Berikut ini adalah Mengenal Berbagai Bakteri Penyebab Diare yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Umumnya, diare tidak berlangsung lama. Meskipun begitu, diare yang berlangsung lama, bahkan hingga berminggu-minggu, bisa jadi tanda adanya kondisi medis lain pada diri seseorang. Bila tidak ditangani dengan baik, diare yang akut ini bisa berpotensi mengancam jiwa.
Diare bisa disebabkan berbagai hal seperti penggunaan obat-obatan tertentu, intoleransi terhadap laktosa atau fruktosa, mengonsumsi pemanis buatan, pascaoperasi, atau karena kondisi medis tertentu. Meskipun begitu, penyebab yang paling sering terjadi selain virus yaitu bakteri.
Apa itu bakteri? Bakteri adalah organisme kecil yang hidup di sekitar kita. Bakteri bisa hidup di air, tanah, benda, atau bahkan di makanan. Beberapa bakteri pun hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menyebabkan masalah.
Meskipun begitu, ada pula beberapa bakteri yang bisa membuat seseorang sakit ketika masuk ke dalam tubuh, termasuk diare. Umumnya, bakteri penyebab flu perut (gastroenteritis) atau lebih awam dikenal dengan muntaber, bisa jadi penyebab diare. Berikut beberapa jenis bakteri tersebut:
Escherichia coli atau E. coli
Terdapat ratusan jenis bakteri Escherichia coli atau E. coli. Sebagian besar hidup di dalam usus manusia dan hewan serta tidak berbahaya. Meskipun begitu, ada beberapa jenis E. coli yang bisa membuat infeksi parah pada manusia.
Jenis E. coli yang berbahaya bisa muncul di beberapa makanan, seperti daging sapi giling. Bakteri E. coli yang selama ini hidup di sapi bisa tercampur ke daging giling. Alhasil, daging sapi yang kurang matang saat dimasak bisa mengontaminasi manusia. Selain itu, bakteri E. coli pun bisa masuk ke tubuh manusia lewat air minum yang terkontaminasi limbah atau dari satu orang ke orang lain bila tidak mencuci tangan dengan baik.
Salmonella
Selain E. coli, bakteri penyebab diare yaitu salmonella. Salmonella adalah bakteri yang menginfeksi usus. Seseorang yang terkena diare akibat bakteri salmonella bisa membaik dalam beberapa hari, tapi pada beberapa kasus, infeksi bakteri ini bisa sangat parah hingga harus dirawat di rumah sakit.
Tidak hanya diare, infeksi salmonella dapat menyebar dari usus ke alirah darah dan ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.
Salmonella bisa mengontaminasi manusia melalui makanan yang telah terkontaminasi kotoran hewan, seperti daging sapi, unggas, susu, atau telur. Selain itu, buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan baik pun bisa terkontaminasi salmonella.
Shigella
Infeksi bakteri shigella disebut juga dengan shigellosis. Saat mengontaminasi manusia, bakteri shigella melepaskan racun yang dapat mengiritasi usus sehingga dapat menyebabkan diare.
Bakteri shigella dapat ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi kotoran. Infeksi bakteri shigella ini pun umumnya menyebabkan diare pada anak atau balita karena pada usia tersebut, anak sering memasukkan tangannya ke dalam mulut. Tangan yang tidak dicuci seusai mengganti popok bayi dan balita pun bisa jadi salah satu penyebabnya.
Campylobacter
Infeksi kelompok bakteri campylobacter disebut juga dengan penyakit campylobacteriosis enterik. Bakteri ini menginfeksi usus kecil manusia dan bisa menyebabkan diare.
Bakteri campylobacter biasa ditemui di burung dan ayam. Saat disembelih, bakteri bisa beralih dari usus burung atau ayam ke otot-ototnya. Otot-otot inilah yang kemudian dimakan oleh manusia. Dengan demikian, bila daging burung atau ayam tidak dimasak dengan matang bisa berisiko menularkan ke manusia.
Vibrio cholerae
Infeksi bakteri vibrio cholerae disebut juga dengan penyakit kolera. Kolera adalah penyakit menular yang menyebabkan diare parah, bahkan bisa menimbulkan dehidrasi pada penderitanya. Bila tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berujung pada kematian.
Bakteri vibrio cholerae dapat menginfeksi manusia melalui makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Makanan atau minuman tersebut terinfeksi melalui kotoran manusia yang mengidap kolera.
Sumber-sumber yang jadi penularan bakteri ini biasanya, yaitu pasokan air atau es yang terinfeksi, makanan dan minuman yang dijual tanpa memerhatikan faktor kebersihan, sayuran yang ditanam dengan air yang mengandung kotoran manusia, ikan dan makanan laut mentah atau setengah matang yang diciduk di perairan tercemar limbah.