Berikut ini adalah Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Anda Terlalu Banyak Bicara yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Ketika anak Anda mulai bisa mengeluarkan kata pertamanya, Anda bahagia luar biasa. Ketika mereka telah bisa merangkai kata, kebanggaan Anda tak terkira rasanya.
Ketika anak tumbuh besar dan telah mulai pandai bicara, Akan Namun yang terjadi adalah anak Anda terlalu banyak bicara sampai Anda pusing dibuatnya, Anda jadi bertanya-tanya bagaimana membuat anak Anda sedikit lebih kalem, Akan Namun tanpa menyakiti hatinya atau memadamkan semangatnya.
Perlu diketahui bahwa setiap individu yang secara natural pendiam, dan ada juga yang bawel. Sifat ini adalah adalah kombinasi biologi dan genetika, ditambah dengan pengalaman hidup dan perilaku yang mendorong seseorang.
Terlalu banyak bicara biasanya mengenai dengan sifat-sifat kepribadian yang diwariskan orang tua yang memiliki sifat ekstrovert, Akan Namun juga dapat dipelajari sebagai akibat dari kontak sosial.
Jika Anda khawatir tentang anak Anda yang terlalu bawel, ingatlah bahwa hal tersebut mungkin adalah fase sementara. Pada setiap tingkatan umur, cara anak berbicara pun juga akan berubah.
Beberapa orang percaya bahwa berbicara terlalu banyak dapat menandakan bahwa seseorang merasa cemas atau gugup. Dalam kasus lain, berbicara berlebihan adalah alasan untuk khawatir ketika hal tersebut telah mengganggu aktivitas kehidupan normal seperti; menghalangi makan, tiba di tempat tepat waktu, bekerja sama dengan orang lain atau memperhatikan pelajaran di kelas, karena sibuk ngobrol.
Sebelum Anda terlalu khawatir, pertimbangkan sisi baiknya. Ada banyak hal positif tentang jadi seorang anak yang nyaman berbicara.
Anak-anak yang berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak lain dan orang dewasa lebih cenderung jadi negosiator dan advokat yang baik untuk diri mereka sendiri, dimana ketika mereka merasa nyaman menceritakan kisah pribadi pada orang lain, maka mereka juga akan lebih mudah untuk menyembuhkan trauma.
Namun ketika anak mulai berbicara ‘tidak pada tempatnya’, maka telah waktunya untuk mengatasi perilaku tersebut.
Daripada menyuhnya untuk diam, ajari anak Anda untuk mengkontrol keinganan mereka untuk ngobrol dengan memberitahunya bahwa ada saat-saatnya mereka harus duduk diam, dan fokus dengan hal yang ada di depan mereka; misalnya seperti ketika di kelas atau di rumah ibadah.
Anda juga bisa memberitahu anak Anda jika Anda sedang butuh ketenangan selama beberapa waktu (sebutkan waktu yang Anda butuhkan), dan berikan pengertian mengapa.
Lama kelamaan anak Anda dapat mengerti bahwa mereka harus memiliki rasa toleransi terhadap orang lain, sehingga mereka dapat belajar untuk mengontrol impuls bicara mereka.
Ini bisa jadi metode positif bagi orang tua yang bekerja dari rumah atau membutuhkan waktu tenang di rumah.