Apa itu penyakit Demam? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Demam
Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh di atas rata-rata suhu harian.
Orang dewasa dianggap demam apabila pengukuran suhu oral (diukur lewat mulut) di atas 38oC, atau suhu rektal (diukur melalui anus) maupun telinga di atas 38,3oC. Akan tapi hal ini seringkali baru jadi perhatian jika suhu telah mencapai > 39,4oC.
Sementara itu, anak dan balita dianggap demam apabila suhu rektalnya > 38oC. Suhu tubuh yang meningkat meskipun sedikit dapat adalah tanda dari infeksi yang serius.
Demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit yang mendasari. Banyak ahli yang mengatakan bahwa demam adalah mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan infeksi. Karena itu, orang pada segala usia dapat mengalaminya.
Komplikasi yang dapat timbul akibat demam adalah dehidrasi berat, halusinasi, dan kejang demam (pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun).
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Demam dan Berbagai Penyebabnya
Penyebab Demam
Demam memang mudah diukur, tapi menentukan penyebabnya tergolong sulit. Umumnya, kondisi ini adalah respons terhadap:
- Infeksi. Ini adalah penyebab demam yang tersering. Infeksi yang paling umum menyebabkan demam adalah infeksi saluran napas atas, saluran pencernaan, paru-paru, dan saluran kemih
- Efek samping obat, seperti antibiotik, narkotik, dan antihistamin
- Trauma atau cedera berat, seperti serangan jantung, stroke, dan luka bakar
- Penyakit noninfeksi, seperti kanker, penyakit autoimun, gangguan tiroid, dan radang sendi
- Efek samping imunisasi pada anak
Dokter kemungkinan akan menyarankan pemeriksaan darah, urine, atau rontgen dada untuk menentukan penyebab demam.
Gejala Demam
Tergantung penyebabnya, beberapa gejala dan tanda yang dapat menyertai demam adalah:
- Berkeringat
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Hilangnya nafsu makan
- Rasa lemas
- Dehidrasi
Demam tinggi yang berkisar antara 39,4–41,1oC dapat menyebabkan halusinasi, disorientasi, kejang, gelisah, hingga syok akibat dehidrasi.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Anda Bisa Demam karena Luka
Diagnosis Demam
Untuk mengetahui seseorang demam atau tidak, perlu dilakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer. Suhu tubuh umumnya diukur pada mulut (oral), anus (rektal), telinga, ketiak, dan dahi. Hasil yang didapat bervariasi, tergantung dari lokasi pengukuran suhu.
Berikut adalah perbandingannya secara umum:
- Rata-rata suhu oral normal adalah 37oC
- Suhu rektal dan telinga lebih tinggi 0,3–0,6oC daripada suhu oral
- Suhu ketiak dan dahi biasanya lebih rendah 0,3–0,6oC daripada suhu oral
Pengukuran melalui ketiak, telinga, dan dahi lebih mudah dilakukan daripada melalui anus dan mulut, tapi hasilnya kurang akurat. Pada bayi dan balita dianjurkan untuk mengukur suhu rektal atau oral.
Di kala sehat, ukurlah suhu tubuh pada pagi dan malam hari. Ini akan membantu seseorang mengetahui berapa rata-rata suhu basalnya (suhu terendah yang normal), sehingga bila ada sedikit peningkatan dapat jadi tanda adanya sesuatu dalam tubuh. Suhu tubuh normal dapat bervariasi, kurang lebih 0,6oC dalam sehari.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran suhu tubuh yang akurat, sebelum lakukan pengukuran sebaiknya menunggu paling sedikit 20–30 menit setelah merokok, makan, atau konsumsi minuman panas ataupun dingin, dan paling tidak 1 jam setelah berolahraga atau mandi air panas.
Artikel Lainnya: Tidak Boleh Mandi Saat Demam, Mitos atau Fakta?
Pengobatan Demam
Penanganan demam yang spesifik sangat bergantung pada penyebab dan usia penderitanya. Tidak semua demam perlu diatasi, karena ini adalah tanda bahwa ada sesuatu yang tidak normal di dalam tubuh.
Demam juga sebenarnya diperlukan, karena suhu tubuh yang meningkat akan memperbanyak jumlah zat pertahanan tubuh sehingga bakteri dan virus sulit berkembang biak.
