Apa itu Penyakit Anhidrosis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Anhidrosis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Anhidrosis? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Anhidrosis

Anhidrosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana tubuh tidak sanggup berkeringat. Istilah ini tidak sama dengan hipohidrosis, di mana seseorang dapat memproduksi keringat Namun lebih sedikit dari orang normal.

Berkeringat sendiri adalah mekanisme penting bagi tubuh untuk membuang kelebihan panas tubuh dan menghindari terjadinya overheat pada tubuh. Saat suhu tubuh meningkat, sistem saraf autonom akan memberikan sinyal pada kelenjar ekrin sehingga mengeluarkan keringat.

Keringat yang keluar ke permukaan kulit akan berevaporasi, sehingga membantu pendinginan tubuh. Diperkirakan, keringat seukuran satu kacang polong sanggup menurunkan suhu kurang lebih 1 liter darah sebanyak 10 Fahrenheit (kira-kira 0.50 Celcius).

Ketidakmampuan mengatur suhu tubuh akibat tidak adanya produksi keringat dapat menyebabkan overheating dan heat stroke. Kondisi ini berpotensi mengancam nyawa.

Penyakit Anhidrosis

Penyebab Anhidrosis

Terdapat beberapa kemungkinan penyebab anhidrosis. Beberapa orang dilahirkan dengan kondisi ini, sementara pada orang lain kondisi anhidrosis dapat muncul di kemudian hari akibat masalah pada sistem saraf atau kulit.

Berbagai kemungkinan penyebab anhidrosis, antara lain:

  • Penyakit atau masalah pada kulit yang menyebabkan tersumbatnya pori-pori kulit, adalah penyebab utama anhidrosis. Misalnya psoriasis, sumbatan akibat sel kulit mati, dan infeksi bakteri.
  • Kerusakan pada kulit, misalnya akibat luka bakar (akibat panas, bahan kimiawi, listrik), radiasi, jaringan parut (scar), trauma, dan sebagainya.
  • Obat-obatan, misalnya calcium channel blocker, anti-kolinergik (umumnya digunakan sebagai anti-psikotik, anti-depresan), botulinum toxin tipe A, carbonic anhydrase inhibitor, morfin, dan lain-lain.
  • Kelainan bawaan. Misalnya hypohydrotic ectodermal dysplasia yang menyebabkan seseorang lahir tanpa kelenjar keringat ekrin, Fabry disease.
  • Kerusakan pada sistem saraf, terutama yang berkaitan dengan sistem saraf autonom. Contohnya gout, defisiensi vitamin B, diabetes, alkoholisme, Guillain Barre Syndrome, Horner syndrome, dan sebagainya.
  • Dehidrasi, terutama yang berlangsung lama, sehingga seseorang telah kehilangan banyak cairan sehingga tidak sanggup menghasilkan keringat.
  • Faktor risikonya antara lain tidak cukup minum, muntah berlebihan, diare, dan mengonsumsi obat diuretik.
  • Terkena heat stroke.
  • Berbagai penyakit lain, misalnya Ross syndrome, amyloidosis, Sjogren’s syndrome, kanker paru, scleroderma, dan sebagainya.
BACA JUGA:  Fakta atau Mitos: Pijat Prostat Bisa Atasi Masalah Prostat dan Seksual

Diagnosis Anhidrosis

Untuk menentukan diagnosis anhidrosis, akan dilakukan evaluasi lengkap yang mencakup:

  • Anamnesis: seputar riwayat penyakit, tanda dan gejala yang dirasakan.
  • Pemeriksaan fisik: terutama untuk melihat adanya kelainan pada area kulit yang tidak berkeringat
  • Pemeriksaan penunjang: QSART (quantitative sudomotor axon reflex test) untuk menilai saraf autonom yang mengatur keringat, sweat test dengan pemberian obat tertentu atau dimasukkan dalam ruangan tertentu untuk menilai bagian tubuh yang berkeringat.

Gejala Anhidrosis

Gejala anhidrosis dapat dirasakan pada bagian tubuh tertentu saja atau pada seluruh tubuh. Jika hanya pada bagian tertentu, bisa jadi penderitanya tidak menyadari kelainan ini. Apabila anhidrosis hanya terdapat pada sebagian tubuh, bagian tubuh lainnya dapat memproduksi keringat berlebih sebagai mekanisme kompensasi.

Gejala yang mungkin dirasakan adalah:

  • Tidak adanya keringat, terutama saat beraktivitas atau tubuh terpapar panas
  • Pusing dan rasa lemas
  • Flushing
  • Sensitivitas terhadap kenaikan suhu karena ketidakmampuan untuk mendinginkan tubuh

Terdapat beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan sebaiknya dievaluasi oleh dokter. Contohnya peningkatan detak jantung, kehilangan keseimbangan dan pusing, merasa mual dan muntah, lemas.

Pengobatan Anhidrosis

Umumnya, pengobatan anhidrosis disesuaikan dengan penyebabnya. Walau begitu, penyebab anhidrosis tidak selalu dapat diketahui, pada kasus demikian sulit untuk mengatasi kondisi ini. Bagi penderita di mana penyebab anhidrosis tidak diketahui, umumnya disarankan untuk menghindari aktivitas dan tempat yang dapat meningkatkan suhu tubuh (misalnya tempat panas, dan sebagainya).

Scroll to Top