Apa itu penyakit Alergi Makanan? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Alergi Makanan
Alergi makanan adalah suatu gangguan pada sistem imun. Kondisi ini ditandai dengan adanya reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang terkandung pada suatu jenis makanan.
Alergi makanan dapat terjadi pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa. Diperkirakan 5 dari 100 orang mengalami jenis alergi ini. Ada orang yang mengalami penyakit ini seumur hidupnya. Namun tak jarang pula alergi makanan akan berangsur menghilang saat dewasa.
Penyebab Alergi Makanan
Sistem imun terdiri dari banyak komponen. Salah satunya adalah immunoglobulin E (igE). Pada orang yang memiliki keluhan alergi, termasuk alergi makanan, IgE memberikan reaksi berlebihan terhadap zat makanan tertentu.
IgE akan bereaksi dengan mengeluarkan zat histamine, yang akan melebarkan pembuluh darah, memicu pengeluaran zat-zat yang menyebabkan reaksi radang, mengganggu gerakan usus, serta mengakibatkan pembengkakan di saluran napas.
Penyebab IgE bereaksi berlebihan belum diketahui dengan jelas. Namun orang-orang yang memiliki asma, memiliki riwayat keluarga yang mengalami alergi, atau lahir melalui operasi Caesar lebih rentan mengalami penyakit ini.
Diagnosis Alergi Makanan
Pada pemeriksaan awal untuk menentukan alergi makanan, dokter akan lakukan wawancara lengkap dan menyeluruh mengenai gejala yang timbul, makanan yang baru saja dikonsumsi, dan jumlah jenis makanan yang dikonsumsi. Selain itu akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui ragam gejala alergi yang dialami.
Untuk memastikan diagnosis alergi makanan, ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan, yaitu:
- Pemeriksaan IgE spesifik melalui pemeriksaan darah.
- Eliminasi makanan, yaitu dengan menghindari suatu jenis makanan yang diduga menyebabkan alergi. Eliminasi makanan biasanya perlu dilakukan selama 2–4 minggu. Bila gejala membaik setelah eliminasi, dapat dipastikan bahwa seseorang memang mengalami alergi zat makanan tersebut.
- Pemeriksaan lain adalah dengan food challenge test. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memaparkan pasien pada makanan yang diduga dapat mencetuskan alergi. Dokter akan mengobservasi gejala yang muncul setelah itu. Pemeriksaan ini adalah pilihan terakhir yang dilakukan bila hasil pemeriksaan lain tidak memberikan kesimpulan yang jelas.
Gejala Alergi Makanan
Gejala alergi makanan dapat bervariasi dari yang ringan hingga berat, dan dapat melibatkan saluran pencernaan, kulit, hingga saluran pernapasan. Gejala pada saluran pencernaan dapat berupa mual dan muntah, nyeri perut seperti kram, diare, atau buang air besar berdarah.
Gejala pada saluran pernapasan bisa berupa batuk-batuk yang berkepanjangan bila terus-menerus terpapar zat pencetus alergi. Selain batuk, gejala lain pada saluran napas bisa berupa pilek, hidung berair, sesak napas, dan bengkak pada saluran napas. Gejala pada kulit bisa berupa bentol-bentol di kulit, kulit terasa panas dan nampak memerah, rasa baal atau kebas di kulit, dan bintik-bintik di kulit
Dapat pula terjadi reaksi alergi berat yang disebut sebagai anafilaksis, yaitu gejala alergi yang berat dan mengancam nyawa. Ditandai dengan penurunan kesadaran atau pingsan, sesak napas yang berat, tekanan darah turun drastis, bengkak pada bibir atau saluran napas, bibir biru, dan kulit pucat.
Alergi makanan dapat ditimbulkan oleh jenis makanan apa pun. Namun yang paling sering ditemui adalah reaksi alergi akibat telur (terutama putih telur), susu, kacang, ikan, kerang, dan gluten. Umumnya gejala tersebut muncul sekitar dua jam setelah mengonsumsi makanan yang mencetuskan alergi.
Pengobatan Alergi Makanan
Pengobatan utama alergi makanan adalah dengan menghindari mengonsumsi makanan yang dapat mencetuskan gejala alergi. Bila secara tak sengaja mengonsumsi makanan pencetus tersebut dan timbul gejala alergi, maka dapat diberikan obat yang mengandung antihistamin atau kortikosteroid.
Jika gejala berat atau anafilaksis terjadi, maka pengobatan utamanya adalah dengan suntikan adrenalin yang harus diberikan sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa penderita alergi.
Pencegahan Alergi Makanan
Pencegahan utama alergi makanan adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang dapat mencetuskan reaksi alergi.