Berikut ini adalah Kota Tua Jakarta yang diharapkan bisa berguna serta menambah informasi yang diperlukan terkait hal tersebut.
Kawasan dari Kota Tua Jakarta mencangkup area Jakarta Utara serta Jakarta Barat. Kalian dapat menelisik beberapa kemegahan dari suasana di masa lampau lewat beberapa foto serta video dari Kota Tua Jakarta.
Kota Tua ini adalah satu dari tempat wisata sejarah yang dipenuhi dengan berbagai objek wisata lain di dalamnya. Mulai dari wisata alam, sejarah, hingga kuliner.
Objek wisata sejarah yang satu ini memiliki suasana yang kental dengan Jakarta di masa lampau. Setiap harinya, tempat wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan juga mancanegara.
Daftar Isi
Sejarah
Pada awalnya, Kota Tua Jakarta diciptakan oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan tujuan untuk merancang tempat sebagai pusat perdagangan masyarakat Asia.
Dimana, kota Jakarta atau Batavia tersebut dulunya adalah pusat dari perdagangan internasional. Hal tersebut berlangsung sebab Batavia memiliki jalur pelayaran internasional.
Dulunya terdapat suatu kerajaan Sunda yang berdiri di tahun 932 M serta 1570 M.
Kemudian pada abad ke 14, kerajaan Sunda itu memilih suatu Ibu Kota Kerajaan yang berada di Pakuan Pajajaran. Tidak hanya itu, ada juga dua buah pelabuhan yang berada di area Kalapa serta Banten.
Di tahun 1526, Fatahilah kemudian menyerang satu dari pelabuhan yang bernama Pelabuhan Sunda Kelapa.
Lantas area itupun kemudian berubah nama menjadi Jayakarta di tahun 1527. Baru kemudian pada tahun 1619 Kota Jayakarta diserang oleh VOC Belanda.
Penyerangan itu dipimpin oleh Jan Pieters Zoon Coen serta berhasil meruntuhkan Jayakarta di tahun 1620.
Selang beberapa hari, Belanda kemudian membangun suatu kota baru dan diberi nama Batavia dengan pusat kotanya yang terletak di dekat Sungai Ciliwung.
Ha tersebutlah yang menjadi alasan mengapa orang Batavia disebut sebagai orang Betawi yang memiliki darah campuran dengan pribumi.
Di tahun 1635, Kota Batavia diperluas lagi hingga ke Kota Jayakarta yang memang telah hancur.
Perluasan kota itu dibangun hingga di tepi Barat Sungai Ciliwung. Pembangunannya selesai di tahun 1650. Dan kota Batavia dijadikan sebagai tempat untuk Kantor Pusat VOC dari Hindia Timur.
Kemudian pada pendudukan Jepang, Kota Batavia diubah namanya menjadi Kota Jakarta di tahun 1942. Kota Jakarta selepas itu hingga sekarang dijadikan sebagai Ibu Kota negara Indonesia.
Di tahun 1972, Gubernur Jakarta yang bernama Gubernur Ali Sadikin menerbitkan suatu putusan yang menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai satu dari situs bersejarah.
Hal tersebut dilakukan guna melestarikan dan melindungi keaslian dari arsitektur di kawasan tersebut.
Objek Wisata
1. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik lokasinya ada disebelah Museum Fatahillah, dimana pada masa kolonial Belanda dijadikan sebagai Kantor Pengadilan pada masa Gubernur Jenderal Pieter Miyer.
Kemudian di tahun 1949, gedung rancangan dari arsitek Jhe. W.H.F.H van Raders ini juga sepat dimanfaatkan menjadi Nederlansche Mission Militer (NMM) oleh KNIL.
Dan bangunannya lalu diserahkan terhadap pihak TNI untuk dijadikan sebagai gudang logistik.
Namun sebelum itu, tempat ini dijadikan sebagai kantor Wali Kota Jakarta Barat di tahun 1970 – 1973 dan juga sempat menjadi kantor Dinas Museum dan Sejarah di tahun 1974.
