Site icon Asaljeplak.my.id

Perlukah Balita Mengonsumsi Vitamin Penambah Nafsu Makan?

Perlukah Balita Mengonsumsi Vitamin Penambah Nafsu Makan?

Perlukah Balita Mengonsumsi Vitamin Penambah Nafsu Makan?

Berikut ini adalah Perlukah Balita Mengonsumsi Vitamin Penambah Nafsu Makan? yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa vitamin penambah nafsu makan tidak diperlukan untuk sebagian besar anak yang sehat dan tumbuh normal.

Sebaiknya sebelum memberikan vitamin pada si kecil, penuhi nutrisi dan jaga berat badan balita dari makanan yang jadi sumber gizi terbaik. 

Anda bisa mencoba untuk meningkatkan kualitas camilan yang tinggi lemak dan protein untuk menambah berat badan si kecil.

Bagaimana bila balita Anda seorang picky eater? Asupan nutrisi balita bisa dijaga dengan memberikan banyak minum supaya tidak dehidrasi dan memberikan makanan kaya vitamin B, vitamin D, kalsium, dan zat besi. Beberapa jenis makanan tersebut misalnya susu UHT, buah alpukat dan pisang, atau sarapan sereal.

Berikut makanan yang mengandung berbagai jenis vitamin, yaitu:

Susu dan produk olahannya

Susu dan produk olahannya mengandung kalsium, fosfor, vitamin D, dan kalsium. Ini bisa ditemukan di dalam produk olahan susu misalnya keju, yogurt, margarin, dan mentega.

Sayur dan buah

Kedua makanan ini jadi sumber terbaik untuk vitamin, mineral, dan serat untuk si kecil. Bila anak susah makan, berilah buah yang kaya lemak tak jenuh, seperti alpukat.

Sebelum memberi vitamin penambah nafsu makan pada balita, Anda bisa mencoba hal ini sebagai upaya memberikan nutrisi terbaik pada si kecil.

Protein hewani

Berbagai produk protein hewani yang tinggi zat besi dan zinc bisa berperan sebagai penambah nafsu makan balita sebelum memberikannya vitamin. Ini bisa didapatkan lewat beberapa jenis makanan seperti ikan, daging sapi, daging ayam, hati ayam, hati sapi dan telur.

Memberikan vitamin penambah nafsu makan pada balita secara sembarangan bisa menimbulkan risiko kesehatan. Alih-alih membuat anak jadi sehat, vitamin bisa berubah jadi racun. Sangat disarankan untuk memberikan suplemen dalam pengawasan dokter.
 

Exit mobile version