Penanganan demam di rumah
Penanganan demam di rumah dapat dilakukan dengan:
- Menjaga kecukupan cairan tubuh. Demam dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang signifikan sehingga berpotensi mengalami dehidrasi. Karena itu, orang yang demam dianjurkan untuk minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari, serta mengonsumsi oralit, jus, atau air kaldu. Cairan-cairan ini dapat menggantikan air, garam, dan ion-ion yang hilang akibat demam.
- Batasi aktivitas, dan istirahat yang cukup.
- Usahakan suhu ruangan tetap sejuk. Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman. Hindari menggunakan selimut yang terlalu tebal saat tidur, karena ini akan membuat suhu tubuh semakin meningkat.
- Kompres atau mandi air hangat.
Demam kerap menyebabkan rasa tidak nyaman, terutama pada anak-anak. Karena itu, obat penurun panas seperti parasetamol dapat digunakan. Perlu diingat bahwa obat ini hanya mengatasi gejala demam, bukan dimaksudkan untuk mengatasi penyakit yang mendasari.
Penggunaan obat penurun panas umumnya kurang disarankan pada demam yang ringan (< 38,3oC), karena dapat menyamarkan gejala suatu penyakit dan mempersulit penentuan penyebab demam.
Kapan harus ke dokter
Demam pada anak dan balita kemungkinan bukan disebabkan oleh penyakit yang serius bila kondisi umum anak masih baik. Tanda-tanda kondisi anak masih baik, di antaranya:
- Kontak mata yang baik
- Berespons baik terhadap suara dan ekspresi orang tua
- Mampu makan, minum, dan bermain
Pada orang dewasa, segera temui dokter khususnya bila terdapat demam dan:
- Hamil
- Baru saja kembali bepergian dari daerah endemis penyakit infeksi, seperti dengue, malaria, demam kuning
- Baru saja dipulangkan dari rumah sakit, menjalani operasi, atau prosedur medis lainnya
- Sering mengalami infeksi
- Sedang dalam kemoterapi (terutama bila suhu oral > 37,8oC selama lebih dari satu jam, atau > 38,3 oC dalam satu waktu)
- Memiliki riwayat penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, lupus, atau anemia sel sabit
Kondisi-kondisi berikut juga memerlukan pemeriksaan dokter dengan segera:
- Demam mencapai > 39,4oC.
- Demam berlangsung lebih dari 3 hari atau hilang timbul selama > 7 hari.
- Mengalami demam disertai salah satu atau lebih gejala berikut:
- Ruam kemerahan pada kulit
- Kesulitan bernapas/nyeri dada
- Nyeri kepala/nyeri leher berat
- Kejang atau gangguan kesadaran
- Muntah/diare hebat
- Nyeri hebat pada perut/pinggang/punggung
- Sangat lemas/gelisah
- Nyeri saat berkemih
- Mengalami kelemahan otot/penurunan sensasi perabaan
- Gejala lain yang tidak biasa, atau membuat cemas
Artikel Lainnya: Tips Mengatasi Demam bagi Ibu Hamil
Pencegahan Demam
Demam dapat dicegah dengan mengurangi paparan terhadap penyebab infeksi. Berikut tindakan yang dapat dilakukan:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah bepergian dari pusat keramaian, setelah mengunjungi orang sakit, setelah merawat hewan peliharaan, atau selama perjalanan menggunakan transportasi umum
- Cuci tangan dengan cara yang benar menggunakan sabun dan air mengalir
- Selalu bawa tisu basah atau hand sanitizer saat bepergian
- Hindari menyentuh hidung, mulut, atau mata, khususnya ketika sedang batuk-pilek. Ketiga area ini adalah rute utama virus maupun bakteri masuk dan menyebabkan infeksi
- Tutupi mulut ketika batuk, dan hidung ketika bersin
- Gunakan masker ketika batuk dan pilek supaya tidak menularkan orang lain
- Hindari menggunakan alat makan bersama orang lain
Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan terkai apa itu penyakit Demam untuk Anda ketahui, mulai dari definisi, penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya. Semoga dapat menambah dan memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai hal tersebut.