawatan untuk gejala penyakit lain ketika terserang stroke. 

Hasilnya menunjukkan bahwa pasien bergejala stroke menunda memeriksakan diri ke rumah sakit karena takut terkena virus corona. Akibatnya, peluang stroke dapat diobati pun semakin kecil dan penundaannya juga meningkatkan risiko yang lebih besar. 

Terlebih lagi, 42% dari pasien stroke positif COVID-19 yang mengikuti penelitian ini berusia di bawah 50 tahun. Selain itu, mereka juga mengalami stroke pada pembuluh darah besar, di kedua belahan otak, dan kedua arteri dan vena otak. 

BACA JUGA:  Apa itu Penyakit Diabetes Gestasional ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Fenomena ini ternyata cukup langka, terutama pada pasien yang memiliki faktor risiko stroke. Maka dari itu, masyarakat perlu mewaspadai gejala COVID-19 yang dialami supaya mendapatkan penanganan yang cepat.

Scroll to Top