Site icon Asaljeplak.my.id

Rutin Ejakulasi Bisa Mengurangi Risiko Kanker Prostat

Rutin Ejakulasi Bisa Mengurangi Risiko Kanker Prostat

Rutin Ejakulasi Bisa Mengurangi Risiko Kanker Prostat

Berikut ini adalah Kabar Gembira! Penelitian Temukan, Ejakulasi Bisa Kurangi Risiko Kanker Prostat yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Ejakulasi selain menciptakan kenikmatan bagi pria rupanya juga membawa dampak bagi kesehatan, yakni menurunkan risiko prostat. Benarkah?

Kanker prostat adalah jenis kanker berbahaya yang menyerang pria. Penyakit ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ejakulasi. Ejakulasi setidaknya 21 kali sebulan bisa mengurangi risiko seorang pria terkena kanker prostat secara signifikan.

Menurut penelitian di Amerika Serikat, yang menanyakan pada pria seberapa sering mereka berejakulasi dalam sebulan dan selanjutnya melaporkan adanya kanker prostat.

Mereka menemukan bahwa yang berejakulasi 21 kali atau lebih dalam sebulan lebih kecil kemungkinannya untuk menderita kanker prostat dibandingkan mereka yang ejakulasi 4 hingga 7 kali per bulan.

Mengutip dari NHS, tidak ada yang membuktikan bahwa ejakulasi lebih sering bisa cegah kanker prostat. Namun, hal itu berkaitan dengan penurunan risiko kanker prostat.

Berbagai faktor lain, seperti genetika, gaya hidup, jumlah anak, pola makan, sifat aktivitas seksual dan pendidikan berkontribusi terhadap risiko kanker prostat. Tapi, ahli tidak bisa menjelaskan dengan pasti faktor yang meningkatkan risiko tersebut.

Para peneliti menawarkan sejumlah hipotesis mengenai penyebab ejakulasi bisa membantu mengurangi risiko kanker prostat, seperti mengurangi stres atau menjaga metabolisme sel tetap teratur.

Terlepas dari sejumlah mitos yang terdengar buruk, umumnya masturbasi bukan hal yang berbahaya. Anda bisa melakukannya jika ingin menekan risiko kanker prostat.

Adapun tanda-tanda awal kanker prostat biasanya berupa masalah buang air kecil dan akan lebih sering jika semakin membesar. Karena itu, penting untuk memeriksakan gejalanya dengan dokter umum.

Exit mobile version