Apa itu penyakit Aerophobia? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Aerophobia
Aerophobia, atau dikenal juga dengan istilah aviophobia, merupakan kondisi ketakutan berlebihan yang dialami oleh seseorang saat lakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Penderita aerophobia biasanya menghindari bepergian dengan menggunakan pesawat. Diperkirakan sekitar 20% orang dewasa yang lakukan perjalanan dengan pesawat mengalami kondisi ini.
Pada beberapa kasus, penderita aerophobia juga memiliki fobia lain. Misalnya klaustrofobia, yaitu ketakutan terhadap ruang sempit dan tertutup dan akrofobia, yaitu ketakutan terhadap ruang terbuka dan lapang.
Penyebab Aerophobia
Fobia terjadi akibat adanya kecemasan berlebihan terhadap suatu hal. Pada gangguan aerophobia, kecemasan berlebihan bisa terjadi karena berbagai hal, seperti:
- Takut ketinggian
- Takut berada di tempat yang terlalu ramai
- Takut terhadap terorisme
- Takut berada di dekat orang asing
Diagnosis Aerophobia
Untuk memastikan adanya gangguan aerophobia, dokter akan lakukan wawancara medis yang mendalam pada pasien, serta lakukan pemeriksaan fisik. Tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui adanya gangguan ini.
Gejala Aerophobia
Gejala aerophobia pada dasarnya serupa dengan gejala fobia lainnya, seperti:
- Sakit kepala
- Keringat dingin
- Berdebar-debar dan denyut jantung cepat
- Sesak napas
- Nyeri perut
- Sulit berkonsentrasi
Pada aerophobia, gejala ini terjadi saat seseorang sedang lakukan perjalanan dengan pesawat, khususnya saat pesawat lepas landas.
Pengobatan Aerophobia
Pengobatan aerophobia dilakukan oleh psikiater. Pengobatannya mencakup:
-
Terapi kognitif
Psikiater akan menggali lebih dalam mengenai keluhan yang dialami penderita dan berusaha untuk mencari tahu apa yang menyebabkan penderita merasakan ketakutan yang hebat bila naik pesawat. Setelah diketahui hal yang mendasarinya, psikiater dan penderita bersama-sama akan mendiskusikan ketakutan irasional yang dialami pasien, dan mencari jalan keluarnya.
-
Terapi desensitisasi
Terapi desensitisasi dilakukan dengan memberikan rangsangan yang menyebabkan ketakutan sedikit demi sedikit. Pada tahap awal, akan dibuat simulasi situasi seperti di dalam pesawat. Penderita dilatih untuk menghadapinya berulang-ulang hingga ia tak merasa takut lagi. Selanjutnya, barulah penderita dihadapkan pada situasi yang sebenarnya. Pada tahap ini, penderita juga diajarkan untuk lakukan terapi relaksasi berupa mengatur pernapasan saat sedang berada dalam situasi yang menakutkan.
-
Obat anti-cemas
Obat tidak terlalu bermanfaat untuk mengatasi aerophobia. Bila sangat diperlukan, obat anti-cemas dapat diberikan dalam jangka pendek untuk meredakan keluhan yang terjadi.
Pengobatan aerophobia membutuhkan kerja sama yang baik antara pasien dengan psikiater. Untuk menghilangkan aerophobia sepenuhnya dibutuhkan waktu yang cukup panjang, umumnya di atas enam bulan.
Pencegahan Aerophobia
Aerophobia dapat dicegah dengan lakukan beberapa upaya. Untuk cegah rasa ketakutan berlebihan saat terbang, beberapa maskapai penerbangan menyediakan semacam kursus simulasi supaya penumpang pesawat mengerti keamanan bepergian dengan pesawat.
Selain itu, mencari informasi dengan detail mengenai risiko bepergian dengan pesawat (risiko kecelakaan sangat rendah) juga akan membantu menenangkan pikiran pasien.