Apa itu Penyakit Abses Gusi ?

Apa itu Penyakit Abses Gusi ?

Apa itu penyakit Abses Gusi? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Abses Gusi

Abses gusi juga dikenal dengan istilah abses gingiva. Secara umum, abses merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri ini menyebabkan peradangan dan membentuk suatu rongga di gusi yang berisi pus atau nanah.

Abses macam ini sebetulnya bisa terjadi di seluruh organ tubuh. Mulai dari rongga mulut, vagina, ketiak, anus sampai ke tulang punggung. Sedangkan abses gusi merupakan salah satu dari lima jenis abses yang disebabkan oleh gigi. Jenis abses lainnya merupakan abses periapikal dan abses di dalam gigi itu sendiri.

Abses gusi terletak mulai dari bawah garis gusi dan membentuk sebuah benjolan.

Penyakit Abses Gusi (Stefano Garau/Shutterstock)

Penyebab Abses Gusi

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya abses gusi. Beberapa di antaranya karena adanya infeksi bakteri yang berasal dari gigi berlubang, menggosok gigi terlalu kencang, gigi patah, sisa makanan yang terselip di gusi atau pada keadaan gusi berdarah.

Selain itu, luka akibat kecelakaan bahkan tekanan bracket gigi yang berlebihan juga dapat menyebabkan abses gusi. Bahkan, menurut penelitian, kebiasaan anak-anak yang sering menggigit jari pun dapat menyebabkan abses gusi.

Gejala Abses Gusi

Biasanya abses gusi akan menimbulkan sakit berdenyut pada area yang terinfeksi dan terasa sangat sensitif. Penderitanya akan mengalami berbagai keluhan mulai dari rasa sakit yang ringan, kemudian bertambah sakit, lalu berubah jadi sakit yang hebat dalam waktu singkat. Gusi di sekitar gigi yang terinfeksi akan nampak membengkak bahkan sampai area pipi.

BACA JUGA:  Fakta atau Mitos: Temulawak Sebagai Obat Hepatitis

Jika abses gusi tidak dirawat maka infeksi dapat menjalar hingga menembus ke bagian tulang rahang dan menimbulkan bengkak di sekitar jaringan tersebut. Pada tahap ini pasien akan nampak mengalami pembengkakan pada wajahnya. Wajah akan nampak asimetris dan akan terjadi pula pembengkakan kelenjar-kelenjar di daerah leher.

Infeksi terkadang juga bisa menyebar ke jaringan sekitarnya yang lebih luas. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan di sekitar gigi tersebut.

Pada tahap yang berat, abses gusi bisa memicu timbulnya rasa mual, muntah, demam, dan kesulitan menelan. Gejala lain yang juga dapat menyertai merupakan bau mulut dan mulut terasa tidak enak.

Diagnosis Abses Gusi

Abses gusi bisa diketahui lewat pemeriksaan gigi dan mulut secara menyeluruh. Biasanya pasien abses gusi baru memeriksakan diri setelah abses yang dialaminya berada pada tahap menengah dan tak bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah.

Lewat pemeriksaan lengkap dokter gigi dapat menentukan bila kondisi tersebut berpotensi untuk suatu yang lebih serius atau tidak. Selain itu juga bisa diketahui bila kondisi tersebut memerlukan suatu tindakan invasif atau hanya memerlukan terapi obat saja.

Perawatan Abses Gusi

Abses gusi yang sangat ringan dapat diobati dengan mudah. Cukup dengan kompres es, pemberian obat antinyeri, dan bisa ditambah dengan berkumur air garam hangat. Bahkan pada beberapa kasus, abses gusi bisa pecah sendiri tanpa menimbulkan rasa sakit.

Abses gusi yang lebih berat dan telah terjadi berulang kali memerlukan pengobatan dengan antibiotik dan obat antinyeri. Jika kondisi abses gusi memburuk, maka biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa langkah penanganan.

Salah satunya merupakan tindakan pengeluaran nanah dari abses. Langkah ini bisa dilakukan dengan pemberian suntikan anestesi yang dilakukan oleh dokter gigi.

BACA JUGA:  Kebanyakan Minum Teh Bisa Memperparah Gejala Anemia

Tindakan ini tidak disarankan untuk dilakukan sendiri di rumah karena alasan keamanan dan higienitas. Mencoba lakukan sendiri di rumah rentan menimbulkan kerusakan jaringan di sekitarnya dan membuat peradangan abses gusi bertambah berat.

Langkah lain yang bisa dilakukan dalam kondisi sangat berat merupakan dengan pencabutan gigi yang terkena abses. Hal ini dimaksudkan supaya infeksi tidak menjalar ke gigi lainnya dan juga sebagai akses pengeluaran nanah.

Pencegahan Abses Gusi

Pada prinsipnya, cara terbaik untuk mengatasi abses merupakan dengan cegah terjadinya abses dari awal. Beberapa langkah berikut bisa Anda lakukan:

  • Lakukan pemeriksaan rutin dan pembersihan karang gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
  • Terapkan kebiasaan sehat dengan menyikat gigi dua kali sehari. Hal ini akan cegah sisa makanan menempel terlalu lama pada gigi maupun celah di antara gigi.
  • Bila menemukan suatu benjolan pada gusi yang tidak hilang dalam tiga hari, sebaiknya langsung periksakan ke dokter gigi. Jangan menunda hingga keadaan memburuk.
Scroll to Top