Cara Mengatasi Bullying pada Anak Obesitas

Cara Mengatasi Bullying pada Anak Obesitas

Berikut ini adalah Cara Mengatasi Bullying pada Anak Obesitas yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Foto : Grace Health System

Pernyataan kebijakan baru dari American Academy of Pediatrics ditujukan untuk meningkatkan kesadaran sosial mengenai stigma yang dihadapi oleh anak-anak dengan kelebihan berat badan. 

Menurut penulis utama Stephen Pont, seorang dokter anak dari Austin, Texas, dan direktur pendiri bagian AAP mengenai obesitas, rasa bersalah dan malu yang dirasakan anak-anak ketika mereka dijauhkan karena berat badannya adalah hal yang berbahaya dan menyakitkan. Penelitian sekarang menunjukkan bahwa stigma berat badan dapat mengakibatkan hal-hal seperti isolasi sosial, makan tidak teratur, tidak mau pergi ke dokter, dan mengurangi aktivitas fisik, yang dapat menciptakan siklus umpan balik negatif yang menghasilkan peningkatan berat badan.

Penelitian menunjukkan bahwa bullying berdasarkan berat badan akan memberikan dampak lebih buruk dari sisi emosional dan psikologis, sehingga terjadi peningkatan risiko masalah mulai dari kecemasan hingga penyalahgunaan zat dan obat terlarang.

Bullying terhadap anak yang kelebihan berat badan terkadang datang bukan hanya dari teman-teman sebayanya saja, Meskipun begitu juga bisa dari orang dewasa seperti guru, orangtua, atau anggota kelurga lainnya.

Banyak dari ‘bullying‘ tersebut mungkin tidak disengaja atau bermaksud buruk. Ketika berbicara tentang berat badan dengan anak-anak, terlalu sering orang tua yang bermaksud baik akhirnya berkomunikasi dengan pesan yang kritis, menghakimi, atau memalukan.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat ketika berbicara dengan anak-anak dengan obesitas:

1. Lihat Akar Permasalahannya

Terdapat banyak faktor di luar kendali anak yang dapat berkontribusi terhadap obesitas. Jadi, jangan sampai Anda menyalahkan anak Anda, atau diri Anda sendiri, atas beratnya.

BACA JUGA:  Mencari Tahu! Bolehkah Bayi Makan Cokelat?

2. Pilihan Bahasa

Ketika percakapan fokus pada berapa berat anak, atau ukuran tubuh mereka, itu dapat dengan mudah jadi hal yang menyedihkan bagi anak-anak. Orang tua harus memfokuskan komentar mereka pada kesehatan anak atau perilaku kesehatan, daripada angka pada skala.

Berikan bimbingan positif alih-alih menyuruh anak-anak untuk tidak makan makanan tertentu, berikan pujian ketika mereka memilih makanan sehat. 

3. Berikan Contoh yang Baik 

Mencontohkan perilaku sehat di rumah dan menciptakan lingkungan rumah yang membuatnya mudah bagi semua orang untuk terlibat dalam makan sehat dan aktivitas fisik adalah cara positif untuk meningkatkan kesehatan bagi seluruh keluarga. 

Semua orang, terlepas dari ukuran atau berat badannya, akan mendapat manfaat dari perilaku sehat. Mulailah dengan membuat perubahan kecil dan berkelanjutan, seperti memasak sekali lagi dari awal bersama per minggu, atau bermain di luar bersama anak-anak Anda setelah makan malam.

4. Monitor Media Elektronik

70% film anak-anak, mulai dari lelucon-lelucon gemuk di Kung-Fu Panda hingga Puss in Boots yang mendorong karakter lain untuk diet di Shrek The Third, mengandung setidaknya satu contoh stigma berat badan. Jika sebuah buku atau acara menunjukkan stigma berat, Anda dapat beralih ke yang lain, atau setidaknya berbicara tentang mengapa perilaku seperti itu menyakitkan.

5. Perhatikan Perubahan  

Jika orangtua melihat anak mereka mengalami tekanan emosional mengenai dengan berat badan mereka, atau sedang diganggu tentang berat badan mereka, penting untuk menganggap ini serius. 

Ini bisa berarti pemecahan masalah dengan anak mereka untuk mengidentifikasi cara untuk menghindari insiden bullying di masa depan, tapi juga berbicara dengan guru atau administrator sekolah jika situasinya berlanjut. Bicaralah dengan dokter anak anak jika Anda khawatir pengalaman bullying ini mempengaruhi emosi atau kesehatan fisik anak Anda.

Scroll to Top