Cara Menghadapi Anak Suka Meniru

Cara Menghadapi Anak Suka Meniru

Berikut ini adalah Anak Suka Meniru, Bagaimana Menghadapinya? yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Ketika anak Anda yang masih balita mulai menirukan hal-hal yang dilakukan saudaranya atau temannya, hal tersebut terkadang lucu, dan baik, terutama untuk hal-hal positif. Meskipun begitu apabila anak balita Anda mulai meniru hal-hal yang tidak baik seperti bicara ‘sembarangan’ atau mulai main fisik, maka mungkin Anda sebagai orangtua akan sedikit khawatir.

Tidak mengherankan, tapi anak-anak dari segala usia adalah ahli dalam menirukan sesuatu. Pakar dan penulis parenting Calgary, Judy Arnall, mengatakan anak-anak belajar melalui observasi. Meniru adalah cara yang sangat aman untuk belajar; itu juga perlu untuk membantu anak-anak mempelajari perilaku mana yang dapat diterima dalam masyarakat dan budaya tempat mereka tinggal, dan mana yang tidak.

Meskipun sebagian besar anak dapat menirukan sesuatu semenjak bayi, Walau begitu anak-anak balita dalam kelompok usia prasekolah sangat unggul dalam melakukannya (menirukan sesuatu). Mereka lakukan pengujian; jadi lebih verbal dan mereka menyerap segala hal dari dunia di sekitar mereka. 

Anak-anak meniru perilaku orang dewasa; seperti pekerjaan, berpakaian dan rias wajah, teknologi (seperti berbicara di telepon dan mengetuk tablet), dan memerankan peran, seperti jadi ibu, guru, pemadam kebakaran, dan lain sebagainya. Anak-anak belajar dengan mengulangi hampir semua yang mereka dengar dan lihat.

Jika anak balita Anda dengan jelas memodelkan perilakunya setelah orang tuanya, maka semua kembali pada orangtuanya untuk menghentikan perilaku tersebut. Orangtua harus memilih saat tenang dan berbicara dengan anak prasekolah mereka tentang mengapa perilaku peniru itu menyebalkan, dan minta mereka untuk berhenti.

BACA JUGA:  23 Jenis Sablon Kaos Distro

Perlu diingat, bahwa meskipun kadang-kadang meniru sesuatu itu lucu, Walau begitu ada kata-kata dan tindakan yang ‘kurang lucu’, yang dilakukan anak-anak juga, seperti cara orangtua mereka menunjukkan kemarahan, termasuk berkata kasar atau membanting pintu. 

Untuk anak-anak yang mudah terpengaruh dan cepat meniru, orangtua harus berusaha secara sadar untuk mengubah apa yang mereka lakukan dan katakan.

Scroll to Top