6 Cara Memotivasi Anak

6 Cara Memotivasi Anak

Berikut ini adalah 6 Cara untuk Memotivasi Anak Anda yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Meyakinkan anak Anda untuk lakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan dapat jadi tantangan, dan membuat anak Anda berhenti lakukan hal-hal yang Anda tidak ingin mereka lakukan bisa lebih sulit lagi.

Berikut adalah hal-hal tentang apa yang mendorong (dan tidak) mendorong anak-anak untuk meningkatkan perilaku mereka:

1. Mempertimbangkan Hadiah

Tentu saja, memberikan hadiah pada anak-anak kadang-kadang berguna untuk sementara waktu supaya mereka dapat mengatasi masalah. Memang benar bahwa hadiah akan memotivasi orang untuk lakukan kegiatan, tapi yang terjadi adalah perilaku jadi tergantung pada hadiah dan akan berhenti ketika hadiah berhenti. Orang dewasa pergi bekerja untuk mendapatkan bayaran, tapi jika bayarannya berhenti, mereka akan berhenti pergi bekerja.

Meskipun menggunakan suap dalam jangka pendek tidak berbahaya untuk hal-hal seperti membuat anak Anda berhenti mengamuk di pesawat terbang, imbalan eksternal tidak akan membangun karakter anak Anda atau memberikan nilai menjaga kamarnya terorganisir atau tidur di jam yang layak. 

Apa yang Mendorongnya untuk mengikuti apa yang membuatnya merasa senang, seperti kepuasan dalam keterampilan yang baru dipelajari atau pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Anak Anda tidak hanya lebih sukses dalam jangka panjang, dia juga bahagia sepanjang perjalanan hidupnya, dan terinspirasi. 

2. Memiliki Percakapan yang Berarti

Pembicaraan satu-lawan-satu dengan anak Anda sangat penting untuk memanfaatkan motivasi intrinsik seorang anak. Anak-anak secara alami ingin tahu, dan ajak mereka untuk memahami mengapa sesuatu masuk akal dapat menarik bagi kecerdasan mereka.

BACA JUGA:  Manfaat Mentimun Untuk Perawatan Kulit Disekitar Mata

Jika anak-anak Anda menolak tugas yang ada semenjak awal, sebaiknya Anda sebagai orangtua mulai dengan melihatnya dari sudut pandang anak Anda. Kemudian bicarakan tentang pentingnya kegiatan dengan cara yang sopan dan baik. 

Menanyakan pada anak Anda bagaimana rasanya lakukan tugas tertentu saat dia melakukannya juga dapat berkontribusi pada jenis suasana bahagia yang membuat anak-anak ingin bekerja sama. Hal ini juga dapat membimbing anak-anak menuju wawasan yang mungkin tidak mereka miliki tentang prestasi mereka. Strategi lain yang efektif untuk membuat anak mengubah kebiasaan buruk, adalah dengan menunjukkan empati dengan menanyakan bagaimana Anda dapat membantu.

3. Merangkul Ketidaksempurnaan Anak Anda

Kebanyakan anak kecil benar-benar menikmati tugas-tugas tertentu jika Anda dapat melonggarkan standar Anda tentang seberapa baik dan seberapa cepat hal itu dapat dilakukan. Fokuslah pada usahanya. Dan jika ada pekerjaan tertentu yang disukai anak-anak Anda, pastikan mereka mendapatkan pekerjaan itu. 

Tidak ada seorang pun yang suka merasa dikendalikan, terutama anak-anak kecil. Anak-anak suka percaya bahwa apa yang mereka lakukan adalah pilihan mereka daripada kewajiban.

4. Pertimbangkan Kemampuan Mereka

Pikirkan tentang waktu anak Anda belajar menulis namanya, atau memainkan lagu di piano, dan betapa senangnya dia dengan dirinya sendiri dan bagaimana Anda hampir tidak bisa melepaskannya dari aktivitas baru. Perasaan penguasaan akan sesuatu sangat memotivasi. 

5. Apresiasi Ekspres

Katakanlah anak Anda bangun ketika alarm berbunyi dan bersiap-siap untuk sekolah sendiri. Atau dia tetap di tempat tidur sepanjang malam daripada membangunkan Anda pada jam 3 pagi dan melompat ke tempat tidur Anda. Pastikan untuk memberi tahu dia betapa Anda menghargai upayanya dan jangan lupa untuk menambahkan betapa menyenangkannya mengantarnya ke sekolah tanpa merasa tergesa-gesa, atau seberapa istirahat yang Anda rasakan dari tidur malam tanpa gangguan itu.

BACA JUGA:  10 Cara Ampuh Menjinakkan Rambut yang Sulit Diatur

Anak-anak ingin menyenangkan orangtua mereka; rasa koneksi itu sangat memotivasi. Pujilah anak-anak Anda ketika Anda bersungguh-sungguh, tapi berhati-hatilah dengan bagaimana Anda memuji; fokus pada upaya dan pertumbuhan dibandingkan hasil. 

6. Memimpin dengan Memberi Contoh

Jika Anda ingin anak-anak Anda berhenti bertengkar dengan saudara mereka, daripada menawarkan permen atau hadiah lain untuk ‘bersikap baik’, cobalah untuk menyelesaikan konflik Anda dengan pasangan Anda dengan cara yang penuh kasih dan mengagumkan. Untuk membantu mereka mengingat perilaku mereka, pastikan Anda mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ pada mereka juga. 

Sampai baru-baru ini, para peneliti percaya bahwa faktor utama dalam keberhasilan seorang anak adalah keterampilan kognitif, jenis kecerdasan yang diukur pada tes IQ, termasuk kemampuan untuk mengenali huruf dan kata-kata. 

Meskipun begitu ternyata para peneliti telah mengidentifikasi kualitas yang lebih penting, yang mengarah pada kesuksesan: ketekunan, pengendalian diri, rasa ingin tahu, keinginan, kesadaran, kepercayaan diri, dan optimisme.
 

Scroll to Top