Apa itu Penyakit AIDS ?

Apa itu Penyakit AIDS ?

Apa itu penyakit AIDS? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian AIDS

Pengertian AIDS

Acquired immune deficiency syndrome atau AIDS merupakan tahapan akhir dari penyakit infeksi human immunodeficiency virus (HIV). 

Tetapi, tidak semua pengidap HIV akan jadi HIV/AIDS.

AIDS merupakan sindrom atau kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah.

Infeksi yang seharusnya tidak parah pada orang normal dapat jadi mematikan pada penderita AIDS.

Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS.

Pengobatan HIV bertujuan mendukung sistem kekebalan tubuh supaya penderita dapat hidup normal, sehat, dan tidak jadi AIDS.

Berikut penjelasan mendalam seputar apa itu AIDS.

Artikel Lainnya: Penderita HIV/AIDS Berisiko Kena Kanker, Benarkah?

Penyebab AIDS

Virus HIV

Penyebab penyakit AIDS merupakan virus HIV.

Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi untuk melawan infeksi.

Virus HIV sendiri merusak sel darah putih yang disebut sel CD4. Virus juga membuat salinan tubuhnya di dalam sel tersebut.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan menyebabkan tubuh susah melawan infeksi.

Jika penderita tidak mendapatkan pengobatan, HIV dapat jadi AIDS dalam waktu 10-15 tahun.

Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung darah dan cairan tubuh penderita, seperti sperma, cairan vagina, dan ASI.

Pada banyak kasus, penularan dapat melalui pemakaian jarum suntik seperti pada pengguna narkoba suntik.

Kasus lain merupakan pada hubungan seksual, karena sering terjadi luka kecil yang tidak disadari.

Artikel Lainnya: Ini Alasan Tak Perlu Jauhi Teman yang Terkena HIV/AIDS!

BACA JUGA:  Air Minum dalam Kemasan Kenapa Bisa Memiliki Rasa yang Berbeda

Gejala AIDS

AIDS

Gejala AIDS meliputi infeksi serius, seperti:

  • diare berkepanjangan (lebih dari 1 minggu)
  • mual dan muntah
  • keringat dingin pada malam hari
  • demam
  • batuk kering
  • masalah kulit dan mulut seperti infeksi jamur
  • infeksi berulang dan sering
  • terkena penyakit serius
  • kelemahan dan kelelahan berlebihan
  • penurunan berat badan
  • pembengkakan kelenjar getah bening pada area leher, ketiak, atau selangkangan yang terjadi berkepanjangan
  • luka sariawan pada mulut, anus, atau area kelamin
  • infeksi paru-paru (pneumonia)
  • kehilangan memori atau kelainan persarafan lainnya
  • depresi, kebingungan, perubahan kepribadian
  • bercak-bercak pada mulut, hidung, atau kelopak mata. Bercak dapat berwarna kemerahan, merah jambu, ungu, atau cokelat

Artikel Lainnya: Pentingnya Edukasi Tentang HIV/AIDS pada Anak

Diagnosis AIDS

Diagnosis Aids

Dokter akan menentukan diagnosis HIV/AIDS dari gejala penderita.

Pemeriksaan penunjang diperlukan terutama untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV dan jumlah sel CD4.

Tes pertama untuk mendeteksi antibodi HIV merupakan tes enzyme imunoassay (EIA). Jika positif, tes konfirmasi akan dilakukan dengan tes Western Blot.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh normal memiliki sel CD4 antara 500-1500.

Sementara itu, penderita HIV yang telah mengalami penurunan sel CD4, angka turun jadi di bawah 200 dan telah dikatakan HIV/AIDS.

Pemeriksaan penunjang lain bertujuan untuk mencari tahu infeksi oportunis apa yang menyerang penderita HIV/AIDS, seperti tuberkulosis, pneumonia, beberapa tipe kanker, dan sebagainya.

