Fakta atau Mitos: Cuaca Dingin Memicu Penyakit Asma Kambuh

Fakta atau Mitos: Cuaca Dingin Memicu Penyakit Asma Kambuh

Berikut ini adalah Benarkah Cuaca Dingin Dapat Memicu Penyakit Asma Kambuh? yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Dalam kondisi normal, hidung dan mulut biasanya selalu menghangatkan udara yang Anda hirup sebelum mencapai paru-paru. Anda pun jadi mudah bernapas. Namun, saat udara dingin, tubuh jadi lebih sulit untuk menghangatkan udara yang masuk.

Ketika udara dingin masuk ke dalam saluran pernapasan, paru-paru bereaksi dengan cara mempersempit saluran udara. Saat cuaca dingin, udara jadi lebih kering dibandingkan udara pada temperatur normal. Maka itu, saluran pernapasan akan lebih mudah teriritasi. Akibatnya, asma jadi lebih mudah kambuh dan mungkin disertai batuk.

Hal ini didukung oleh hasil sebuah penelitian dari Tiongkok dalam jurnal Plos One pada tahun 2014. Dari penelitian tersebut, ditemukan peningkatan pada jumlah pasien di sebuah rumah sakit yang mengalami asma saat musim dingin.

Udara dingin dapat memengaruhi gejala asma akibat beberapa hal berikut ini:

1. Udara kering

Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology, para peneliti awalnya percaya bahwa saat tubuh terpapar temperatur udara yang dingin, gejala asma akan kambuh. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa udara kering adalah penyebab yang sebenarnya.Saluran pernapasan dilapisi oleh cairan tipis. Saat menghirup udara kering, cairan ini menguap lebih cepat dari biasanya dan tubuh kesulitan untuk mengganti lapisan tersebut.

Hal ini membuat saluran napas jadi kering. Hal ini menyebabkan saluran pernapasan mengalami iritasi dan pembengkakan sehingga memperparah gejala asma yang kambuh.

Udara kering juga menyebabkan saluran pernapasan memproduksi sebuah zat yang bernama histamin. Histamin adalah zat yang juga diproduksi tubuh saat terjadi serangan alergi, sehingga menyebabkan timbul gejala asma ketika terpapar udara dingin, seperti mengi atau wheezing.

BACA JUGA:  Perubahan Tubuh Ini Ternyata Tanda Bahwa Anda Mengalami Penuaan Dini

2. Udara dingin meningkatkan jumlah lendir

Saluran pernapasan juga dilapisi oleh lendir yang berfungsi untuk melembapkan dan cegah partikel asing. Saat udara dingin, tubuh memproduksi lendir lebih banyak dan lebih kental dari biasanya.

Jumlah lendir yang berlebih ini jadi penyebab Anda rentan mengalami pilek atau infeksi lain. Dengan kata lain,  produksi lendir bertambah saat tubuh terpapar udara dingin, sehingga gejala asma lebih mudah kambuh.

3. Anda rentan sakit dan berada dalam ruangan saat cuaca dingin

Udara dingin berisiko menyebabkan pengidap asma lebih rentan terkena penyakit lain. Beberapa di antaranya adalah pilek dan flu pada penderita asma. Penyakit-penyakit tersebut dapat memengaruhi keparahan gejala asma yang kambuh.

Udara dingin juga membuat orang-orang cenderung berada di dalam ruangan, yang mungkin terdapat debu, jamur, dan hewan peliharaan berada. Pemicu alergi (alergen) tersebut dapat jadi penyebab asma kambuh pada sebagian orang saat udara lebih dingin dari biasanya.

Asma yang disebabkan oleh udara dingin dapat memicu gejala seperti, nyeri dada, batuk, merasa napas pendek, sensasi sesak di dada dan mengi.

Gejala tersebut cenderung muncul ketika seseorang terpapar udara dingin dan biasanya akan membaik ketika berpindah ke tempat dengan suhu yang lebih hangat.

Dengan demikian, Anda sekarang telah mengerti bahwa asma dapat kambuh saat udara dingin. Cuaca dan temperatur yang dingin mengakibatkan udara jadi kering dan hal ini dapat memperburuk gejala asma.

Scroll to Top