Dan pada akhirnya, bangunan ini pun diresmikan menjadi Balai Seni Rupa di tanggal 20 Agustus 1976. Pada awal tahun 1990, keseluruhan dari bangunan ini pun akhirnya resmi dijadikan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik.
Di dalam museum ini menyimpan beragam koleksi karya seni dari para seniman Indonesia sejak pada era 1800-an sampai sekarang.
Jl. Pos Kota, Jakarta Barat | Selasa – Minggu | 08.00 – 15.00 WIB |
|
2. Kali Besar
Setelah selesainya proses revitalisasi membuat area dari Kali Besar Kota Tua menjelma menjadi ruang terbuka publik yang lebih ramah untuk wisatawan. Maka tak heran sering dijadikan sebagai destinasi tujuan di kota Tua.
Ruang publik yang berada di area Kali Besar ini dikelilingi dengan beberapa bangunan bersejarah dan juga fasilitas penunjang.
Disana juga terdapat dermaga apung yang dapat kalian gunakan untuk menjelajahi kali besar dengan lebih dekat.
Jl. Kali Besar Barat, Pinang Siang, Tambora, Jakarta Barat | Setiap hari | 24 jam | Gratis |
3. Pelabuhan Sunda Kelapa
Alternatif untuk tujuan wisata yang berada di kawasan kota tua yang tidak kalah menarik yaitu Pelabuhan Sunda Kelapa.
Pelabuhan satu ini adalah awal mula dari Batavia yang dikenal luas dalam mata dunia. Lewat dari pelabuhan inilah beragam orang dari mancanegara mendaratkan kakinya di kawasan Nusantara.
Sampai sekarang, pelabuhan ini juga masih dijadikan sebagai tempat berkumpulnya untuk para pedagang dari berbagai belahan dunia.
Seperti yang kita ketahui, dulunya, pelabuhan ini memang menjadi satu dari pusat perdagangan antar negara.
Walaupun sekarang telah tidak seramai dahulu, Namun kalian masih dapat menjumpai beberapa megahnya kapal -kapal pinisi karya dari Indonesia yang masih menepi di area pelabuhan.
Jl.Maritim No.8 Sunda Kelapa, Jakarta Utara | Setiap hari | 24 jam | Rp2.500/ orang |
4. Kawasan Pecinan Glodok
Tidak hanya identikan dengan beragam bangunan arsitektur era kolonialisasi, Namun di kota tua juga memiliki kawasan pecinan, tepatnya ada di area Glodok.
Kalian tak hanya dapat menelusuri area Chinatown yang identik dengan gaya khas peranakan, Namun disini kalian juga dapat berwisata kuliner sekaligus belanja.
Terdapat beberapa objek wisata menarik yang dapat kalian jumpai di Kawasan Pecinaan Glodok, antara lain:
- Petak Sembilan
- Vihara Dharma Bakti
- Gereja Santa Maria de Fatima.
Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat | Setiap hari | 24 jam | Gratis |
5. Jembatan Kota Intan
Jembatan Kota Intan adalah satu dari jembatan tertua yang ada di negara Indonesia yang dibangun VOC pada tahun 1628.
Jembatan gantung yang hingga sekarang masih kokoh berdiri ini sekarang menjadi satu dari ikon bersejarah yang terdapat di area kota tua Jakarta.
Ancol Pademangan, RT.8/RW.7, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta | Setiap hari | 24 jam | Gratis |
6. Museum Fatahillah
Museum Fatahillah adalah satu dari ikon dari wisata kota tua Jakarta yang dahulunya dikenal sebagai Museum Batavia.
Museum satu ini hingga sekarang terlihat berdiri kokoh, yang mana sempat dimanfaatkan untuk menjadi tempat Gedung Balai Kota dan juga Kantor Gubernur Batavia masa kolonialisme.
