Berikut ini adalah Manfaat Gosip Pada Anak! Hah, Bagaimana? yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Terdapat penelitian yang bertujuan untuk meneliti gosip pada anak-anak. Para peneliti lakukan penelitian ini terhadap anak usia 3 dan 5 tahun, dimana peneliti akan memainkan permainan berbagi. Jika boneka menipu dan tidak berbagi seperti yang seharusnya, anak-anak berusia 5 tahun sangat mungkin untuk memberitahu anak berikutnya untuk memberi tahu temannya yang mendapat giliran masuk berikutnya mengenai boneka mana yang adalah penipu. Sementara anak-anak berusia 3 tahun tidak lakukan hal tersebut.
Kesimpulannya, seseorang bisa mulai bergosip dari umur 5 tahun. Meskipun percobaan tersebut mungkin tidak terdengar seperti gosip konvensional (seperti yang orang dewasa lakukan), Namun ini sebenarnya adalah tipe yang disebut ‘pro-sosial’, yaitu berbagi info untuk mencoba membantu teman-temannya untuk tidak terjebak, atau lakukan kesalahan yang sama.
Pada usia dini, ‘bergosip’ itu bagus dan cukup berguna karena adalah suatu cara positif untuk melindungi temannya. Dimana pada usia ini, anak-anak biasanya ‘bergosip’ untuk membantu anak-anak lain membuat pilihan yang tepat, alih-alih membuat kesalahan yang dilakukan anak lain.
Walau begitu, ketika anak-anak bertambah usia, gosip bisa jadi negatif dan memiliki niat berbeda; yang bisa membahayakan atau melukai seseorang dengan rumor yang disebarkan, terutama jika gosip tersebut datang dari asumsi atau kebohongan.
Sebagai orang tua Anda tentunya tidak ingin anak Anda jadi tukang gosip. Terkadang anak akan belajar sendiri dari lingkungannya, Namun seharusnya mereka tidak mempelajari hal ini dari orang tua mereka.
Hindari bergosip di depan anak-anak Anda kecuali itu positif dan tidak akan melukai perasaan seseorang. Ini mengajarkan anak-anak apa yang boleh dibicarakan. Jelaskan pada anak Anda untuk tidak membuat asumsi dan hanya melaporkan fakta.
Anda juga harus menekankan pada anak Anda untuk tidak menyampaikan hal pada orang lain jika belum jelas faktanya, karena cerita bohong atau asumsi dapat melukai perasaan orang lain. Katakan juga pada anak Anda untuk lebih berempati, dan memintanya untuk membayangkan jika itu terjadi pada mereka.
Anda perlu membahas semenjak dini, karena bergosip bukan suatu hal yang dibahas orang tua pada anak; dimana Anda bisa melakukannya ketika anak Anda membahas soal temannya. Pastikan kebenaran cerita anak Anda, dan nasihatilah ketika terbukti tidak benar.