Skill Khusus Yang Diperlukan Orang Tua Supaya Anak Disiplin

Skill Khusus Yang Diperlukan Orang Tua Supaya Anak Disiplin

Berikut ini adalah Kemampuan Khusus Yang Diperlukan Orang Tua Agar Anak Disiplin yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Meskipun tidak ada yang akan jadi orangtua yang sempurna, Akan Namun beberapa orang tua memiliki keterampilan mengasuh yang lebih tajam daripada yang lain. Namun kabar baiknya adalah, setiap orang dapat mengasah keterampilan mereka dalam mengasuh dan selalu ada ruang untuk lakukan perbaikan.

Buku mengenai pengasuhan anak, mengikuti seminar, atau bertukar pikiran dengan teman dapat jadi sumber yang baik untuk membantu orang tua mengasah keterampilan mereka dalam mengasuh anak. Namun kunci untuk jadi lebih baik adalah dengan bekerja keras, dedikasi, dan komitmen untuk jadi orangtua terbaik yang Anda bisa.

Orang tua yang berniat membesarkan anak-anaknya untuk jadi orang dewasa yang bertanggung jawab memiliki seperangkat keterampilan pengasuhan tertentu, dimana mereka akan secara terus menerus berusaha memperbaiki keterampilan mereka dalam upaya untuk jadi orang tua yang lebih baik.

 

1. Ajarkan Anak Mengenai Keselamatan

Beberapa orang tua mempunyai insting yang bagus mengenai apakah sesuatu hal berbahaya atau tidak. Menjadi orang tua yang efektif adalah dengan menemukan keseimbangan antara jadi overprotektif dan membiarkan anak.

Sebagai orang tua telah tugas Anda untuk mengajarkan anak mengenali bahaya dan konsekuensi akan sesuatu, dan ketika dirasa anak mulai mengerti konsep keselamatan, maka mereka seharusnya dapat membuat keputusan sendiri bahkan ketika orang tuanya tidak ada disekitarnya.

2. Jadi Role Model yang Baik

Memberikan contoh jauh lebih baik dan efektif untuk mengajarkan anak, dibandingkan dengan hanya kata-kata. Walaupun sulit, Anda harus berusaha lebih keras untuk jadi contoh yang positif, karena biasanya anak akan gampang meniru sifat dan kelakuan orang tua mereka.

BACA JUGA:  Berhenti Menyogok Anak Anda!

3. Beri Batasan yang Sesuai

Ketika Anda melarang anak akan suatu hal, Anda juga harus dapat membaca perasaan anak Anda, dan perhatikan bagaimana anak Anda bereaksi terhadap larangan tersebut.
Hal ini lebih adalah trial error yang dialami semua orang tua bahkan ketika anak telah beranjak dewasa.

4. Berikan Konsekuensi Secara Konsisten

Orang tua yang efektif tidak cuma memberikan ultimatum konsekuensi, tapi juga menerapkannya secara konsisten, sehingga anak dapat belajar untuk berlaku lebih baik lagi.

5. Bijak di Arena Pertempuran

Menghadapi anak yang tidak berlaku sesuai keinginan orang tua memang telah seperti perang, Akan Namun sebagai orang tua, Anda dituntut untuk melihat situasi lebih baik; apakah ‘kemenangan’ Anda lebih berarti dibandingkan hubungan anak Anda dengan Anda.

Terkadang beberapa hal kecil dan sepele yang tidak Anda setujui, mungkin memang tidak cukup berarti untuk membuat Anda bertengkar dengan anak Anda. Belajar untuk fokus pada hal-hal yang lebih besar lagi.

6. Kendalikan Stress

Orang tua yang tidak dapat mengendalikan stresnya biasanya akan lebih mudah untuk membentak atau malah tidak konsisten dengan hal disiplin yang telah diatur untuk anak.

Tentunya hal ini selain tidak baik untuk Anda, juga tidak baik untuk anak Anda. Jagalah selalu dan kendalikan diri Anda untuk jadi orang tua yang lebih efektif lagi.

7. Berikan Perhatian Positif

Memberikan perhatian positif pada anak Anda termasuk strategi yang cukup efektif ketika ingin mengajarkan kedisiplinan. Selain itu perhatian positif juga dapat memberikan dampak positif terhadap anak secara keseluruhan.

8. Bangun Ekspektasi yang Jelas

Jangan marah atau kesal ketika anak Anda tidak mengerti apa yang diharapkan Anda dari dirinya. Sebagai orang tua yang efektif, Anda harus sanggup menjelaskan ekspektasi Anda sekaligus mengajarkan apa yang harus anak lakukan untuk mencapai ekspektasi tersebut.

BACA JUGA:  Dampak Positif Dan Negatif Warung Internet Bagi Pelajar

Misalnya, jangan hanya menyuruh anak untuk membersihkan kamar, tapi beri instruksi yang jelas, yang Anda harapkan ia melakukannya seperti ‘masukan baju ke keranjang kotor, rapihin seprai tempat tidur, dan lap meja belajar’. Dengan begitu, lama-lama anak Anda akan mengerti konsep membersihkan kamar yang sesuai dengan ekspektasi Anda sebagai orang tua.

Scroll to Top