Tidak hanya disajikan dengan arsitektur gaya bangunannya yang memiliki nuansa era Kolonial, Namun disini kalian juga dapat menjelajahi taman yang luas tepat berada di depan obyek wisata kota tua Jakarta.
Di dalam museum, kalian juga dapat eksplor ruangan demi ruangan, termasuk meliputi ruang penjara yang ada di bawah tanah. Dan konon katanya, ruang bawah tanah itu memiliki hawa horor, sehingga sangat pas dikunjungi bagi kalian para pecinta wisata horor.
Jl. Taman Fatahillah No. 1, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat | Setiap hari | 09.00 – 15.00 WIB |
|
7. Museum Wayang
Museum Wayang letaknya berseberangan dengan Museum Seni Rupa dan Keramik.
Museum Wayang memiliki koleksi wayang yang lengkap (Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Kaca, Topeng, Wayang Seng, Lukisan serta Boneka) dari dalam dan luar negeri lengkap dengan informasi sejarah yang tidak kalah penting.
Di waktu – waktu tertentu, kalian juga dapat melihat pertunjukkan wayang langsung yang digelar di museum ini ini.
Jl. Lada No.23, RT.7/RW.7, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat |
|
Rp5.000/ orang |
8. Museum Bank Indonesia
Lokasi dari Museum Bank Indonesia tidak jauh dari Museum Fatahillah. Bangunan dari museum satu ini terlihat sangat megah serta sarat akan nilai sejarah pada zaman dahulu.
Pada mulanya, bangunan dari museum ini adalah suatu rumah sakit yang bernama Binnen Hospital sebelum selanjutnya dialihfungsikan menjadi De Javashe Bank di tahun 1828.
Bangunan ini pun akhirnya dinasionalisasikan dengan nama Bank Sentral Indonesia di tahun 1953 setelah Indonseia merdeka. Dan lalu dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan Bank Indonesia.
Sampai di tahun ada 2006, bangunan bersejarah satu ini secara resmi dijadikan sebagai Museum Bank Indonesia.
Obyek wisata Kota Tua Jakarta yang satu ini menyimpan sejarah panjang dunia dari perbankan serta ekonomi negara Indonesia selain dari daya tarik sejarah, arsitektur serta desain interior yang terlihat sangat indah.
Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat |
|
|
9. Museum Bank Mandiri
Destinasi wisata yang ada di Kota Tua Jakarta berikutnya yaitu Museum Bank Mandiri yang letaknya sebelahan dengan Museum Bank Indonesia.
Bank Mandiri adalah satu dari pelopor yang ada di dalam dunia perbankan di negara Indonesia.
Di dalam museum ini, kalian dapat menjumpai beragam koleksi dari berbagai benda bersejarah seperti ATM di masa lampau serta alat dan juga mesin yang digunakan untuk menunjang kegiatan perbankan di masa kolonial Belanda.
Jl. Lapangan Stasiun No. 1, RT. 3 / RW. 6, Pinangsia, Tamansari, RT.3/RW.6, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat | Selasa – Minggu | 9.00 – 15.00 WIB | Rp5.000/ orang |
10. Museum Bahari
Untuk melihat lagi dari kejayaan maritim di Nusantara, selain kalian dapat mendapatkannya di Pelabuhan Sunda Kelapa, kalian juga dapat berkunjung ke Museum Bahari yang letaknya tidak dari keberadaan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Bangunan museum ini pada mulanya digunakan sebagai gudang penyimpanan hasil bumi untuk komoditas utama VOC.
Dan sekarang telah dijadikan sebagai museum yang menyimpan beragam perahu dan juga replika perahu serta peralatan yang dulunya dipakai di masa VOC.
Jl. Ps. Ikan No.1, RT.11, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara | Selasa – Minggu | 09.00 – 15.00 WIB |
|
11. Toko Merah
Lokasi Toko merahan berada di satu dari sisi dari Kali Besar, sesuai dengan namanya, bangunan dari toko merah in memiliki dasar warna merah yang terlihat mencolok.
