Site icon Asaljeplak.my.id

4 Film Disney ini Tidak Baik Ditonton Anak-anak Tanpa Pengawasan dan Penjelasan

4 Film Disney ini Tidak Baik Ditonton Anak-anak Tanpa Pengawasan dan Penjelasan

4 Film Disney ini Tidak Baik Ditonton Anak-anak Tanpa Pengawasan dan Penjelasan

Berikut ini adalah 4 Film Disney ini Tidak Baik Ditonton Anak-anak Tanpa Pengawasan dan Penjelasan yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Film-film Disney ikonik membawakan cerita-cerita fantastis tentang putri kerajaan yang cantik dan pemberani, petualangan yang luar biasa, dan mengajari kami pelajaran-pelajaran berharga. Akan tapi film-film tersebut tidak sempurna untuk ditonton anak-anak.

Hal ini terjadi karena mungkin film-film ini adalah produk dari waktu yang berbeda. Dimana banyak hal mungkin telah tidak relevan lagi.

Bahkan, beberapa film memiliki tema rasis, seksis, dan diskriminatif atau teman bermasalah lainnya sehingga ketika Disney merilis layanan streaming di Disney+, beberapa film mengingatkan kita tentang penggambaran budaya yang ketinggalan zaman.

Tentu saja, ini tidak berarti Anda harus menghindari semua film yang dikeluarkan oleh Disney. Akan tapi sekarang adalah saat yang tepat untuk Anda memulai diskusi dengan anak Anda mengenai hal-hal yang mungkin mereka pertanyakan. Karena seperti Anda tahu, bahwa anak-anak zaman sekarang jauh lebih kritis dibanding ketika Anda kecil dulu. 

Berikut adalah empat film Disney yang menampilkan adegan yang dapat membantu orang tua memulai diskusi, jika Anda menontonnya bersama anak Anda.

1. Dumbo (1941)

Cerita tentang bayi gajah dengan telinga yang terlalu besar dapat memiliki kisah yang inspirasional tentang menerima diri sendiri dengan segala kekurangannya.

Masalah: Tokoh gagak yang bernama Jim Crow memiliki perilaku yang terinspirasi dari stereotip orang Afrika-Amerika pada zamannya. Dimana hal tersebut tidak relevan dan rasis untuk zaman sekarang. 

Selain itu, terdapat adegan tentang ‘melihat gajah berwarna merah muda’, alias eufemisme halusinasi yang sering dilihat oleh orang-orang yang kecanduan alkohol, yang seolah-olah mengecilkan keseriusan dari kesulitan yang dialami oleh orang-orang yang memiliki kecanduan.

Penjelasan: Anda dapat menggunakan ‘Jim Crow’ untuk menjelaskan mengenai stereotip terhadap orang lain, mengapa hal tersebut bisa berbahaya dan mengapa penting untuk tidak membeda-bedakan orang karena warna kulit, ras, dan suku. 

Untuk masalah ‘melihat gajah berwarna merah muda’, jelaskan pada anak Anda bahwa kecanduan adalah suatu gangguan akibat penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang, dan efeknya terhadap diri sendiri dan lingkungan.  

2. The Aristocats (1970)

Film ini membahas tentang keluarga kucing yang dikepung dan mencoba untuk menemukan jalan pulang ke rumah mereka.

Masalah:  Banyak dari kucing yang ini menggambarkan stereotip yang berbahaya, termasuk kucing siam yang memainkan piano dan berbicara tentang makanan Asia dengan suara stereotip Asia.

Penjeleasan: Jelaskan mengapa kucing dalam adegan ini berbicara seperti itu; bahwa orang-orang Asia tidak berbicara seperti itu dan anak Anda tidak boleh meniru stereotip seperti ini karena ha; tersebut juga termasuk rasis, dan bisa menyakiti hati teman-temannya.

3. The Little Mermaid (1989)

Film ini menceritakan tentang putri duyung yang ingin jadi manusia untuk mendapatkan cinta pangeran.

Masalah: Ariel, The Little Mermaid, benar-benar mengubah segalanya tentang dirinya, dan lakukan segalanya untuk mendapatkan hati sang pengeran (pasangan).

Penjelasan: Penting untuk menjelaskan pada anak-anak Anda, terutama anak perempuan kecil, bahwa mereka berharga dan cantik apa adanya, dan bahwa orang yang tepat untuk mereka akan datang pada waktunya. Mereka tidak perlu mengubah diri untuk menyesuaikan diri, mencari teman atau memiliki seseorang.

4. Snow White and The Seven Dwarfs (1937)

Film ini menceritakan tentang Snow White yang dikutuk tidur oleh ibu tirinya karena kecantikannya.

Masalah: Film klasik ini menampilkan ciuman antara Snow White dan Pangeran Florian, dimana Snow White akan terbangun oleh ciuman cinta sejati. Akan tapi adegan ciuman ini muncul ketika Snow White sedang tertidur, dimana sebenarnya hal tersebut dilakukan tanpa izin.

Penjelasan: Anda dapat menjelaskan tentang meminta izin pada anak Anda.; dimana Anda harus memberi tahu dia bahwa orang yang tidur tidak dapat menyetujui sesuatu, bahwa tidak berarti tidak, dan bahwa satu-satunya hal yang berarti Anda mengizinkan adalah kata: “Iya”

Anak-anak juga harus tahu bahwa persetujuan tidak hanya penting dalam situasi seksual juga. Berdayakan anak-anak Anda untuk mengatakan tidak ketika mereka merasa tidak nyaman di peluk atau sentuhan fisik lainnya, dan ajarkan mereka juga untuk bersikap hormat ketika orang lain mengatakan tidak.

Exit mobile version