Benarkah Menyusui Dapat Menurunkan Berat Badan? Ini Dia Jawaban Para Ahli

Benarkah Menyusui Dapat Menurunkan Berat Badan? Ini Dia Jawaban Para Ahli

Berikut ini adalah Benarkah Menyusui Dapat Menurunkan Berat Badan? Ini Dia Jawaban Para Ahli yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Foto : YouTube – Colleen Vlogs

Ada banyak tekanan yang dialami para ibu untuk kembali memiliki tubuh sebelum melahirkan. Namun ternyata, tubuh Anda tidak bekerja seperti yang diminta, terutama jika ada hormon yang terlibat.

Tinjauan penelitian tahun 2013 mencatat bahwa sebagian besar penelitian tentang menyusui dan penurunan berat badan pascapartum menemukan bahwa menyusui tidak mengubah angka pada skala timbangan.

Setelah mengalami mual di pagi hari, insomnia, kelahiran, dan kebrutalan bayi yang membutuhkan konsumsi ASI belasan kali sehari, Anda akan mengira alam semesta akan memberi Anda kelonggaran.

Berikut adalah alasan utama mengapa menyusui bukanlah rahasia penurunan berat badan seperti yang dijanjikan:

1. Anda Makan untuk Dua Orang

Sebelum bahasan tentang menyusui untuk menurunkan berat badan, muncul gagasan bahwa Anda perlu “makan untuk dua orang” selama kehamilan. Meskipun keyakinan itu dapat membuat kehamilan tampak lebih diinginkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memberi tahu bahwa kebanyakan wanita hamil hanya membutuhkan sekitar 340 kalori ekstra pada trimester kedua dan 450 kalori ekstra pada trimester ketiga mereka. Itu pada dasarnya hanya segelas susu dan muffin.

2. Kelaparan

Mungkin Anda selalu memiliki nafsu makan yang baik, tapi tidak ada yang mempersiapkan Anda untuk menghadapi rasa lapar luar biasa yang Anda alami setelah melahirkan. Anda akan segera menyadari bahwa porsi normal Anda tidak akan membungkam rasa kelaparan Anda.

3. Kurang Tidur

Ini memang bukan pilihan gaya hidup, tapi kurang tidur kronis tidak pernah berdampak baik untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa ketika Anda mengurangi waktu tidur, maka akan ada peningkatan hormon kelaparan (ghrelin) dan penurunan hormon rasa kenyang (leptin) pada tubuh Anda, yang menyebabkan nafsu makan meningkat. Orang yang kurang tidur cenderung meraih makanan berkalori lebih tinggi dibandingkan dengan rekan mereka yang cukup istirahat.

BACA JUGA:  4 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kecantikan

4. Hormon

Meskipun Anda sepakat bahwa hormon wanita bisa jadi yang terburuk, mereka bisa dibilang hanya lakukan tugasnya untuk menjaga bayi Anda yang disusui diberi makan. Prolaktin, kadang-kadang dikenal sebagai “hormon penyimpan lemak” dikeluarkan setelah melahirkan untuk membantu merangsang produksi ASI.

Sementara penelitian di area prolaktin ini jarang, banyak konsultan laktasi dan praktisi kesehatan berhipotesis bahwa tubuh kita menjalani adaptasi metabolik untuk mempertahankan kelebihan lemak sebagai “jaminan” untuk bayi.

5. Stres

Jika Anda mempertimbangkan kurang tidur, nyeri pascapersalinan, tantangan bayi baru lahir, perubahan hormon, dan kurva belajar menyusui, dapat dikatakan bahwa “trimester keempat” adalah waktu penuh tekanan. Tidak mengherankan, para peneliti telah menemukan bahwa stres hidup secara keseluruhan, dan terutama stres ibu, adalah faktor risiko yang signifikan untuk retensi berat badan setelah melahirkan.

Nasihat terbaik yang dapat Anda miliki adalah mendengarkan tubuh Anda, mendorongnya dengan kemampuan terbaik saya dengan makanan bergizi, dan bersikap baik pada diri sendiri melalui fase kehidupan yang unik ini. Menyusui, seperti kehamilan, bukanlah waktu untuk diet, mengurangi kalori, atau lakukan detox. Tapi yakinlah bahwa fase ini akan berlalu.

Scroll to Top