Gedung ini sendiri pada mulanya adalah sebuah rumah singgah para petinggi Belanda sebelum pada akhirnya juga sempat beralih fungsi dan akhirnya dimiliki oleh seorang warga asal Tionghoa.
Dan dari situlah, bangunan ini kemudian dijadikan sebagai toko serta dicat dengan warna dasar merah sehingga gedung ini terkenal dengan sebutan “Toko Merah” sampai sekarang.
Objek wisata di Kota Tua Jakarta yang satu ini memang sangat terkenal dijadikan sebagai spot foto instagramable.
Namun, apabila kalian ingin memasuki bangunan bersejarah satu ini, kalian terlebih dahulu harus membuat janji dengan pihak pengelola. Sebab gedung ini tidak dibuka untuk masyarakat umum.
Jl. Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang, Tambora, Jakarta Barat | Setiap hari | 09.00 – 16.30 WIB (sesuai izin) | Rp10.000/ orang (sesuai izin) |
Penginapan
Hotel Rumah Shinta |
|
Rp175.275/ malam telah termasuk sarapan. |
Hotel Pinangsia |
|
Rp129.545 |
OYO 671 Hotel Capitol |
|
Rp136.949 |
Airy Stasiun Jakarta Kota Mangga Dua Raya 24 Jakarta |
|
Rp221.452 |
Kamar Keluarga Pinangsia |
|
Rp109.785 |
The Plaza Hotel Glodok |
|
Rp202.012 |
Cordex Hotel Ancol |
|
Rp200.000 |
MaxOneHotels at Glodok |
|
Rp263.354 |
Putri Duyung Ancol |
|
Rp598.622 |
Fasilitas
- Area parkir
- Penjual makanan
- Spot foto
- Berbagai objek wisata menarik
- Wisata edukasi
- Wisata kuliner
- Wisata sejarah
- Tempat ibadah
- Tempat sampah
- Penginapan
Lokasi
Kota Tua Jakarta berada di alamat: Jalan Pintu Besar Utara Nomer 27, RT 07/ RW 07, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Rute
Berikut ini adalah beberapa rute yang dapat kalian gunakan untuk mencapai lokasi wisata dengan menggunakan kendaraan umum, antara lain:
KRL
- KA Commuter Jabodetabek di Stasiun Jakarta Kota
Transjakarta
- Transjakarta Koridor satu dan empat (4M), koridor 5 (5K) (di halte Stasiun Kota)
- Transjakarta Koridor dua belas (di halte Kali Besar Barat)
- Transjakarta Koridor dua belas (di halte Museum Fatahillah)
JAK
- Jak Lingko JAK 10 dengan tujuan Stasiun Tanah Abang (via Mangga Dua Raya – Veteran – Suryopranoto – Abdul Muis)
- Jak Lingko JAK 33 dengan tujuan Terminal Pulo Gadung (via Mangga Dua Raya – Gunung Sahari – Letjen Suprapto – Perintis Kemerdekaan)
- Jak Lingko JAK 13 dengan tujuan Stasiun Tanah Abang (via K.H. Moh. Mansyur – Cideng Timur)
Mikrolet
- Mikrolet M08 dengan tujuan Stasiun Tanah Abang (via Glodok – Hayam Wuruk – Cideng)
- Mikrolet M15 dengan tujuan Terminal Tanjung Priok (via Kampung Bandan – Lodan Raya – Martadinata)
- Mikrolet M12 dengan tujuan Terminal Pasar Senen (via Glodok – Hayam Wuruk – Sawah Besar – Pasar Baru – Gunung Sahari)
- Mikrolet M25 dengan tujuan Terminal Grogol (via Jembatan Tiga – Jembatan Dua – Bandengan – Gedong Panjang)
- Mikrolet M15A dengan tujuan Terminal Tanjung Priok (via Mangga Dua – Gunung Sahari – Martadinata)
- Mikrolet M53 dengan tujuan Terminal Pulo Gadung (via Mangga Dua – Gunung Sahari – Kemayoran – Cempaka Putih)
- Mikrolet M39 dengan tujuan Pademangan Barat (via Mangga Dua – Gunung Sahari)
KWK
- KWK U10 dengan tujuan Sunter Agung (via Mangga Dua Raya)
- KWK B06 dengan tujuan Kamal Muara (via Bandengan Utara/ Selatan – Teluk Gong – Kapuk Raya)
KOPAMI/ KOPAJA
- Kopaja B86 ke Terminal Lebak Bulus (via Mangga Dua – Pangeran Tubagus Angke – Letjen S. Parman – Sultan Iskandar Muda – Metro Pondok Indah)
- Kopami P02 Terminal Pasar Senen – Terminal Muara Angke (via Gunung Sahari – Mangga Dua Raya – Pluit Timur – Muara Karang Raya)
Jam Operasional
Kota Tua Jakarta buka setiap harinya (Senin – Minggu) selama 24 jam. Namun, untuk objek wisatanya masing – masing memiliki jam operasionalnya sendiri.
