Apa itu penyakit Cacar Air? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Cacar Air
Cacar air adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan istilah varisela. Seperti penyakit lain yang juga disebabkan oleh virus, cacar air dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).
Cacar air umumnya diderita anak-anak di bawah usia 10 tahun. Meskipun begitu, pada beberapa kasus, penyakit ini juga dapat diderita orang dewasa. Bahkan pada orang dewasa, gejalanya cenderung lebih berat dibandingkan penderita anak-anak.
Biasanya, seorang hanya akan menderita cacar air satu kali seumur hidupnya. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan Anda dapat terkena lebih dari satu kali. Meskipun begitu sebenarnya saat hal itu terjadi, yang menyerang bukan lagi cacar air tapi shingles atau cacar api.
Ciri khas cacar air adalah munculnya bintil kemerahan berisi cairan dan terasa gatal. Setelah beberapa hari, bintil akan mengering dan terkelupas. Bintil cacar air biasanya muncul pada wajah, punggung, kulit kepala, dada, perut, lengan, dan kaki.
Artikel Lainnya: Langkah Tepat Mengobati Cacar Air pada Orang Dewasa
Gejala Cacar Air
Ada beberapa gejala cacar air. Gejala utama yang dapat Anda kenali adalah demam yang diikuti dengan munculnya ruam merah. Ruam merah ini akan berubah jadi bintil berisi cairan dengan bentuk dan tekstur yang mudah dikenali. Kondisi tersebut biasanya juga disertai dengan gejala lainnya –seperti nyeri otot dan sakit kepala.
Setelah ruam merah muncul, Anda akan merasa gatal. Ketahuilah bahwa tidak semua penderita cacar air mengalami gejala ruam yang sama. Ada yang mengalaminya di sekujur tubuh (hingga area mulut, telinga, dan bokong). Meskipun begitu ada juga yang hanya pada bagian tubuh tertentu saja –seperti kulit kepala, wajah, lengan, dan kaki.
Artikel Lainnya: 7 Fakta tentang Cacar Air yang Anda Harus Tahu
Berikut ini adalah tahapan perubahan ruam merah:
- Ruam berubah jadi bintil dan terasa gatal
- Bintil biasanya berisi cairan, berdinding tipis, dan rentan pecah
- Setelah beberapa hari, bintil akan mengering dan mengelupas dengan sendirinya
Bintil biasanya tidak muncul secara bersamaan. Begitu juga saat mengering dan mengelupas. Bisa saja ada bintil yang mengering dan mengelupas tapi di bagian lain masih ada yang belum kering. Biarkan bintil pecah sendiri. Jika Anda pecahkan, maka risiko infeksi sekunder jadi lebih besar.
Rasa gatal yang timbul dari bintil cacar air seringkali membuat penderitanya tak tahan. Tapi Anda harus bisa menahan diri untuk tidak menggaruknya. Sebab garukan pada bintil bisa membuat kulit infeksi atau memicu munculnya luka parut (scar) setelah Anda sembuh.
Untuk penderita usia remaja dan dewasa, biasanya gejala yang muncul lebih parah dibanding pada anak-anak. Orang dewasa yang menderita cacar air juga memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi.
Jika Anda berusia di atas 12 tahun, sedang hamil, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter supaya mendapat penanganan tepat dan dapat cegah terjadinya komplikasi.
Artikel Lainnya: Penderita Cacar Air Tidak Boleh Mandi, Mitos atau Fakta?
Berbahayakah cacar air? Penyakit ini memang sering dianggap tidak membahayakan jiwa. Meskipun begitu ada sebagian penderita cacar air mengalami kondisi yang lebih parah. Pada beberapa kasus, bisa saja terjadi komplikasi seperti kesulitan bernapas, kulit di sekitar bintil terasa merah dan nampak gejala infeksi. Selain itu juga dapat terjadi gejala dehidrasi seperti mulut kering dan jarang buang air kecil. Jadi jangan pernah meremehkannya.
