Berikut ini adalah Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Hamil di Atas Usia 35 Tahun yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.
Foto : Lubbock Infertility Treatment
Usia 35 hanyalah titik awal untuk usia ibu lanjut. Risiko tidak meningkat secara signifikan sampai Anda berusia di atas 40. Kehamilan pertama pada wanita yang lebih tua bisa lebih sulit untuk tubuh, hanya karena belum pernah (hamil) sebelumnya.
Risiko Keguguran
Kualitas telur menurun seiring bertambahnya usia, sehingga ada kemungkinan lebih besar tes kehamilan positif tidak akan berkembang jadi kehamilan yang sehat. Kualitas telur yang buruk juga dapat menyebabkan lebih banyak kelainan genetik, seperti Down syndrome dan trisomi 18, dan keguguran.
Sementara tingkat keguguran di antara wanita berusia 25 tahun adalah sekitar 10%, maka akan terjadi peningkatan dua kali lipat jadi sekitar 20% pada usia 35 dan kemudian meningkat jadi sekitar 50% pada pertengahan 40-an.
Komplikasi Kehamilan
Risiko banyak komplikasi, termasuk diabetes gestasional, peningkatan tekanan darah (yang dapat menyebabkan pre-eklampsia), masalah plasenta, dan kelahiran berulang, meningkat seiring bertambahnya usia. Tentu saja, tidak semua orang sama-sama berisiko. Menjadi sehat pada umumnya sebelum Anda hamil dan selama kehamilan (berapapun usia Anda) dapat membantu; yang berarti makan dengan baik, berolahraga, tidak merokok dan minum, mengurangi stres dan mendapatkan istirahat yang cukup.
Penyaringan adalah kunci. Karena risiko yang lebih besar dari kondisi genetik, SOGC merekomendasikan dokter menyarankan wanita usia 35 dan hingga memiliki skrining prenatal standar, dilakukan sekitar 12 minggu, untuk mendeteksi risiko kelainan kromosom. Dan karena wanita yang berusia di atas 40 setidaknya tiga kali lebih mungkin mengembangkan diabetes gestasional daripada wanita yang lebih muda, tes skrining glukosa standar, biasanya dilakukan antara 24-28 minggu, sangat penting.
Masalah Persalinan
Hingga setengah dari ibu usia 40 dan lebih tua terpaksa lakukan operasi caesar, seringnya karena terdapat komplikasi medis, bayi sungsang, atau dokter atau bidan menginduksi persalinan. Induksi lebih sering terjadi pada ibu yang lebih tua sebagian karena peningkatan risiko kelahiran mati di akhir kehamilan.
Para peneliti di Yale School of Medicine menemukan bahwa wanita berusia 40 hingga 44 tahun memiliki risiko kelahiran mati yang serupa pada 39 minggu seperti yang dilakukan wanita berusia 25-29 tahun pada 42 minggu. Akibatnya, SOGC menyarankan wanita berusia 40 tahun ke atas harus dipertimbangkan pasca-semester pada 39 minggu. Akan tapi, jika tujuan Anda adalah untuk melahirkan secara normal, maka diskusikanlah pilihan persalinan dengan dokter Anda.