Site icon Asaljeplak.my.id

Memiliki Anak dengan ADHD, Jangan Abaikan Diri Sendiri

Memiliki Anak dengan ADHD, Jangan Abaikan Diri Sendiri

Memiliki Anak dengan ADHD, Jangan Abaikan Diri Sendiri

Berikut ini adalah Memiliki Anak dengan ADHD, Jangan Abaikan Diri Anda yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Foto : The Philadelphia Inquirer

Untuk Anda yang memiliki anak yang memiliki ADHD, terkadang pergi keluar rumah pun cukup berat, karena selalu khawatir apakah pengasuh anak Anda sanggup menghadapi anak Anda sendiri tanpa Anda.

Namun penting bagi orangtua dengan anak-anak ADHD untuk menemukan waktu untuk diri mereka sendiri dan untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Perawatan diri itu penting, terutama ketika berhadapan dengan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Anak-anak dengan ADHD umumnya lebih sulit jadi orangtua daripada anak-anak neuro-tipikal. ‘Kursus’ pengasuhan untuk ADHD tidak tersedia secara luas, dan meskipun kelas pengasuhan umum bermanfaat, mungkin tidak seefektif strategi pembelajaran yang diarahkan pada anak-anak dengan ADHD. 

Orangtua yang memiliki ADHD, baik yang didiagnosis atau tidak diakui, umumnya berjuang lebih keras dengan menerapkan strategi pengasuhan perilaku yang konsisten, sebagian karena tantangan mereka sendiri. Karena ADHD bersifat turun-temurun, diperkirakan 15%-30% orangtua dari anak-anak dengan ADHD memiliki kondisi juga. Adalah penting untuk meningkatkan kesadaran ADHD dan dampaknya pada anak-anak, keluarga mereka dan masyarakat luas, dan untuk mengadvokasi solusi efektif berbasis masyarakat.

Salah satu tantangan mendasar adalah dapat tetap tenang ketika menerapkan strategi ini, sehingga perlu diingat bahwa kesejahteraan Anda sebagai orangtua (yang memiliki anak dengan ADHD) sangat penting bagi fondasi keluarga mereka dan untuk mempertimbangkan manfaat memprioritaskan perawatan diri mereka untuk keluarga mereka secara keseluruhan.

Ini sangat penting karena orangtua dari anak-anak dengan ADHD lebih mungkin memiliki masalah kesehatan mental dibandingkan dengan orangtua (yang tidak memiliki anak berkebutuhan khusus) pada umumnya, seperti kecemasan dan depresi.

Memiliki anak dengan ADHD juga dapat menciptakan ketegangan di antara orangtua. Seringkali, satu orangtua ingin mengambil sikap yang lebih keras dengan anak dengan ADHD, sementara yang lain merespons dengan mengambil peran sebagai pembela anak.

Kompromi sangat penting dilakukan oleh pasangan jika ingin lingkungan rumah yang lebih tenang, dan kondusif, bukan hanya buat Anda dan pasangan, terutama buat anak Anda.

Mengasuh anak dengan ADHD dapat jadi salah satu tugas terberat yang dihadapi pasangan, jadi penting untuk menginvestasikan waktu untuk memperbaikinya. Terapi yang mencakup seluruh keluarga juga dapat membantu menjaga semua orang dalam keluarga.

Exit mobile version