Mencari Tahu Mengenai Konsekuensi Negatif dan Efektivitasnya Terhadap Kedisiplinan Anak

Mencari Tahu Mengenai Konsekuensi Negatif dan Efektivitasnya Terhadap Kedisiplinan Anak

Berikut ini adalah Cari Tahu Mengenai Konsekuensi Negatif dan Efektivitasnya Terhadap Kedisiplinan Anak yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Orangtua seringkali bingung dengan konsep konsekuensi positif dan negatif. Cara sederhana untuk mengingat perbedaannya adalah bahwa konsekuensi positif lebih proaktif dan konsekuensi negatif lebih reaktif. 

Dengan kata lain, konsekuensi positif dirancang untuk mendorong anak mengulangi perilaku yang baik sementara konsekuensi negatif diberikan sebagai tanggapan atas perilaku yang Anda ingin anak Anda ubah.

Meskipun penting untuk memberikan dorongan positif pada anak Anda untuk berperilaku dengan cara yang Anda sukai, ada kalanya Anda harus menggunakan konsekuensi negatif seperti waktu menyendiri dan kehilangan hak istimewa. 

Saat menggunakan konsekuensi negatif, pastikan bahwa konsekuensi yang Anda pilih benar-benar akan menghalangi perilaku anak Anda. Misalnya, menghilangkan TV tidak akan jadi konsekuensi yang efektif jika anak remaja Anda menggunakan laptop untuk menonton acara online.

Beberapa anak mungkin tidak keberatan sama sekali jika hak istimewa mereka dihapus. Akibatnya, konsekuensi negatif harus spesifik untuk anak Anda. 

Berikut adalah beberapa contoh konsekuensi negatif yang dapat Anda terapkan pada anak Anda:

1. Konsekuensi Logis

Konsekuensi logis mengenai langsung dengan perilaku buruk. Misalnya, jika anak Anda membuat pilihan yang buruk dengan sepeda mereka, bawa sepeda mereka.

2. Mengabaikan

Jika anak Anda menunjukkan perilaku mencari perhatian, seperti mengamuk, menarik perhatian mungkin adalah konsekuensi negatif terbaik.

3. Time-Out

Menempatkan anak-anak Anda dengan metode time-out singkat dapat cegah mereka berperilaku buruk lagi.

4. Tambahan Tanggung Jawab

Memberi tugas tambahan bisa jadi konsekuensi yang efektif.

BACA JUGA:  Jangan Lelah Menghadapi pertanyaan 'Kenapa' yang Sering Ditanyakan Anak

Terkadang, orangtua secara tidak sengaja perkuat perilaku negatif. Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan masalah perilaku jadi lebih buruk. Misalnya, setiap kali Anda memohon pada anak Anda untuk tidak lakukan sesuatu, Anda mungkin mendorong perilaku tersebut untuk terus berlanjut.

Perlu diingat bahwa meskipun negatif, Meskipun begitu konsekuensi negatif bisa jadi cara yang kuat.

Karenanya, Anda harus memuji perilaku yang baik dan mengabaikan beberapa perilaku buruk yang ringan. Dan ketika anak Anda melanggar aturan, lakukan dengan konsekuensi negatif.

Scroll to Top