5 Hal yang Dapat Dilakukan Ketika Anak Anda Adalah Pembully

5 Hal yang Dapat Dilakukan Ketika Anak Anda Adalah Pembully

Berikut ini adalah 5 Hal yang Dapat Dilakukan Ketika Anak Anda Adalah Pembully yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Mungkin Anda adalah salah satu dari orangtua yang tidak percaya bahwa anak Anda adalah seorang pembully. Akan tapi akan sulit mempertahankan pendapat Anda jika ada beberapa orang yang melaporkan hal tersebut.

Joanne Cummings, seorang psikolog dan direktur PREVNet, sebuah organisasi nasional yang didedikasikan untuk menghentikan intimidasi, mengatakan ketidakpercayaan adalah hal umum yang dilakukan orangtua ketika mereka mengetahui bahwa anak mereka adalah seorang bully.

Bullying adalah perilaku agresif dalam suatu hubungan di mana satu anak memiliki kekuatan lebih besar dari yang lain, dan itu muncul dalam empat bentuk: fisik (seperti meninju, mendorong dan memukul); verbal (seperti menggoda dengan cara yang kejam, memanggil nama dan mengancam); sosial (seperti meninggalkan anak, menyebarkan desas-desus dan memberitahu orang lain untuk menghindari seseorang; dan online (menjelek-jelekkan, membuat rumor bohong yang disebarkan secara online di media sosial).

Kebanyakan orang tua tidak suka berpikir bahwa anak mereka akan bertindak agresif terhadap orang lain. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa 53% siswa di kelas 6-10 melaporkan telah lakukan tindakan bully terhadap temannya.

Beberapa orangtua yang mengetahui anaknya adalah tukang bully akan merasa malu, malu, khawatir, dan bersalah, sehingga biasanya mereka bahkan tidak ingin bergabung dengan grup ibu-ibu lain, dan merasa sangat gugup tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya dan keluarganya.

Sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika anak Anda bertingkah buruk terhadap orang lain. Anda harus dengan hati-hati menyeimbangkan pertahanan diri Anda dengan perasaan keluarga lain sambil mengarahkan perilaku anak Anda ke arah yang positif. 

BACA JUGA:  Panduan Pemulihan Postnatal di 1 Minggu Pertama

Berikut adalah cara untuk menavigasi diri Anda dalam situasi seperti ini:

1. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Normal bagi orang tua untuk merasa malu dan bersalah ketika mereka mengetahui bahwa anak mereka telah menindas orang lain, tapi sangat membantu untuk memahami bahwa belajar bagaimana bertindak dalam situasi sosial adalah salah satu hal tersulit yang harus dipecahkan oleh anak. Sama seperti beberapa anak berjuang untuk membaca dan orangtua memberi mereka dukungan ekstra, anak-anak yang berjuang secara sosial, juga membutuhkan dukungan ekstra. Seringkali, bertingkah seperti pengganggu adalah ritus peralihan, dimana intervensi lebih awal dapat mengakhiri perilaku buruk sebelum hilang kendali.

2. Menebus Kesalahan

Saat anak Anda membuat marah seseorang, penting untuk meminta maaf dan meyakinkan keluarga lain yang terlibat bahwa Anda berkomitmen untuk memperbaiki masalah tersebut. Minta anak Anda untuk meminta maaf pada korban juga adalah ide yang bagus. Orangtua sering ingin berbicara langsung dengan orangtua anak lain, tapi seringkali lebih baik memperbaiki hubungan dengan keluarga lain melalui perantara seperti penasihat sekolah, guru atau kepala sekolah.

3. Cari Tahu Kenapa

Menurut Michael McCabe, associate professor of education di Nipissing University di North Bay, Ontario, anak-anak pengganggu mungkin meniru perilaku marah yang mereka saksikan di rumah, atau ditekan oleh teman sebaya. 

Ajukan pertanyaan pada anak-anak dengan nada yang tidak menuduh dan memulai diskusi tentang apa yang mereka pikir mereka lakukan yang membuat orang lain merasa bahagia, jengkel atau takut. Tunjukkan pada anak Anda bahwa Anda mengerti bagaimana rasanya kesal, marah atau cemburu, atau ingin perhatian, bantu anak Anda memahami perasaannya dan jelaskan bahwa kita semua mengalaminya, tapi tidak pernah boleh bertindak agresif karenanya.

BACA JUGA:  Bernyanyi untuk Bayi Sangat Baik untuk Pertumbuhannya

4. Berikan Konsekuensi

Bullying bisa jadi siklus yang berbahaya jika dibiarkan karena hal tersebut bisa meningkatkan perasaan berkuasa, sehingga penting bagi orang dewasa untuk masuk dan memberikan konsekuensi untuk mengajarkan bahwa intimidasi adalah salah, menyakitkan, dan tidak dapat diterima.

Jika Anda menyaksikan anak Anda menyakiti atau berbicara dengan kasar pada anak lain, segera tarik dia ke samping dan katakan padanya untuk meminta maaf; ini mengajarkan kepadanya bahwa penting untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan Anda dan menebus kesalahan ketika Anda telah menyakiti atau membuat marah seseorang. Peringatkan dia bahwa lain kali dia bertindak seperti itu, dia tidak boleh bermain lagi dengan teman-teman yang lain.

Sementara menegur perilaku itu harus dilakukan, Meskipun begitu hindari hukuman keras yang dapat mengintimidasi atau mempermalukan anak Anda, seperti berteriak. 

5. Berkaca Secara Objektif

Sebagai orang tua, Anda harus menganggap diri Anda yang memegang kontrol dan jadi contoh jika Anda ingin anak-anak kita jadi baik. Lihatlah dengan objektif apa yang terjadi di rumah; apakah Anda membanting pintu ketika Anda kesal, meninggikan suara Anda pada pasangan Anda, atau berbicara buruk tentang ibu mertua Anda? Jika demikian, saatnya untuk lakukan perubahan.
 

Scroll to Top