Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Alergi Telur ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Alergi Telur ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Alergi Telur? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Alergi Telur

Alergi Telur

Alergi telur adalah jenis alergi yang sangat banyak dialami anak-anak dan menduduki peringkat kedua setelah alergi susu sapi. Gejala alergi yang dialami dapat berupa gejala ringan seperti gatal-gatal pada kulit hingga gejala berat seperti sesak napas dan hilang kesadaran yang mengancam nyawa. Walau demikian, sebagian besar kasus alergi telur pada anak akan berkurang dan hilang sebelum sang anak beranjak dewasa.

Beberapa anak berisiko mengalami alergi telur dibandingkan dengan anak lainnya. Faktor risiko tersebut meliputi:

Artikel Lainnya: Bagaimana Jika Si Kecil Alergi Telur?

Gejala Alergi Telur

Gejala alergi telur dapat muncul segera atau beberapa jam setelah seseorang mengonsumsi telur maupun bahan makanan yang mengandung komponen telur. Tanda yang dapat terjadi di antaranya adalah:

Apabila seseorang mengalami gejala untuk pertama kalinya setelah mengonsumsi telur, ia harus berhati-hati. Tidak menutup kemungkinan gejala yang akan terjadi apabila ia mengonsumsi telur kembali dapat lebih berat hingga mengancam nyawa. Reaksi alergi yang terjadi berat dan berpotensi mengancam nyawa tersebut dinamakan reaksi anafilaksis.

Tanda seseorang mengalami reaksi anafilaksis seperti berikut ini:

Reaksi anafilaksis harus ditangani dengan cepat dengan obat epinefrin atau adrenalin untuk menghindari akibat fatalnya.

Artikel Lainnya: Anak Alergi Telur Boleh Imunisasi Influenza!

Penyebab Alergi Telur

Pada dasarnya, reaksi alergi muncul sebagai respons tubuh terhadap zat tertentu (alergen). Pada alergi telur, alergen yang dimaksud dapat berupa putih telur, kuning telur atau bahkan keseluruhannya.

Walau kasus terbanyak yang terjadi adalah alergi putih telur, seseorang yang memiliki alergi umumnya tetap dianjurkan untuk menghindari keseluruhan bagian telur beserta produk olahannya yang mengandung telur.

Artikel Lainnya: Makan Telur Bikin Alergi, Mitos Atau Fakta?

Diagnosis Alergi Telur

Diagnosis alergi telur dapat dipertimbangkan dengan adanya keluhan setelah mengonsumsi telur dan bahan makanan yang mengandung telur. Untuk memastikan diagnosisnya, diperlukan serangkaian pemeriksaan tambahan, seperti:

Uji cukit kulit dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil bahan yang berisi protein telur ke lapisan kulit. Bila hasil suntikan ini berubah kemerahan dan bengkak, uji cukit diinterpretasikan positif alergi telur.

Pemeriksaan darah dilakukan untuk memeriksa kadar antibodi spesifik terhadap protein dalam telur.

Uji eliminasi dilakukan dengan mencoret telur dan berbagai makanan yang mengandung telur dari menu sehari-hari. Bila keluhan mereda dan gejala tidak lagi muncul, kemungkinan orang tersebut memang memiliki alergi terhadap telur.

Jika gejala yang dialami tidak terlalu berat, uji provokasi –memasukkan kembali telur ke dalam menu harian– dapat dicoba. Apabila gejala muncul kembali, maka orang tersebut positif memiliki alergi. Akan tapi uji provokasi ini tidak dianjurkan dilakukan pada orang yang manifestasi alerginya berat seperti sesak napas.

Artikel Lainnnya: Anak Bisulan, Gara-gara Telur?

Pengobatan Alergi Telur

Pengobatan utama alergi telur adalah menghindari konsumsi telur dan berbagai bahan makanan yang berpotensi mengandung telur. Bila reaksi alergi telah terlanjur terjadi, berbagai pengobatan yang dapat diberikan meliputi:

Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Panduan Vaksinasi untuk Anak Alergi

Pencegahan Alergi Telur

Untuk cegah terjadinya reaksi alergi pada seseorang yang memiliki alergi telur, menghindari telur dan seluruh produk yang mengandung telur adalah solusinya.

Berikut beberapa upaya lainnya yang dapat dilakukan:

Exit mobile version