Harga Tiket Masuk
Untuk kalian yang hendak berkunjung ke kota tua tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis. Namun, untuk masing – masing objek wisatanya memiliki htm yang berbeda.
Tips
- Datanglah pada hari kerja supaya suasana tidak terlalu ramai.
- Selalu waspada terhadap barang bawaan. Sebab lokasi wisata satu ini selalu ramai, maka potensi untuk aksi pencopetan juga cukup besar.
- Apabila kalian datang di waktu akhir pekan, datanglah di waktu pagi agar kalian dapat mengambil foto dengan lebih leluasa.
- Apabila kalian datang bersama anak kecil, pastikan tidak jauh dari pandangan dan juga jangkauan kalian.
- Jangan lupa untuk menggunakan tabir surya guna melindungi kulit tubuh kalian dari sengatan sinar matahari secara langsung.
- Memakai baju yang nyaman serta hindari mengenakan baju berwarna gelap. Sebab daerah kota tua terkenal sangat panas. Apabila memungkinkan kalian bawa kipas angin elektrik kecil.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Museum yang ada di Kota Tua Jakarta?
Berikut ini adalah beberapa museum yang ada di kota tua jakarta, antara lain:
1. Museum Seni Rupa dan Keramik
2. Museum Fatahillah
3. Museum Wayang
4. Museum Bank Indonesia
5. Museum Bank Mandiri
6. Museum Bahari
Hotel yang dekat dengan Kota Tua Jakarta?
Berikut ini adalah beberapa hotel yang dekat dengan kota tua jakarta, antara lain:
– Hotel Rumah Shinta
– Hotel Pinangsia
– The Plaza Hotel Glodok
– Cordex Hotel Ancol
– MaxOneHotels at Glodok
Selengkapnya ada di dalam ulasan artikel ini.
Kota Tua terletak di Jakarta apa?
Kota Tua terletak di kota Jakarta Barat, tepatnya berada di alamat: Jalan Pintu Besar Utara Nomer 27, RT 07/ RW 07, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Yang ada di Kota Tua Jakarta?
Berikut ini adalah beberapa objek wisata yang ada di kota tua jakarta, antara lain:
1. Museum Seni Rupa dan Keramik
2. Kali Besar
3. Pelabuhan Sunda Kelapa
4. Kawasan Pecinan Glodok
5. Jembatan Kota Intan
6. Museum Fatahillah
7. Museum Wayang
8. Museum Bank Indonesia
9. Museum Bank Mandiri
10. Museum Bahari
11. Toko Merah
Waktu yang tepat berkunjung ke Kota Tua Jakarta?
– Datanglah pada hari kerja supaya suasana tidak terlalu ramai.
– Apabila kalian datang di waktu akhir pekan, datanglah di waktu pagi agar kalian dapat mengambil foto dengan lebih leluasa.