Tidak Sabar dan Kesal Menghadapi Anak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tidak Sabar dan Kesal Menghadapi Anak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Berikut ini adalah Tidak Sabar dan Kesal Menghadapi Anak Anda, Mungkin Ini Penyebabnya dan Cara Mengatasinya yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Ketika Anak anda beranjak besar dan berada di usia balita, banyak orang tua yang merasa kelelahan dan terkadang ingin menyerah menghadapi anak yang hiperaktif.

Anak-anak pada umur tertentu memang sangat ahli menekan ‘tombol’ marah Anda; semakin Anda melarang, maka mereka akan makin sengaja lakukan yang Anda larang.

Perlu diketahui bahwa anak-anak balita masih sangat butuh perhatian yang besar dari Anda. Mereka akan berusaha mencari perhatian Anda, meskipun tahu Anda akan marah, mereka tetap melakukannya untuk menacri perhatian Anda.

Biasanya pada saat-saat seperti ini, Anda sebagai orang tua suka hilang kendali atas emosi Anda, dimana Anda akan marah atau memberikan ancaman untuk tidak memberikan atau lakukan sesuatu yang mereka inginkan.

Cara tersebut kurang efektif untuk dilakukan karena hanya akan berulang setiap hari, dimana ketika Anda marah atau mengambil hak anak Anda, maka Anda dan anak Anda akan merasa tersiksa. 

Kenali Alasan Lebih Dalam Pemicu Amarah Anda

Menurut Laura Markham, seorang psikolog klinis, pelatih pengasuhan anak dan penulis Peaceful Parent, Happy Kids, mengatakan bahwa pemicu Anda marah terhadap anak Anda adalah hal yang Anda alami pada saat ini membangkitkan pengalaman dan perasaan (atau trauma) Anda sebagai anak (di masa lalu), dimana pada saat jadi orang tua, hal yang kita lakukan (ketika marah) tidak selalu berhubungan dengan hal yang sedang terjadi.

Misalnya ketika waktu kecil Anda merasa bahwa Anda tidak pernah didengarkan atau dihargai, dan kenyataannya Anda tumbuh dewasa tanpa masalah karena banyak hal yang terjadi, dan mengubah hidup dan pribadi Anda jadi lebih baik, Walau begitu ketika dihadapkan dengan anak Anda, pengalaman Anda sewaktu kecil yang tidak pernah didengarkan akan terpicu kembali. 

BACA JUGA:  Benarkah Vaksin Campak Dapat Menyebabkan Autisme pada Anak

Ketika Anda meminta anak Anda untuk misalnya makan malam, sampai lima-enam kali, dan mereka tidak mendengarkan, maka yang sebenarnya terjadi mungkin itulah pemicu Anda; dimana (perintah atau permintaan) Anda tidak didengarkan.

Jennifer Kolari, seorang terapis anak dan keluarga, dan penulis buku Connected Parenting: How to Raise a Great Kid, mengatakan bahwa anak Anda bahkan dapat mengingatkan Anda tentang seseorang dalam hidup Anda yang memiliki hubungan yang sulit dengan Anda; seperti orang tua Anda atau bahkan saudara. 

Meskipun begitu pemicu yang paling umum adalah bahwa anak Anda mengingatkan Anda pada diri Anda sendiri; hal-hal yang tidak Anda sukai dari diri Anda mungkin tercermin dalam perilaku anak Anda.

Sadar akan hal ini memang penting, Walau begitu Anda tidak perlu menggali terlalu banyak ke masa lalu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya mengganggu Anda sebagai orangtua yang efektif. 

Selama Anda dapat belajar mengenali pemicu Anda, dan setelah sadar, Anda harus dapat membedakan apakah hal tersebut berpengaruh dengan kejadian saat ini atau tidak.

Perasaan marah ketika tidak dituruti itu sangat wajar, karena tidak ada orang yang suka ketika tidak didengarkan, atau tidak ada yang suka lakukan sesuatu untuk seseorang, kemudian tidak mendapatkan ucapan terima kasih sebagai gantinya.    

Apa yang Dapat Anda Lakukan Untuk Mengatasi Pemicu Marah Anda:
 

1. Ubah Pola Pikir

Jika Anda lakukan hal yang sama pada anak Anda, seperti membentak ketika mereka mulai merengek atau tidak mendengarkan Anda, maka katakan pada diri Anda sendiri untuk mengubah kebiasaan itu.

Ketika kebiasaan baru dilakukan secara berulang-ulang, maka lama-kelamaan Anda akan secara alami lakukan hal baru tersebut, alih-alih membentak.

BACA JUGA:  Cara Menentukan Berapa Kali Cuci Rambut dalam Seminggu

2. Ubah Perilaku

Anak-anak balita biasanya memiliki tendensi untuk membangkang. Ketika mereka tidak mau lakukan sesuatu seperti sikat gigi, jika sebelumnya Anda memaksa mereka sampai lakukan kontak fisik, dan selalu terjadi berulang kali, maka ubah strategi Anda.

Anda dapat memberitahu mereka apa yang terjadi pada gigi anak Anda jika tidak rajin disikat, kemudian Anda bisa memberi mereka pilihan apakah mereka mau sikat gigi di kamar mandi mereka atau kamar mandi Anda. Selain anak Anda akan sadar kalau kerugian ada di diri mereka, dan mereka dapat memutuskan di antara dua pilihan tempat untuk menyikat gigi (yang berarti kendali ada di tangan mereka dan bukan Anda), maka mereka akan dengan senang hati melakukannya.

Lakukan 2 hal tersebut sampai Anda terbiasa untuk berbicara lebih baik pada anak Anda, tanpa harus kehilangan kesabaran dan jadi marah. 

Perlu diingat, semua reaksi yang Anda berikan atas perilaku anak Anda akan selalu diingat olehnya hingga dewasa kelak. Jangan sampai hal-hal sepele yang tidak membahayakan membuat luka atau trauma pada diri anak Anda.

Scroll to Top