Kenapa Rambut Bayi Rontok? Yuk, Ketahui Penyebab dan Solusinya

Kenapa Rambut Bayi Rontok? Yuk, Ketahui Penyebab dan Solusinya

Berikut ini adalah Kenapa Rambut Bayi Rontok? Yuk, Ketahui Penyebab dan Solusinya yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Rambut si kecil rontok? normalkah? Pertanyaan itu tentu akan menghantui pikiran orangtua, terlebih saat melihat bayi yang sedang lucu-lucunya. Sebagai orangtua, wajar jika punya rasa khawatir yang berlebihan terhadap anak yang masih bayi.

Padahal rambut bayi rontok adalah hal yang normal terjadi sehingga Anda tak perlu khawatir. Dilansir dari American Academy of Pediatrics, sebagian besar bayi kehilangan separuh atau bahkan seluruh rambutnya dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Apa penyebabnya?

Kerontokan rambut bayi biasanya terjadi hingga ia berusia 6 bulan. Anda akan melihat adanya rambut di tangan setelah membelai kepala bayi, di bak mandi atau handuk setelah mencuci rambutnya, dan di tempat-tempat Anda meletakkan bayi seperti ayunan atau kereta dorong.

Kondisi ini jadi tanda bahwa rambut bayi akan memasuki siklus pertumbuhan baru. Pada beberapa bayi, pertumbuhan kembali rambut bisa terjadi pada saat yang bersamaan dengan kerontokan. Akan tapi, bisa pula lebih lama hingga membuat bayi jadi botak untuk sementara.

Rambut yang baru akan berbeda dengan yang sebelumnya di mana jadi lebih gelap dan kasar. Sebagian besar penyebab rambut bayi rontok tidaklah berbahaya. Meski dalam beberapa kasus, kerontokan ini dapat disebabkan oleh kondisi medis. Adapun penyebab kerontokan rambut bayi, antara lain adalah:

1. Telogen effluvium
Folikel rambut adalah kantong kecil di kulit tempat tumbuhnya helai rambut. Ketika lahir, beberapa folikel berada dalam fase istirahat (telogen), sedangkan yang lain berada dalam fase pertumbuhan (anagen).
Akan tapi, beberapa faktor tertentu seperti perubahan hormon, demam, dan stres dapat mendorong fase telogen sehingga menyebabkan rambut rontok. Ini hanyalah kondisi sementara, dan rambut bayi akan segera tumbuh kembali.

BACA JUGA:  Benarkah Oximeter Bisa Mendeteksi COVID-19? Ini Kata Ahli

2. Banyaknya gesekan
Bayi mungkin mengalami kerontokan rambut di bagian belakang kepala (neonatal oksipital alopecia)akibat banyaknya gesekan dengan suatu permukaan. Sebab bayi cenderung hanya berada dalam posisi tidur telentang.
Para ahli merekomendasikan untuk menempatkan si Kecil tidur telentang guna mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak. Akan tapi, tak perlu khawatir karena rambut yang rontok akan mulai terisi kembali ketika bayi telah bisa berguling.

3. Kurap
Kurap atau tinea kapitis adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan rambut bayi rontok. Selain itu, kondisi ini juga ditandai dengan adanya bulatan seperti cincin, ruam merah, dan bersisik pada kulit kepala si Kecil. Meski umumnya tak menginfeksi anak berusia di bawah 2 tahun, Akan Namun bisa saja terjadi pada bayi karena kurap sangat menular sehingga perlu berhati-hati.

4. Alopecia areata
Ini adalah kondisi yang menyebabkan bayi mengalami kerontokan rambut di beberapa tempat. Alopecia areata disebabkan oleh kelainan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkannya menyerang dan menghancurkan sel-sel rambut yang sehat. Kondisi ini jarang terjadi pada bayi berusia di bawah 6 bulan.

5. Cradle cap
Cradle cap terjadi ketika kepala bayi dipenuhi dengan bercak-bercak kasar, bersisik, dan tampak seperti ketombe yang mengeras. Tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya, Akan Namun jamur atau perubahan hormon dipercaya membuat kulit kepala menghasilkan lebih banyak minyak yang memicu terjadinya kondisi ini.
Meski tidak menyebabkan rambut bayi rontok secara langsung, Akan Namun saat membersihkan cradle cap Anda mungkin tidak sengaja mencabut beberapa helai rambut si Kecil. Kondisi ini umum terjadi pada bayi dan berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan bulan.

Beberapa kondisi medis, seperti hipotiroidisme atau hipopituitarisme dapat menyebabkan kerontokan rambut di seluruh kepala si Kecil. Akan tapi, kondisi ini umumnya disertai pula dengan gejala lain.

BACA JUGA:  Rutin Stretching Selama 12 Minggu Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung

Perihal itu, Anda tak perlu panik karena sebagian besar kerontokan rambut bayi adalah hal yang normal, tak ada hal khusus yang harus Anda lakukan. Kemungkinan bayi pun akan memiliki rambut yang penuh dalam setahun.
Akan tapi, jika kerontokan rambut terjadi akibat terlalu banyaknya gesekan cobalah untuk lakukan lebih banyak tummy time (meletakkan bayi dalam posisi tengkurap). Posisi ini dapat memberi rambut bayi waktu untuk bernapas.

Selain itu, karena rambut bayi sangat halus, maka rawatlah dengan lembut dan hati-hati. Jangan terlalu sering menyisirnya sebab bisa menariknya terlalu keras atau membuat kulit kepalanya terluka. Hindari pula mencuci rambut bayi setiap hari terutama menggunakan shampo yang bukan khusus untuk bayi.

Jika Anda khawatir rambut bayi rontok akibat kondisi medis, sebaiknya bawa bayi ke dokter. Dokter akan lakukan pemeriksaan dan menentukan penanganan yang tepat untuk bayi Anda. Jadi, tak perlu khawatir secara berlebihan.

Scroll to Top