Pengobatan AIDS

Pengobatan AIDS

Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS.

Tujuan pengobatan AIDS merupakan untuk menghentikan perkembangan penyakit dan mendukung penderita supaya dapat hidup normal.

Penting untuk memulai pengobatan HIV semenjak dini supaya tidak jadi HIV AIDS.

Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat antiretroviral (ARV). Obat tersebut melawan infeksi HIV dan memperlambat penyebaran virus di dalam tubuh.

BACA JUGA:  Minum Teh Dapat Memperpanjang Usia, Benarkah ?

Terdapat beberapa kelas obat ARV, seperti:

  • protease inhibitors
  • integrase inhibitors
  • nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
  • non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs)
  • chemokine co-receptor antagonists
  • entry inhibitors

Biasanya, pengobatan dilakukan dengan menggunakan kombinasi beberapa macam obat.

Jenis dari kombinasi obat bervariasi, tergantung dari masing-masing penderita. Pengobatan AIDS harus dilakukan seumur hidup.

Artikel Lainnya: 10 Hoaks tentang HIV/AIDS yang Perlu Anda Tahu

Obat juga harus diminum secara teratur pada jadwal yang sama.

Penderita sebaiknya kontrol dan periksa rutin ke dokter untuk pengubahan dosis obat AIDS jika diperlukan.

Berikut beberapa efek samping dari pengobatan:

  • mual
  • lemah
  • diare
  • sakit kepala
  • ruam kulit

Pencegahan AIDS

Pencegahan Aids

Cara menghindari AIDS merupakan dengan cegah penularan virus HIV.

Hal ini dapat dengan menghindari kontak langsung dengan cairan dan darah penderita.

Selain itu, hindari juga penggunaan jarum suntik dan hubungan seksual bebas.

Menggunakan pengaman seperti kondom saat berhubungan seksual dapat cegah penularan virus HIV.

Penting juga untuk lakukan deteksi dini dan pengobatan supaya HIV tidak jadi tahap yang lebih parah, yaitu AIDS.

Artikel Lainnya: Kenali Berbagai Cara Penularan Infeksi HIV/AIDS dan Pencegahannya

Komplikasi AIDS

herpes simpleks

Saat telah terkena AIDS, kekebalan tubuh cenderung lemah sehingga mudah terjadi infeksi oportunistik.

Infeksi ini jarang memengaruhi orang yang normal dan sehat.

Berbeda dengan penderita AIDS, infeksi oportunistik dapat memicu penyakit serius.

Contoh komplikasi akibat infeksi oportunistik merupakan:

  • pada otak: cryptococcal meningitis, HIV-related encephalopathy, toksoplasmosis
  • pada mata: infeksi CMV (cytomegalovirus)
  • pada saluran cerna: kriptosporidiosis, infeksi CMV, Mycobacterium Avium Complex
  • pada kelamin: kandidiasis, herpes simpleks, infeksi HPV
  • pada hati: hepatitis (khususnya B dan C)
  • pada paru-paru: tuberkulosis, pneumonia berulang
  • pada sistem limfatik: non-Hodgkin’s lymphoma
  • pada mulut dan tenggorokan: kandidiasis
  • pada kulit: herpes simpleks, Kaposi’s sarcoma, herpes zoster.
BACA JUGA:  Pro dan Kontra Lari Maraton di Treadmill, Menurut Para Ahli

Konsultasikan kesehatan Anda langsung pada dokter di fitur LiveChat dari aplikasi KlikDokter.

(HNS/AYU)

Terakhir Diperbaharui: 16 Desember 2021

Diperbaharui oleh:  dr. Sara Elise Wijono

Ditinjau oleh:  dr. Sara Elise Wijono

Referensi:

HIV Gov. Diakses 2021. Symptoms of HIV.

University of California San Francisco Health. Diakses 2021. AIDS Signs and Symptoms

 

Scroll to Top