Doxxing (atau doxing) adalah praktik mengungkapkan informasi pribadi seseorang tanpa izin dan menyebarkannya ke publik, biasanya dengan maksud jahat. Informasi yang diungkapkan dalam doxxing dapat mencakup nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon, alamat email, data keuangan, informasi keluarga, dan detail pribadi lainnya. Praktik ini sering digunakan untuk mengintimidasi, mengancam, atau mempermalukan korban.
Istilah “doxxing” berasal dari kata “docs,” yang merupakan kependekan dari “documents” (dokumen). Doxxing pada awalnya merujuk pada tindakan mengumpulkan dokumen atau informasi tentang seseorang. Doxxing telah ada sejak awal era internet, terutama dalam komunitas hacker, di mana informasi pribadi lawan dikumpulkan dan dibocorkan sebagai bentuk pembalasan atau intimidasi.
Motif doxxing bisa jadi karena balas dendam, intimidasi, aktivitas, dan perundungan (Bullying). Sedangkan untuk cara kerjanya yaitu dengan pengumpulan informasi pribadi korban dari berbagai sumber, termasuk media sosial, forum, blog, basis data publik, dan rekaman publik lainnya.
Kemudian, informasi yang dikumpulkan diverifikasi untuk memastikan akurasi sebelum dibagikan ke publik. Setelah itu informasi pribadi tersebut dipublikasikan di platform online, seperti media sosial, forum, atau situs web khusus. Contoh doxxing yang biasa terjadi adalah mengungkap alamat rumah dan nomor telepon seseorang di Twitter atau Facebook, menyebarkan informasi pribadi seseorang di forum diskusi atau blog dan membuat situs web yang khusus digunakan untuk menyebarkan informasi pribadi orang lain.
Doxxing sendiri berdampak pada keamanan pribadi, kerusakan reputasi, stres, trauma, dan dampak hukum. Doxxing dapat mengancam keamanan fisik korban dan keluarga mereka. Informasi pribadi yang disebarkan dapat merusak reputasi korban di tempat kerja, sekolah, atau komunitas mereka. Korban doxxing sering mengalami stres, kecemasan, dan trauma emosional akibat ancaman dan intimidasi yang mereka terima. Meskipun doxxing sering kali dilakukan di luar batas hukum, korban dapat mengambil tindakan hukum terhadap pelaku untuk melindungi diri mereka.
Doxxing adalah praktik yang sangat merugikan dan berbahaya. Penting bagi setiap individu untuk memahami risiko doxxing dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi informasi pribadi mereka. Tetap waspada dan berhati-hati dalam berbagi informasi online adalah kunci untuk menjaga keamanan dan privasi di era digital ini.
Namun jika Anda ingin menghindari praktik doxxing ini maka membeli iPhone adalah keputusan yang sangat tepat. iPhone dan ekosistem Apple secara keseluruhan menawarkan berbagai fitur keamanan dan privasi yang dirancang untuk melindungi pengguna dari ancaman seperti doxxing.
Fitur-fitur keamanan pada iPhone 11 dan iPhone lainnya seperti Face ID dan Touch ID, Enkripsi End-to-End, App Tracking Transparency (ATT), Hide My Email, Mail Privacy Protection, Smart Tracking Prevention, dan Private Browsing mencegah informasi pribadi Anda bocor dan melindungi dari seseorang yang ingin masuk ke akun pribadi Anda. Fitur-fitur keamanan ini bisa didapatkan jika Anda memiliki iPhone 11 yang kini bisa dibeli secara online.
Harga iPhone 11 baik Anda membeli secara langsung maupun secara online, nyatanya tidak terlalu jauh. Apalagi Anda bisa menyesuaikan harga iPhone 11 dengan budget yang Anda miliki, jika Anda membelinya secara online
