Berikut ini adalah Orangtua Mesti Tahu 4 Jenis Bullying Ini yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Kekhawatiran orangtua mengenai bullying di antara anak-anak adalah hal yang biasa, Namun kekhawatiran itu sering kali menimbulkan perasaan urgensi baru ketika anak beranjak remaja. Kekhawatiran ini mungkin beralasan jika Anda mulai memperhatikan perilaku yang tidak baik seperti sering bolos sekolah.
Selama tahun-tahun ini, lanskap sosial lebih kompleks dan taruhannya lebih tinggi. Anak-anak SMP atau SMA yang menggunakan smartphone mungkin merasa lebih berani untuk mengatakan hal-hal secara online dibandingkan mengucapkannya secara langsung.
Tidak seperti anak-anak yang lebih muda, yang biasanya lari ke orang tua mereka jika seorang teman menyakiti perasaan mereka, seorang remaja mungkin enggan memberi tahu orangtua mereka jika mereka dibully (diganggu).
Penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan bullying atau intimidasi. Bullying adalah tindakan atau omongan yang dilakukan secara terus-menerus, menargetkan anak lain dengan maksud untuk melukai secara fisik maupun mental dalam pola yang berulang.
Tindakan bully ditekankan pada pengulangan yang terjadi, bukan hanya sekali. Jika satu waktu seorang anak berbuat jahat pada temannya, Namun tidak berulang, hal tersebut tidak bisa disebut bully karena mungkin saja terdapat hal yang mendasari mereka lakukan hal tersebut di waktu dan dengan orang yang spesifik.
Berikut adalah 4 jenis bullying yang perlu diketahui oleh orangtua, terutama jika Anda merasa anak Anda adalah korban bullying:
Foto : The Astana Times
1. Bullying Fisik
Bullying atau intimidasi yang dilakukan secara fisik misalnya adalah mencubit, mendorong, dan tersandung hingga memukul, menendang, dan merusak properti.
2. Bullying Online
Inilah yang akhir-akhir ini sering terjadi; bullying online. Cyberbullying meliputi menjatuhkan, melukai, menyakiti, mengancam, memulai rumor atau menyampaikan pesan tentang orang lain secara online. Apa yang membuat cyberbullying sangat merusak adalah bahwa pesan-pesan terus disebarkan di dalam jejaring sosial, memiliki waktu dan jangkauan yang panjang dari episode intimidasi.
3. Bullying Verbal
Perlu diketahui terdapat perbedaan antara menggoda seseorang dengan bullying. Bullying verbal memiliki tujuan untuk menyakiti seseorang dengan kata-kata secara sengaja. Sedangkan menggoda biasanya lebih ditujukkan oleh teman-teman untuk meningkatkan ‘status’ sosial, dan normal terjadi di antara anak laki-laki.
4. Bullying Sosial
Biasanya ini terjadi di antara anak-anak perempuan, dimana jenis intimidasi ini terjadi yang bertujuan untuk pengucilan dan ‘penularan’ secara sosial. ‘Penularan’ disini biasanya jika ada satu anak yang tidak ingin berpartisipasi untuk mengintimidasi anak lain, maka ia juga akan dikucilkan, sehingga menimbulkan tekanan sosial dimana anak tidak ingin berada di sisi yang dijauhi oleh teman-temannya.
Berikut Adalah Tanda-tanda Anak Anda Dibully:
1. Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku yang umum terjadi adalah perubahan dalam pola tidur, pola makan dan malas-malasan untuk pergi ke sekolah. Hal ini adalah indikator utama bahwa seorang remaja merasa diintimidasi.
2. Bolos Sekolah
Sering bolos sekolah dengan alasan malas atau apa pun yang dilakukan secara terus menerus. Ini berbeda dari tidak masuk sekolah karena sakit atau alasan bagus lainnya untuk tidak masuk kelas. Bolos sekolah adalah respons alami untuk menghindari lingkungan yang bermusuhan dan tidak aman secara emosional.
3. Perubahan Suasana Hati
Penindasan dapat berdampak pada harga diri remaja dan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Jika Anda melihat perubahan suasana hati secara tiba-tiba, peningkatan kecemasan, depresi, menutup diri di kamarnya, kurangnya minat pada kegiatan yang disukainya, adalah tanda-tanda anak Anda jadi korban bully.
4. Gejala Fisik dan Emosional
Seorang anak yang diintimidasi dapat mengalami tanda-tanda fisik dan psikologis, yang dapat mencakup keluhan sakit kepala dan sakit perut yang sering. Serangan panik, mimpi buruk dan kurang tidur juga dapat berkembang sebagai akibat dari trauma emosional akibat bullying.
5. Penyalahgunaan Zat Terlarang dan Melukai Diri Sendiri
Tanda-tanda lain tentang bullying termasuk berbicara tentang keinginan untuk mati, perilaku yang merugikan diri sendiri, seperti menyayat tangan, dan menggunakan narkoba atau alkohol; adalah beberapa hal yang dilakukan untuk ‘mengobati’ diri sendiri.
Foto : NBC News
Hal yang Dapat Dilakukan Orangtua
Jika Anda mencurigai bahwa anak Anda jadi sasaran bully, bicarakan dengan mereka untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi, meskipun mereka mungkin enggan untuk berbagi. Atasi masalah ini dengan sekolah dan bicaralah dengan konselor bimbingan atau pekerja sosial untuk mempelajari strategi yang bermanfaat untuk mengatasi bullying.
Penting bagi orangtua untuk memantau interaksi online anak remaja Anda, terutama ketika smartphone dan media sosial jadi bagian dalam kehidupan sosial anak-anak Anda. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui konten atau pesan yang mengganggu yang mungkin mengindikasikan bahwa anak Anda berisiko dibully, sehingga memerlukan intervensi.