Persahabatan di Kelas Dapat Mengimbangi Efek Pengasuhan yang Keras

Persahabatan di Kelas Dapat Mengimbangi Efek Pengasuhan yang Keras

Berikut ini adalah Persahabatan di Kelas Dapat Mengimbangi Efek Pengasuhan yang Keras yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Para peneliti di University of California, San Francisco (UCSF) di Amerika Serikat telah mengkonfirmasi hubungan antara orang tua dengan pola asuh yang suka yang marah, mengancam, dan sangat kritis terhadap anak Anda, biasanya lebih mungkin menghasilkan anak-anak dengan perilaku menantang, tidak patuh, dan dendam yang meluap hingga dewasa dan lebih mungkin terlibat dengan pihak berwenang nantinya.

Tetapi mereka juga menemukan bahwa taman kanak-kanak dapat memberikan kesempatan unik bagi anak-anak ini untuk mengimbangi perilaku negatif yang muncul dalam diri mereka, dan menjadikannya lebih positif.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Development and Psychopathology, para peneliti mengamati 338 anak TK di enam sekolah umum untuk meneliti tentang Oppositional Defiant Disorder atau ODD, yang berarti Penyimpangan Perilaku Oposisi.

ODD dinilai menurut kuesioner yang diisi oleh orang tua dan guru yang meminta mereka untuk menentukan peringkat frekuensi anak dalam lakukan perdebatan dengan orang dewasa dan teman sebaya, menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka dan mengamuk.

Pola asuh yang keras dinilai berdasarkan 18 pernyataan, yang diperintahkan orang tua pada Anak dengan skala peringkat mulai dari “sangat benar” hingga “sangat tidak benar.” 

Pernyataan yang diajukan berpusat pada strategi disiplin orang tua, seperti “Saya percaya hukuman fisik jadi cara terbaik untuk mendisiplinkan” dan “Saya tidak mengizinkan anak saya mempertanyakan keputusan saya.” 

Persepsi anak-anak sendiri tentang perilaku mereka juga dimasukkan dalam penilaian.

Mereka menemukan bahwa 10% anak-anak termasuk dalam kriteria ODD. Dimana di antara kelompok ini terdapat 71% dibesarkan dengan pola pengasuhan keras dengan tingkat yang tinggi, kemudian dibandingkan dengan 29% sisanya yang dibesarkan dengan pengasuhan yang keras dengan tingkat yang lebih rendah.

BACA JUGA:  4 Film Disney ini Tidak Baik Ditonton Anak-anak Tanpa Pengawasan dan Penjelasan

Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, ODD ditandai oleh perilaku dimana anak mudah marah, argumentatif dan menantang, dan dendaman.

Pada anak berusia muda, kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko pada masa remaja dan dewasa dimana akan memiliki perilaku antisosial, kecemasan, depresi, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pelanggaran pidana dan penahanan.

Para peneliti menemukan bahwa ketika anak yang memiliki orangtua yang keras dan kasar, ketika disukai dan diterima oleh teman-teman sekelasnya, maka akan menunjukkan lebih sedikit sifat-sifat seperti disebutkan di atas, dimana subset ini ditemukan memiliki gejala ODD 64% lebih rendah daripada mereka yang tidak disukai oleh teman-teman sekelasnya.

Menurut Danielle Roubinov, asisten profesor di UCSF, mengatakan bahwa penerimaan di dalam kelompok teman sebaya menciptakan peluang untuk sosialisasi dan rasa memiliki yang bertindak sebagai pembatas perilaku akibat dampak pengasuhan yang keras.

Memiliki hubungan dengan teman sebaya yang sehat dapat memberikan pengaruh dan contoh baik yang dapat ditiru oleh anak yang memiliki pola asuh keras dan kasar. Selain itu mereka juga dapat menerima informasi mengenai perilaku yang baik dan tidak baik dengan pembandingnya adalah anak-anak lain.

Para peneliti juga menemukan bahwa hubungan yang hangat dengan guru atau wali kelas dapat mengurangi perilaku buruk pada anak-anak TK yang diasuh secara kasar ini.

Gejala ODD ditunjukkan sebesar 29% lebih rendah pada kelompok ini apabila terdapat hubungan yang dekat antara guru dan siswa.

Ini mengkonfirmasi penelitian sebelumnya oleh peneliti lain yang melaporkan bahwa hubungan guru-siswa yang positif dikaitkan dengan berkurangnya perilaku agresif pada anak-anak.

“Hubungan yang hangat dapat meningkatkan kendali diri pada anak-anak, memiliki emosi yang positif dan responsif terhadap peringatan atas perilaku yang tidak baik.

BACA JUGA:  Jenis Cucak Rowo yang Bagus dan Ropel

Studi ini juga menyimpulkan bahwa menangani ODD di luar lingkungan keluarga akan sangat membantu anak.

Scroll to Top