Berikut ini adalah Skin Care Anda Tidak Begitu Efektif, Mungkin Ini yang Jadi Penyebabnya yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Anda teledor, keliru, atau asal-asalan pakai skin care, hasilnya tidak akan nampak efektif meskipun produk telah digunakan berbulan-bulan.
Penyebab skin care tidak memunculkan hasil yang efektif, antara lain:
1. Hampir atau mau kedaluwarsa
Efek skin care Anda mungkin tidak efektif sebagaimana mestinya diharapkan karena produknya telah kedaluwarsa.
Jika suatu produk perawatan digunakan pada waktu 6 sampai 12 bulan setelah masa kedaluwarsanya, ini bisa membuat khasiatnya jadi kurang ampuh.
2. Belum teruji secara klinis
Produk skin care bisa jadi tidak ampuh bekerja dengan baik di kulit apabila belum teruji secara klinis. Sebelum diedarkan di pasaran, produk harus telah menjalani uji stabilitas, keamanan, dan juga keampuhan di kulit manusia.
Sayangnya, beberapa produk skin care terkadang ada yang tidak melalui proses uji tersebut. Kebanyakan ini sering terjadi pada produk perawatan kulit wajah yang dijual bebas tanpa label kemasan dan bahan-bahan pembuat yang jelas informasinya.
3. Skin care disimpan di tempat yang salah
Menyimpan produk skin care juga tidak boleh sembarangan, harus pada suhu kamar yang normal. Apabila Anda menyimpan produk perawatan kulit jelas-jelas di bawah sinar matahari atau di tempat yang lembab, skin care kemungkinan tidak akan bekerja baik.
Misalnya, menyimpan skin care di kamar mandi kemungkinan dapat membuat produk tersebut tidak bekerja dengan baik.
Kamar mandi yang punya shower air panas bisa menyebabkan temperatur suhu ruangan berubah. Inilah yang dapat mengubah efektivitas beberapa bahan di dalam skin care, menurut Debra Jaliman, dokter kulit di New York, dikutip dari Healthline.
Temperatur suhu yang ekstrim secara langsung dapat memengaruhi keampuhan dan kemanjuran produk. Bahkan, skin care yang habis terkena paparan suhu ekstrim, dapat membuat produk bereaksi dan efeknya bisa berbeda di kulit Anda.
Contoh lagi misalnya, produk sunscreen yang diletakkan di dalam mobil tidak nyala atau mati, yang mana suhu di dalamnya panas, kemungkinan tidak lagi ampuh melawan bahaya sinar UV. Sunscreen yang lama berada di suhu panas kemungkinan juga dapat menyebabkan iritasi kulit setelah dipakai.
4. Bahan aktif skin care kurang banyak
Masih dikutip dari Healthline, menurut dokter kulit di Los Angeles, dr. Tsippora Shainhouse, skin care bisa tidak bekerja akibat konsentrasi zat di dalam produk terlalu rendah.
Ada beberapa skin care yang targetnya mencapai lapisan kulit tertentu, Namun karena terlalu rendah atau sedikit kandungan zat nya, maka tidak akan bekerja dengan baik hasilnya di kulit.
Tips, nih, untuk Anda yang mau tau cara melihat kandungan bahan aktif skin care banyak atau tidak. Anda harus lihat dulu kandungan bahan atau zat aktif yang ada di label kemasan.
Misalnya, Anda mau pakai produk skin care mengandung retinol untuk menyamarkan kerutan halus di wajah. Jika bahan atau zat retinol tidak ada di dalam urutan 5 besar di atas, artinya konsentrasi zat cukup rendah.
Akan tapi jika kandungan retinol ada di urutan nomor 1 atau nomor 2 paling banyak, Anda boleh mencoba produk tersebut untuk mendapatkan khasiat skin care.
5. Kualitas produk buruk
Menurut dr. Shainhouse, skin care bisa tidak efektif apabila kualitasnya buruk. Meski begitu, menilai bagus atau tidaknya kualitas suatu produk tidak selalu bisa dilihat dari banderol harganya. Skin care yang murah belum tentu kualitasnya pasti jelek.
Dr. Shainhouse menjelaskan bahwa kualitas skin care yang buruk mengacu pada bahan aktif yang sedikit kandungannya, molekul zat di dalam tidak stabil, atau kemasan yang terlalu terbuka.
Misalnya, kemasan tabung skin care yang terbuka dapat membuat banyak oksigen masuk, menyebabkan penguapan bahan atau zat aktif di dalamnya.