Katakan pada Anak Anda: Tidak Apa-apa Kamu Marah

Katakan pada Anak Anda: Tidak Apa-apa Kamu Marah

Berikut ini adalah Parenting : Katakan pada Anak Anda: Tidak Apa-apa Kamu Marah yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Foto : MindBox Psychology

Marah adalah perasaan atau emosi yang sangat normal. Semua orang marah, bahkan bayi. Meskipun marah adalah hal yang normal, dan penting untuk mengungkapkan atau mengekspresikan kemarahan, Namun bagaimana rasa marah yang diungkapkan dapat memengaruhi perasaan anggota keluarga tentang satu sama lain.

Pada dasarnya orangtua dapat mengajarkan anak cara-cara yang sehat untuk mengekspresikan kemarahan. Jika seorang anak melihat orang dewasa menanggapi kemarahan dengan berteriak, memukul atau melempar benda, maka anak akan cenderung bereaksi terhadap kemarahan dengan cara yang sama. 

Di sisi lain, jika seorang anak melihat orang dewasa merespons kemarahan dengan menarik napas dalam-dalam, menghitung sampai sepuluh, berjalan-jalan, atau menuliskan pikiran dan perasaan, maka anak tersebut kemungkinan akan mengadopsi beberapa teknik ini ketika mereka marah.

Marah tidak selalu adalah emosi negatif; ini memberi tahu anggota keluarga lain bahwa ada sesuatu yang salah dan membuka jalan untuk menyelesaikan masalah dengan mendapatkan perhatian orang lain dalam keluarga. 

Kemarahan menunjukkan pada anggota keluarga lain bahwa kita peduli. Anda tentunya tidak akan membuang energi untuk seseorang yang tidak Anda sayangi bukan? 

Kunci untuk membuat kemarahan jadi emosi positif adalah anggota keluarga merespons dengan cara yang sehat terhadap kemarahan. Respons sehat harus diadopsi ketika anak-anak masih sangat muda, sehingga mereka tumbuh dengan alat untuk menangani kemarahan dengan cara yang konstruktif.

Perlu diingat bahwa bukan adalah hal yang buruk untuk marah, dan anak-anak tidak boleh diberi tahu kalau orang baik tidak marah atau orang baik tidak akan mengekspresikan rasa marahnya.

BACA JUGA:  Tips Mengatasi Konflik dengan Orangtua Terkait Mengasuh Anak

Belajar mengungkapkan perasaan adalah langkah pertama dalam menangani kemarahan dengan cara yang sehat. Orang tua dapat membantu anak mengungkapkan perasaan mereka dengan memberi nama pada berbagai emosi dan membiarkan anak tahu bahwa setiap orang memiliki perasaan. 

Melihat foto-foto orang di majalah atau di halte bus, dan menebak perasaan mereka dari ekspresi wajah dapat membantu anak-anak mengenal perasaan mereka ke dalam kata-kata. Anak-anak juga dapat belajar mengekspresikan emosi mereka dengan membuat wajah di cermin untuk mencerminkan emosi mereka yang berbeda, dan berbicara tentang saat-saat ketika mereka merasakan emosi ini.

Begitu anak-anak dapat mengidentifikasi kemarahan, mereka perlu bantuan untuk mencari tahu mengapa mereka merasa marah tentang situasi tertentu. Seseorang yang tahu situasi apa yang menyebabkan kemarahan, dapat menemukan cara untuk menyelesaikan masalah. 

Anak-anak harus diajari untuk menemukan cara untuk tenang dan berpikir jernih tentang situasi tersebut. Begitu mereka tenang, mereka dapat memutuskan situasi apa yang menimbulkan perasaan marah, apa yang ingin mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah, dan bagaimana mereka akan melaksanakan solusi mereka. Memberi anak-anak kesempatan untuk menggunakan kata-kata alih-alih kepalan tangan bisa menghasilkan respons positif terhadap kemarahan.

Semakin banyak anak melihat orang tua mereka merespons secara konstruktif terhadap amarah, dan semakin banyak peluang yang mereka miliki untuk menggunakan respons yang sehat, semakin besar kesempatan anggota keluarga untuk mengoreksi respons negatif terhadap amarah. 

Respons negatif dapat menghancurkan hubungan keluarga. Sebaliknya, pilih untuk menggunakan respons sehat yang dapat perkuat komunikasi dan hubungan antara anggota keluarga.

Scroll to Top