Bagaimana Menghadapi Anak Manipulatif

Bagaimana Menghadapi Anak Manipulatif

Berikut ini adalah Parenting : Bagaimana Menghadapi Anak Manipulatif yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Beberapa anak yang memiliki kecerdasan rata-rata dapat bersikap manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sejak kecil mereka dapat menyimpulkan bahwa orang tua bisa salah dan dapat dimanipulasi untuk memberi mereka apa yang mereka inginkan, seperti hak istimewa, hadiah, atau pembelaan dan maaf ketika mereka berperilaku buruk.

Namun hal ini juga tidak berarti bahwa anak-anak memiliki maksud buruk atau memiliki pikiran licik ketika melakukannya. Ketika anak-anak tumbuh besar, seiring waktu mereka belajar bagaimana cara menyampaikan pendapat mereka, sementara pada saat yang sama berusaha untuk jadi lebih mandiri, dimana hal tersebut adalah normal.

Walaupun anak-anak Anda terkadang berperilaku terlalu pintar untuk kebaikan mereka sendiri, mungkin perkembangannya telah sesuai pada jalurnya. Namun tidak berarti Anda harus tunduk pada logika atau manipulasi mereka yang terkadang membingungkan Anda.

Berikut 7 tips yang dapat membantu Anda menavigasi saat-saat ketika anak-anak Anda yang cerdas tampak seperti berada di atas angin:

1. Bersikap Konsisten

Anda tentunya memiliki sejumlah peraturan yang diterapkan ke anak Anda. Beberapa aturan adalah aturan ‘pakem’ atau tidak bisa dinegosiasikan (seperti aturan yang jika tidak diikuti dapat menyangkut keselamatan jiwa anak Anda), dan beberapa peraturan lainnya masih bisa dinegosiasikan (seperti waktu bermain HP atau menonton).

Untuk kedua aturan tersebut, Anda harus bisa menjelaskan kenapa anak Anda tidak bisa melanggar atau menegosiasikannya. Berikan alasan yang logis dan pertahankan alasan Anda, meskipun anak Anda merengek, marah, atau menangis. Lakukan hal ini secara konsisten, meskipun Anda sedang malas berdebat, karena jika tidak, anak Anda akan memakai alasan ‘kemarin boleh, kenapa sekarang tidak.’
 

BACA JUGA:  Cara Membesarkan Anak Supaya Memiliki Ambisi

2. Buat Daftar Aturan Bersama-Sama

Pastikan Anda dan pasangan Anda menyetujui untuk menetapkan dan menjalankan aturan yang disepakati terhadap anak Anda. Hal tersebut penting untuk dilakukan supaya anak Anda tidak mendapatkan yang mereka inginkan dari salah satu orang tua.

Anak-anak yang cerdas ini dapat melihat jika orang tua mereka tidak satu suara; misalnya jika anak Anda ingin makan coklat, ia akan tahu bahwa Ibu tidak akan mengizinkan, Walau begitu Ayah akan memberinya.

Anda dan pasangan juga perlu untuk lakukan diskusi bersama dengan anak Anda mengenai peraturan di rumah, dan alasan mengapa peraturan tersebut dibuat.

3. Fokus Pada Perasaan, Bukan Perilaku

Jangan mudah mengatakan tidak pada anak tanpa mendengarkan pendapatnya terlebih dahulu (meskipun pada akhirnya Anda tahu bahwa Anda tetap akan mengatakan tidak). 

Pertimbangkan perasaan anak Anda ketika ia ingin lakukan sesuatu, Walau begitu jika jawaban Anda tetap tidak, Anda harus menjelaskan alasan Anda dan meminta pengertiannya mengapa Anda melarang hal tersebut.

Anak-anak belajar dari lingkungan sekitarnya juga, sehingga jangan sampai otorisasi Anda malah membuat anak Anda malah melawan atau menantang Anda hanya karena alasan teman-temannya juga lakukan hal yang sama. 

Berdiskusi dan berikan pengertian padanya mengenai hal-hal yang boleh dan tidak. Walaupun anak Anda tetap kesal, percayalah mereka pasti akan memikirkan alasan Anda, dan sadar semuanya untuk kebaikan mereka.

4. Pelanggaran Aturan (Hati-Hati)

Ada saatnya mungkin Anda harus ‘melanggar’ aturan yang telah ditetapkan, misalnya ketika anak Anda telah lelah seharian karena ada acara outing di luar sekolah, dan ketika sampai rumah ia memohon untuk dapat makan sambil nonton TV, Walau begitu Anda memiliki peraturan tidak boleh makan sambil menonton TV.

BACA JUGA:  Waktu yang Tepat Untuk Penggunaan Sunscreen Supaya Kulit Lebih Sehat

Anda tahu anak Anda lelah, dan ingin lakukan dua hal sekaligus dalam satu waktu. Anda boleh sesekali membiarkannya ‘melanggar aturan’, Walau begitu pastikan bahwa Anda memberikan kelonggaran karena hari ini ‘spesial’ (outing di luar sekolah tidak diadakan setiap hari kan).

Namun hati-hati juga dalam menerapkan peraturan karena hal tersebut dapat jadi pedang bermata dua untuk Anda sebagai orang tua. Misalnya Anda memiliki peraturan ‘tidak boleh berteriak di dalam rumah’, mungkin suatu waktu Anda yang melanggarnya, dan pastikan bahwa Anda tidak bisa marah ketika anak Anda mengingatkan peraturan itu.

5. Biarkan Anak Beropini

Salah satu cara untuk membantu anak-anak setuju dan mengikuti aturan adalah memastikan mereka merasa memiliki suara dalam menciptakannya. Membuat daftar peraturan dapat membantu, tapi dalam skenario sehari-hari, mendapatkan input anak Anda akan membuatnya merasa seperti Anda mendengarkan sudut pandangnya.

6. Puji Hal Positif

Seringkali, orang tua ingat untuk menegakkan aturan – tapi tidak selalu memberi selamat pada anak-anak ketika mereka mengikuti peraturan. Dalam membangun perilaku baik dibutuhkan lebih banyak penguatan positif daripada negatif. Sangat penting untuk meluangkan waktu memuji anak-anak ketika mereka bersikap baik dan sesuai aturan. 

7. Praktikkan Sendiri Peraturan Yang Anda Buat

Anak-anak memperhatikan apa yang Anda lakukan, dan seiring bertambahnya usia, mereka akan jadi jauh lebih vokal tentang bagaimana mereka ‘menegur’ Anda, ketika Anda tidak lakukan hal yang telah jadi aturan (yang Anda buat sendiri). Sehingga pastikan bahwa peraturan yang ada benar-benar berlaku untuk seluruh anggota keluarga, dan bukannya hanya untuk anak Anda saja.

Scroll to Top