Penyebab Cacar Air
Penyebab cacar air atau varicella simplex adalah virus varisela zoster. Virus ini dapat menular dengan mudah dan cepat. Penyakit ini disebarkan secara aeorogen atau melalui udara. Penularan cacar air bisa terjadi melalui:
- Kontak langsung dengan penderita
- Terkena cairan tubuh penderita melalui bersin atau batuk
- Memegang barang yang sebelumnya kontak dengan penderita, seperti seprai atau baju kotor
Kapan harus mewaspadai cacar air? Waktu yang harus diwaspadai adalah 1-2 hari sebelum ruam merah muncul hingga 7 hari setelahnya atau hingga bintil benar-benar kering dan mengelupas.
Berikut adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena cacar air:
- Belum pernah kena cacar air
- Belum mendapatkan vaksinasi cacar air, terutama ibu hamil
- Berada dalam satu ruangan dengan penderita cacar air selama lebih dari 1 jam
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Satu rumah dengan anak-anak berusia di bawah 10 tahun
Artikel Lainnya: Ketahui Beda Cacar Monyet dan Cacar Air
Diagnosis Cacar Air
Proses diagnosis cacar air tidak harus melewati tes atau pemeriksaan darah. Diagnosis dapat dibuat dengan melihat gejala klinis seseorang. Bagi para ibu hamil atau yang sedang menyusui, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala cacar air. Virus cacar air yang diidap ibu hamil bisa memengaruhi janin yang dikandungnya dan menyebabkan kelainan pada bayi saat lahir. Diagnosis serta penanganan yang cepat dan tepat akan mengurangi risiko komplikasi.
Dokter juga dapat lakukan tes darah untuk memastikan cacar air. Pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis varisela adalah pemeriksaan Ig G Elisa virus varicela. Jika tubuh Anda memiliki antibodi virus cacar air, berarti Anda terlindungi dari penyakit tersebut.
Artikel Lainnya: Saat Cacar Air, Bolehkah Pakai Bedak di Badan?
Pengobatan Cacar Air
Penanganan cacar air bergantung pada beberapa kondisi, antara lain:
- Usia
- Kesehatan secara keseluruhan
- Durasi terpapar virus
- Tingkat keparahan gejala yang muncul
Umumnya, penderita cacar air hanya perlu penanganan di rumah. Hal yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup dan lakukan upaya supaya sistem kekebalan tubuh meningkat. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain itu perlu juga untuk menjaga kebersihan kulit dengan tetap mandi dan mengeringkan tubuh perlahan dengan menggunakan handuk.
Pengobatan cacar air yang dilakukan umumnya bertujuan untuk meredakan gejala serta menjaga kebersihan kulit supaya terhindar dari infeksi sekunder. Sedangkan untuk mengurangi rasa gatal pada bintil cacar air, Anda bisa mengoleskan losion kalamin atau mengonsumsi obat antihistamin. Tapi pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum sebelum memberikan antihistamin pada anak-anak.
Artikel Lainnya: Ciri-ciri dan Gejala Cacar Air pada Bayi
Pantau demam yang muncul saat sedang terserang cacar air. Demam adalah reaksi normal tubuh ketika sedang terjadi infeksi. Suhu tubuh yang tinggi dapat membunuh bakteri dan virus penyebab cacar air. Sebaiknya Anda hanya mengonsumsi obat penurun demam jika merasa tidak nyaman saja.
Selanjutnya, pastikan Anda merawat dengan seksama uka cacar air untuk mengurangi risiko infeksi bakteri. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Bersihkan kulit dengan air dan sabun yang lembut
- Selalu jaga kebersihan tangan dengan rutin mencucinya
- Potong kuku supaya tidak melukai kulit saat tidak sengaja menggaruk
- Jaga supaya pakaian tetap kering dan bersih
Untuk cegah penyebaran cacar air, jangan beraktivitas di luar rumah dahulu sampai semua bintil mengering dan mengelupas. Biasanya hal ini membutuhkan waktu kira-kira 10 hari setelah gejala pertama muncul. Hindari lakukan kontak dengan mereka yang belum mendapat perlindungan vaksinasi cacar air.
Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan terkai apa itu penyakit Cacar Air untuk Anda ketahui, mulai dari definisi, penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya. Semoga dapat menambah dan memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai hal tersebut.