Apa itu Penyakit Aneurisma Aorta ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Aneurisma Aorta ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Aneurisma Aorta? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta adalah kondisi kesehatan di mana terdapat penonjolan yang abnormal pada dinding dari aorta. Ini adalah salah satu pembuluh darah utama yang menghantarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Aneurisma aorta dapat terjadi di bagian mana pun dari aorta, dan dapat berbentuk seperti tuba atau berbentuk bulat. Aneurisma aorta mencakup:

  • Aneurisma aorta abdominalis, yang terjadi pada bagian dari aorta yang melewati abdomen.
  • Aneurisma aorta torakalis, yang terjadi pada bagian dari aorta yang melewati rongga dada.

Pada sebagian kasus, penderita dapat mengalami aneurisma aorta abdominalis dan aneurisma aorta torakalis secara bersamaan. Memiliki aneurisma aorta dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami diseksi aorta.

Diseksi aorta terjadi apabila terdapat robekan pada lapisan dalam dari dinding aorta. Hal ini menyebabkan satu atau lebih lapisan dari dinding aorta jadi terpisah, yang kemudian akan melemahkan dinding aorta.

Mengalami aneurisma aorta juga meningkatkan risiko terjadinya ruptur dari aneurisma tersebut.

Penyakit Aneurisma aorta (Blamb/Shutterstock)

Penyebab Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta dapat disebabkan oleh apa pun yang menyebabkan kelemahan dinding aorta. Pada orang dewasa yang sehat, dinding aorta umumnya kuat dan dapat meregang untuk beradaptasi terhadap perubahan normal dari aliran darah. Walau begitu, seiring dengan bertambahnya usia, dinding aorta dapat jadi lebih lemah akibat dari tekanan darah tinggi, merokok, atau kadar kolesterol yang tinggi.

Titik lemah dari dinding aorta dapat mulai menonjol ke luar, dan seiring dengan bertambahnya ukuran tonjolan tersebut, risiko terjadinya ruptur juga semakin meningkat. Saat aneurisma mengalami ruptur, dapat terjadi perdarahan internal yang masif, yang membutuhkan penanganan segera.

BACA JUGA:  Apa itu Penyakit Penyakit Ambeien Atau Wasir ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Gejala Aneurisma Aorta

Pada tahap awal, aneurisma aorta dapat tidak menunjukkan tanda atau gejala. Ketika aneurisma jadi semakin membesar, hal ini dapat menyebabkan timbulnya nyeri abdomen, dada, atau punggung. Walau begitu, sebagian besar aneurisma tidak terdiagnosis hingga saat lakukan kunjungan ke dokter.

Sebaliknya, aneurisma yang mengalami ruptur adalah kondisi gawat darurat medis dengan tanda dan gejala yang cukup nyata, termasuk:

  • Rasa nyeri yang tiba-tiba dan intens pada abdomen atau punggung
  • Pusing kepala
  • Rasa lemas
  • Penurunan tekanan darah
  • Peningkatan frekuensi denyut nadi
  • Sesak napas
  • Penurunan kesadaran

Diagnosis Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta torakalis umumnya terdiagnosis pada saat pemeriksaan kesehatan rutin. Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi adanya aneurisma aorta torakalis adalah:

  • Pemeriksaan sinar X
  • Ekokardiogram
  • Computerized tomography (CT)
  • Magnetic resonance angiography (MRA), yang adalah pemeriksaan menggunakan medan magnet untuk membuat pencitraan dari pembuluh darah

Aneurisma aorta abdominalis juga dapat ditemukan pada saat pemeriksaan kesehatan rutin. Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi adanya aneurisma aorta abdominalis adalah:

  • Ultrasonografi (USG) abdomen
  • Pemeriksaan sinar X
  • Ekokardiogram
  • Computerized tomography (CT)
  • Magnetic resonance angiography (MRA)

Penanganan Aneurisma Aorta

Pada tahap awal, aneurisma aorta tidak selalu membutuhkan penanganan. Jika ukuran aneurisma tergolong kecil, dokter akan lakukan pemantauan untuk mengevaluasi adanya perubahan. Bila aneurisma menyebabkan risiko kesehatan, dokter dapat merekomendasikan tindakan pembedahan untuk lakukan koreksi sebelum terjadi ruptur.

Terdapat dua tipe pembedahan korektif yang umumnya dapat dilakukan pada aneurisma, yakni pembedahan terbuka dan pembedahan endovaskular.

Pembedahan terbuka atau open surgery melibatkan insisi di daerah dada atau abdomen, mengangkat bagian dari aorta yang mengalami kerusakan, dan menggantikannya dengan graft. Masa penyembuhan pasca pembedahan umumnya beberapa minggu.

BACA JUGA:  4 Makanan dan Minuman yang Wajib Dihindari saat Batuk

Pembedahan endovaskular atau endovascular surgery menggunakan metode minimal invasif, di mana kateter berukuran kecil dimasukkan melalui arteri femoralis di paha dan diarahkan ke bagian aorta yang mengalami kerusakan. Melalui ini, graft berukuran kecil dimasukkan dan diletakkan di bagian aorta yang mengalami kerusakan tersebut, guna perkuat dinding aorta yang lemah untuk cegah terjadinya ruptur.

Karena prosedur pembedahan ini tergolong minimal invasif, masa penyembuhan umumnya beberapa hari. Dokter juga dapat meresepkan pengobatan untuk mengendalikan tekanan darah dan kondisi lain yang menyebabkan semakin memburuknya aneurisma.

Pencegahan Aneurisma Aorta

Pemeriksaan skrining dapat direkomendasikan untuk orang yang berusia di atas 60 tahun, terutama pada mereka yang memiliki riwayat merokok atau riwayat anggota keluarga yang mengalami aneurisma.

Tidak terdapat hal spesifik yang dapat dilakukan untuk cegah aneurisma aorta, akan tapi perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan dan menurunkan risiko terjadinya aneurisma.

Beberapa langkah yang dapat diterapkan adalah:

  • Menjaga supaya tekanan darah tetap berada dalam rentang yang baik
  • Menjaga supaya kadar kolesterol tetap stabil
  • Melakukan aktivitas olahraga aerobik secara rutin
  • Menjaga berat badan supaya tetap berada dalam rentang normal sesuai indeks massa tubuh (IMT)
  • Menghindari merokok
  • Membatasi asupan gula, garam, dan makanan berlemak
Scroll to Top