Jangan Sering Pakai Aseton Untuk Bersihkan Kuteks, Ini Bahayanya Bagi Kuku

Jangan Sering Pakai Aseton Untuk Bersihkan Kuteks, Ini Bahayanya Bagi Kuku

Berikut ini adalah Jangan Sering Pakai Aseton Untuk Bersihkan Kuteks, Ini Bahayanya Bagi Kuku yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Aseton dikenal sebagai pembersih kuteks. Padahal, tidak semua pembersih kuteks adalah aseton. Pada dasarnya, ada dua jenis pembersih kuteks yaitu aseton dan non-aseton. Sebagian besar merek pembersih kuteks menyebutkan kandungan ini di label kemasan.

Aseton adalah cairan yang jernih, berbau tajam, dan sangat mudah terbakar. Isopropil alkohol biasanya digunakan dalam pembuatan aseton. Inilah mengapa aseton bisa dengan cepat menghapus kuteks Anda.

Bahan aktif utama dalam pembersih kuteks non-aseton biasanya adalah etil asetat, isopropil alkohol, dan propilena karbonat. Biasanya, produk ini juga ditambahkan pelembap seperti gliserin dan panthenol, supaya cegah kekeringan pada kuku.

Aseton adalah pelarut yang sangat kuat dan bekerja paling baik untuk menghilangkan cat kuku. Namun, aseton juga sangat keras karena dapat menghilangkan banyak minyak alami dari kulit Anda.

Bahkan, kadang-kadang kuku Anda akan nampak sangat putih jika menggunakan terlalu banyak aseton. Ini akan membuat kuku kering dan bisa jadi rapuh jika sering dipakai.

Wanita dengan kuku yang kering atau pecah, sebaiknya hindari penggunaan aseton. Karena aseton sangat kering untuk kuku, kutikula dan kulit.

Aseton sangat cepat menguap ketika dibiarkan terbuka dan mudah sekali terbakar. Aseton juga menyebabkan keracunan yang dapat mengancam nyawa, tapi ini sangat jarang terjadi karena tubuh sanggup memecah aseton dalam jumlah besar yang terserap ke dalam tubuh.

Jika Anda senang mewarnai kuku dengan kuteks, pilihlah penghapus kuteks yang bebas aseton. Hal yang sama berlaku untuk polish mebel, pelicin mebel berbasis air yang sama efektifnya dengan produk aseton.
 

Scroll to Top