Berikut ini adalah Awas! Tester Make Up Berisiko Terpapar COVID-19 yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Membeli kosmetik pada umumnya harus mencoba atau tester make up untuk mengetahui seberapa pantas dan cocok produk yang akan dibeli. Hal itu juga lumrah dilakukan para perempuan. Akan tapi di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang, penggunaan tester make up ini justru berisiko menularkan virus tersebut.
Dilansir dari Insider, pada tahun 2019 ada sebuah studi yang menemukan bahwa setidaknya 70 persen dari lipstik, lip gloss, eyeliner, mascara dan beauty blender yang dilakukan penelitian mengandung kontaminasi mikroba dalam jumlah yang cukup signifikan.
“Sudah diketahui bahwa brush yang biasa digunakan pada make up dan tester make up adalah tempat yang sangat nyaman untuk berkembang biak mikroorganisme seperti bakteri,” ujar Dr Joshua Zeichner, direktur penelitian kosmetik dan klinis di Mount Sinai Hospital.
Menurutnya, tempat-tempat tersebut biasanya lembap sehingga jadi tempat yang nyaman untuk mikroorganisme tumbuh.
Dan hubungannya dengan COVID-19, Dr Zeichner menambahkan, “Kita semua tahu bahwa covid-19 dapat hidup di benda mati selama beberapa jam bahkan sampai berhari-hari,” tuturnya.
“Dan karena tester make up langsung diaplikasikan pada wajah, risiko untuk penyebaran infeksi semakin tinggi karena berdekatan dengan mulut dan hidung.”
“Dan saya merasa bahwa dalam waktu dekat, berbagai toko penjual make up kemungkinan tidak akan menyediakan layanan tester make up lagi untuk ke depannya (untuk jangka waktu yang belum ditentukan),” ujar Dr Zeichner.
Ia juga merekomendasikan pada masyarakat untuk tidak mencoba tester make up yang disediakan di toko-toko make up. Dan selama berada di rumah, penting untuk tidak berbagi make up dan alat-alat make up dengan orang lain.
Jangan lupa juga untuk selalu membersihkan alat-alat make up setelah Anda menggunakannya dan membuang produk make up yang telah melewati batas kedaluwarsa.
