Berikut ini adalah Anak Suka Memukul, dan Cara Mengatasinya yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Sebagai orang tua yang memiliki anak batita Anda mungkin bertanya-tanya tentang perilaku mereka yang cepat berubah, terutama mengenai dengan tindakan fisik seperti memukul.
Anda kemudian bertanya-tanya dari mana anak Anda belajar memukul, padahal di sekitarnya tidak ada yang berperilaku seperti itu. Apakah Anda harus membiarkannya saja atau mengingatkannya? pun setelah diingatkan terkadang mereka akan lakukan hal tersebut di lain waktu.
Perlu diingat bahwa batita masih berusaha mencari tahu bagaimana menavigasi dunia ini, dan mereka tidak yakin bagaimana mengekspresikan dirinya.
Menurut Judith Malinowski, supervisor klinis di Ascension Eastwood Behavioral Health di Novi, adalah suatu hal yang normal ketika batita Anda memilih untuk lakukan tindakan fisik ketika berargumen dengan orang tua atau orang dewasa lainnya. Mereka belum memiliki kosakata yang banyak untuk mengekspresikan keinginan mereka, tapi mereka masih ingin berkomunikasi.
Biasanya cara mereka berkomunikasi adalah dengan mengatakan ‘no’ (tidak), atau dengan hal-hal semacam itu, dan memukul untuk batita adalah suatu bentuk komunikasi, yang dapat diartikan ‘saya mau diperhatikan’, atau ‘saya ingin memberi tahu sesuatu’.
Namun sementara batita Anda berjuang untuk menemukan kata-kata untuk menjelaskan perasaannya, orang tua dibiarkan berjuang untuk mencari cara untuk mengatasinya (tindakan fisik yang dilakukan sebagai pengganti kata-kata). Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya:
Cari Tau Inti Permasalahan
Frustrasi, malu, kurang kontrol, mengantuk, dan lapar adalah beberapa emosi yang mereka rasakan, Walau begitu sulit dikatakan. Beberapa anak mungkin marah karena mainan mereka tidak berfungsi, atau kesal karena saudara atau teman mereka mengambil sesuatu dari mereka, yang berujung pada batita Anda memukul seseorang.
Anak batita berperilaku dengan tubuh mereka, karena tidak memiliki banyak kata. Akan tapi mereka memiliki tubuh yang mereka pikir dapat mereka gunakan untuk menyampaikan emosi mereka. Rasanya seperti ada pelepasan energi literal yang dapat memberikan perasaan nyaman (seperti berkomunikasi).
Itulah versi singkat mengapa batita Anda memukul. Namun bagi orang tua yang tidak mengajari perilaku semacam ini akan merasa kesulitan atau bingung untuk memahami di mana batita mereka mempelajari tindakan ini.
Jika itu masalahnya, sekarang saatnya untuk menyelidiki apa yang mereka hadapi selain dari lingkungan rumah mereka; apakah anak Anda mencontoh perilaku baru dari teman di playgroup, atau mungkin acara TV yang mereka tonton.
Entah bagaimana perilaku tersebut jadi model untuk mereka berperilaku meskipun mereka tidak mengerti apakah hal tersebut salah, dan apakah hal tersebut memiliki konsekuensi.
Event + Respons = Hasil
Membalas pukulan atau mengabaikan batita Anda apapun alasannya, misalnya seperti ingin mengajarkan mereka akan konsekuensi, bukan adalah cara yang efektif untuk dilakukan.
Sebagai gantinya, Anda harus mengajaknya bicara secara pribadi. Ajarkan pada anak Anda cara membelai lengan Anda dengan lembut jika ia menginginkan perhatian Anda. Ingatkan dia untuk menggunakan kata-kata untuk meminta sesuatu. Beritahu juga pada mereka bahwa tindakan memukul itu tidak baik, dan menyakiti orang lain.
Lakukan ini secara rutin setiap kali batita Anda memukul lagi, dengan mengingatkan ini secara terus menerus, mereka akan belajar untuk lebih tenang dan berperilaku lebih baik.