Perbedaan Air Mineral, Alkali, dan Demineral, Mana yang Lebih Menyehatkan

Perbedaan Air Mineral, Alkali, dan Demineral, Mana yang Lebih Menyehatkan

Berikut ini adalah Perbedaan Air Mineral, Alkali, dan Demineral, Mana yang Lebih Menyehatkan yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Foto : Harapan Rakyat Online

Air mineral berasal dari mata air bawah tanah dan tidak sama seperti air minum biasa. Selain itu, air mineral tidak melalui proses kimia sehingga kaya akan mineral, yang mengandung beberapa zat seperti magnesium, kalsium, dan kalium. Air mineral biasanya memiliki kandungan pH antara 6 – 8.5

Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI, air mineral alami adalah air minum yang diperoleh langsung dari sumber air alami atau dibor dari sumur dalam. Proses pengolahannya juga harus terkendali, terhindar dari pencemaran fisik, kimiawi, dan mikrobiologi.

Kandungan mineral yang diambil dari sumber mata alami akan beberapa manfaat bagi kesehatan. Beberapa kebaikan dari mineral, yakni:

Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Mendukung kesehatan tulang

Membantu memperbaiki sistem imunitas

Memperlancar sirkulasi dara. 

Serta Membantu mengatasi sembelit karena magnesium bersifat mengikat air sehingga kotoran lebih lunak

Menurut WHO (World Health Organization), air demineral adalah air minum yang diproduksi secara artifisial (buatan) dan telah melalui proses distilasi dan deionisasi.

Pernyataan ini senada dengan yang terdapat pada Peraturan Kemenperin, yaitu air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara distilasi, deionisasi, dan reverse osmosis (RO). Biasanya air demineral memiliki pH antara 5 – 7.5.

Dengan kata lain, perbedaan air mineral dan demineral yaitu air demineral tidak mengandung mineral. Sejumlah senyawa pada air demineral hilang akibat proses pendidihan dan penguapan. 

Sebagian orang memilih air demineral untuk dikonsumsi. Walau begitu, sebuah penelitian dari Environmental Research mengatakan bahwa air demineralisasi mengandung mineral (natrium kalium, magnesium, dan kalium) dengan konsentrasi rendah.

BACA JUGA:  Normalkah Bayi Sering Mengeluarkan Air Liur?

Bila air demineralisasi ini dikonsumsi terus menerus bisa meningkatkan risiko kekurangan mineral pada tubuh.

Akibat kurangnya kandungan mineral seperti tersebut, mengandalkan air demineral sebagai air minum atau mengkonsumsinya dalam jangka panjang, mungkin menyebabkan Anda:

Kegagalan mengembalikan mineral dalam tubuh yang keluar melalui keringat

Mengubah keseimbangan pH, elektrolit, dan mineral dalam darah dan jaringan

Manfaat dari minum air demineral

Di sisi lain, air demineral juga dapat memberi manfaat seperti:

Mengurangi risiko beberapa jenis penyakit, karena proses distilasi sehingga semua kuman mati.

Mengurangi risiko masuknya senyawa yang membahayakan tubuh.

Beberapa mengatakan bahwa air demineral baik dikonsumsi saat sedang sakit, tapi ini belum terbukti secara ilmiah.

Lalu apa yang dimaksud dengan air alkali, Istilah “alkali” pada air alkali merujuk pada tingkat pH yang terkandung didalamnya. Tingkat pH adalah angka yang mengukur seberapa asam atau basa suatu zat pada skala 0 hingga 14. 

Misalnya, sebuah zat dengan pH 1 akan sangat asam dan apabila memiliki pH 13, zat tertentu akan sangat alkali atau basa.

Oleh karena itu, perbedaan air alkali dengan air mineral dan air demineral yaitu alkali memiliki tingkat pH yang lebih tinggi atau cenderung basa.

Keuntungan minum air minum alkali dibanding air mineral dan demineral

Melansir dari laman Healthline, masih dibutuhkan penelitian ilmiah lain dengan skala lebih besar yang mengulas manfaat dan keefektifan air alkali untuk kesehatan. Walau begitu, di samping itu air alkali dipercaya dapat memberikan manfaat seperti:

Memiliki sifat anti-aging 

Mendukung daya tahan tubuh

Membantu menurunkan berat badan

Air alkali, juga sering jadi pilihan konsumsi air harian. Air alkali bersifat basa karena pH yang terkandung di atas pH 7 yang bersifat netral. Air alkali biasanya mengandung pH 8-9. 

BACA JUGA:  6 Manfaat Susu Kefir yang Ternyata Menyehatkan

Melansir laman Healthline, terlalu banyak alkali dapat meningkatkan risiko alkalosis metabolik. Alkalosis metabolik menggambarkan kondisi pH tubuh terlalu basa dan berisiko menyebabkan:

Mual

Muntah

Otot berkedut

Kesemutan di wajah

Setelah mengetahui lebih dalam tentang air mineral dan perbedaannya dengan air demineral dan air alkali, kita juga perlu memperhatikan jenis air mineral yang kita pilih. Seperti telah disampaikan, kita perlu ingat bahwa tidak semua air mineral sama. Untuk menjaga kesehatan perlu dimulai dari awalnya. 

Kualitas air mineral yang baik bergantung pada sumber air dan proses pengolahannya. Air mineral yang baik berasal dari sumber pegunungan alami, yang ekosistem di sekitar sumber airnya  terlindungi, sehingga kealamian mineralnya terjaga dan bermanfaat untuk melindungi kesehatan kita.

Scroll to Top