Berikut ini adalah Kebanyakan Minum Teh Bisa Memperparah Gejala Anemia yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Orang yang punya anemia umumnya akan merasa cepat kelelahan, wajahnya memucat, dan sesak napas. Gejala-gejala ini akibat tubuh yang kekurangan hemoglobin, sel darah merah pembawa oksigen ke dalam jaringan tubuh. Lantas, kenapa efek minum teh kebanyakan bisa jadi penyebab anemia?
Efek minum teh kebanyakan benar bisa menyebabkan anemia. Pasalnya, tanin dalam teh dapat mengganggu proses penyerapan zat besi. Efek minum teh ini terutama harus lebih diwaspadai oleh orang-orang yang memang telah memiliki anemia zat besi, masalah penyerapan nutrisi (penyakit Celiac atau Crohn), dan gangguan perdarahan.
Sebuah laporan dari Colorado State University menemukan bahwa minum teh bisa mengurangi penyerapan zat besi hingga 60 persen. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki kondisi ini dianjurkan untuk tidak mengonsumsi teh bersamaan dengan makanan. Kalau mau, minum teh harus 1-2 jam sesudah makan supaya kandungan tanin dalam teh tidak mengganggu penyerapan zat besi dari makanan yang Anda makan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh M Nelson dan J. Poulter, jika Anda tidak memiliki kondisi-kondisi di atas, Anda tidak akan berisiko mengalami anemia jika rutin minum teh.
Bagi Anda yang tidak memiliki anemia atau masalah lainnya yang mengenai dengan kadar zat besi atau penyerapan nutrisi, minum teh rutin tidak jadi masalah. Akan tapi ini bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya berlebihan.
Minum teh sebaiknya tidak lebih dari lima cangkir setiap hari. Jika kebiasaan minum teh kebanyakan dibiarkan berlangsung selama bertahun-tahun, Anda berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti susah tidur (insomnia), anemia, ketergantungan, hingga osteoporosis.