Berikut ini adalah Bagaimana Melakukan Metode Time Out Yang Tepat yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Banyak orangtua dan sekolah preschool menggunakan metode time out sebagai cara untuk mendisiplinkan anak-anak yang tidak mau mendengar atau berperilaku kurang baik.
Metode ini dilakukan untuk menghindari membentak atau ‘main tangan’, dengan cara ‘menghukum’ (yang biasanya) anak diminta duduk di pojokan, tanpa mainan atau diajak bicara, selama sekitar 5-10 menit. Tujuannya adalah supaya Anak dapat memiliki waktu untuk merenungkan kesalahannya.
Metode time out telah digunakan selama beberapa dekade, tapi baru-baru ini beberapa ahli mempertanyakan apakah mereka efektif atau benar-benar merusak anak-anak (misalnya, anak-anak mungkin merasa dikecualikan atau ketakutan, mungkin tidak belajar tentang perilaku apa yang sesuai atau mungkin bertindak keluar karena mereka lapar atau lelah).
Semuanya bermuara pada anak dan situasi. Jika metode time out berhasil, maka gunakanlah. Metode ini bisa jadi strategi yang hebat, Walau begitu penting untuk mengingat maksud dari waktu menyendiri. Ketika anak-anak berada dalam keadaan emosional, sangat sulit untuk menyelesaikan masalah atau belajar, sehingga sebagai orangtua perlu menenangkan anak dan diri sendiri.
Sebuah studi tahun 2019 oleh para peneliti psikologi anak di University of Sydney menganalisis lebih dari 80 studi yang melibatkan waktu time out, dan menemukan bahwa metode time out adalah strategi yang efektif dan sehat bagi orang tua untuk digunakan selama paralel dengan metode time in.
Metode time in adalah kelanjutan dari metode time out, dimana Anda dan anak Anda telah sama-sama tenang untuk berbicara; Anda mendengarkan sudut pandang anak Anda, berempati dan berbicara tentang cara-cara lain untuk menyelesaikan masalah.
Jika metode time out adalah bagian dari gaya pengasuhan Anda dan maka Anda harus menjelaskan metode ini pada anak Anda. Kapan metode time out akan diberlakukan ke anak Anda, misalanya ketika anak Anda mulai berkata kasar atau lakukan tindakan fisik.
Jika hal tersebut terjadi, maka pertama-tama Anda harus dengan tenang memperingatkan anak Anda terlebih dahulu dengan mengatakan bahwa jika ia tidak berhenti maka ada waktu time out.
Untuk panjang waktunya, beberapa ahli menyarankan untuk menyesuaikan usia anak Anda dengan menit waktu time out; misalnya jika anak Anda berusia 2 tahun, maka ia akan mendapatkan time out 2 menit. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa tidak boleh ada interaksi dengan anak Anda selama waktu time out berlangsung.
Dalam situasi disiplin apa pun, ketika Anda mendapati bahwa itu adalah Anda versus anak Anda, lihat apakah Anda dapat menjadikannya Anda dan anak Anda versus situasi tersebut. Tempatkan Anda dan anak Anda di sisi yang sama sehingga kerja sama pengasuhan dapat berjalan dengan baik.