Berikut ini adalah 4 Tanda Anak Anda Kurang Tidur yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Foto : The Sleep Connection
Semua orang, baik yang telah dewasa maupun anak-anak, dapat merasa terganggu jika kurang tidur. Akan tapi jika orang dewasa yang kurang tidur akan merasa dan nampak mengantuk, maka sebaliknya buat anak-anak; mereka akan sangat berenergi. Akan tapi karena anak-anak masih berada dalam masa pertumbuhan, maka tidur adalah hal yang sangat penting, layaknya makan.
Anak-anak yang kurang tidur, meskipun memiliki energi yang banyak, akan jadi tidak sabar dan jadi mudah frustrasi, yang dapat berubah-ubah secara dramatis. Berikut adalah perilaku yang biasanya ditunjukkan pada anak-anak yang kurang tidur:
1. Moody dan Depresi
Remaja yang kurang tidur memiliki kesulitan mengelola emosi dan mungkin tampak mudah tersinggung, cemas, atau merasa tertekan. Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam jurnal medis Sleep, menemukan bahwa remaja yang tidur setelah tengah malam mengalami perubahan suasana hati yang lebih negatif; 24% lebih mungkin menderita depresi & kecemasan, dan 20% lebih cenderung mempertimbangkan untuk melukai diri sendiri. Seorang anak yang kelelahan cenderung kurang sabar, mudah frustrasi, memiliki banyak tuntutan, dan lebih rentan terhadap perubahan suasana hati. Akibatnya, ada lebih banyak konflik di rumah.
2. Hiperaktif
Ketika beberapa anak tidak cukup tidur, mereka dapat menunjukkan gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), jadi tidak menyenangkan, bersemangat, hiperaktif, dan terlibat dalam perilaku ekstrem seperti amukan atau agresi. Sayangnya tidak jarang seorang anak didiagnosis menderita ADHD, ketika penyebab sesungguhnya adalah kurang tidur secara kronis.
3. Luapan Emosi
Sebuah studi dari para peneliti di Kanada yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa para guru memperhatikan perilaku yang lebih buruk di antara anak-anak berusia 7-11 tahun setelah anak-anak kehilangan hanya 27 menit tidur malam. Mereka lebih mudah berubah secara emosional, lebih gelisah, lebih mudah frustrasi, dan lebih mudah marah.
4. Kecanggungan dan Impulsif
Banyak remaja, terutama anak laki-laki banyak lakukan perilaku berisiko tanpa memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan prefrontal cortex (fungsi otak yang mengatur sesorang untuk berpikir, merencanakan, memutuskan sesuatu, mengontrol emosi dan tubuh, memahami diri sendiri, empati pada orang lain, dan juga moral) belum berkembang sepenuhnya. Dan kurang tidur menyebabkan perilaku mereka semakin ekstrim dan berbahaya, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap cedera.
Cara terbaik untuk menilai seberapa banyak tidur yang dibutuhkan seorang anak adalah dengan menilai apakah itu cukup bagi mereka untuk bangun secara spontan (tanpa alarm) pada sebagian besar pagi hari, dan menghindari kelelahan di siang hari setidaknya sampai jam terakhir sebelum tidur.
Umur dan waktu tidur yang dibutuhkan:
- Anak-anak prasekolah: 12 jam dalam periode 24 jam.
- Anak sekolah dasar: 9-11 jam.
- Usia 12 hingga 17 tahun: 9-10 jam.
Jika Anda berpikir anak remaja Anda kurang tidur, langkah penting pertama adalah mempertimbangkan mengapa anak Anda mengalami kesulitan tidur dan mengatasi masalah inti ini. Membantu mereka mendapatkan bahkan tidur tambahan 1 jam setiap malam akan berdampak signifikan dan positif pada perilaku mereka. Mereka akan lebih bahagia, lebih tenang dan memiliki kemampuan lebih besar untuk mengambil langkah apa pun yang terjadi pada hari mereka. Dan itu membuat rumah jadi lebih bahagia.