Berikut ini adalah Kulit Anak Gatal-gatal Setelah Menyusu, Apa Ini Tanda Alergi ASI? yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Dikutip dari Livestrong, ASI itu sendiri tidak bisa menyebabkan alergi. Namun, apa yang ibu makan sehari-hari dapat tersalurkan ke dalam ASI sehingga dapat memicu gejala alergi pada anak. Hal ini mungkin terjadi ketika asupan makanan ibu banyak mengandung protein susu, misalnya dari susu atau produk turunan susu lainnya (keju, yogurt, butter, dst).
Protein susu inilah yang menyebabkan timbulnya alergi susu sapi pada bayi yang menyusu ASI. Biasanya, protein dalam susu sapi dan produk berbahan dasar susu lainnya bisa jadi penyebab 2 sampai 3 persen alergi pada bayi. Alergi pada bayi ASI ini biasanya ditandai dengan sakit perut atau perut kembung, mencret, dan ruam di sekitar mulut atau bagian kulit lainnya.
Tidak hanya susu saja sebetulnya yang bisa menyebabkan bayi alergi ASI. Makanan lain seperti ikan, udang, kacang-kacangan juga bisa jadi penyebab bayi alergi terhadap kandungan ASI. Gejala biasanya muncul setelah 2 sampai 6 jam ibu makan makanan tersebut dan memberikan ASI pada bayinya.
Namun ini tidak akan jadi masalah jika ibu tidak mempunyai riwayat alergi makanan, sehingga ibu tidak perlu menghindari mengonsumsinya. Tetap saja, akan lebih baik lagi jika Anda mengamati setiap perubahan yang mungkin dialami bayi setelah menyusui dan lebih memerhatikan apa yang anda makan sehari-hari.
Jika memang bayi menunjukkan gejala alergi selama menyusu ASI, bukan berarti anda harus menghentikan pemberian ASI untuknya. Tidak disarankan juga untuk langsung mengganti ASI dengan susu formula, karena justru akan mengurangi asupan gizi yang yang diterima bayi Anda.
Sebaiknya, hindari makanan yang dapat memicu alergi pada anak ketika Anda sedang dalam masa menyusui.