Asaljeplak.my.id

Profil dan Harga Tiket Taman Bungkul

Profil dan Harga Tiket Taman Bungkul

Berikut ini adalah Harga Tiket Taman Bungkul yang diharapkan bisa berguna serta menambah informasi yang diperlukan terkait hal tersebut.

Taman Bungkul adalah tempat wisata di kota Bandung yang berupa taman kota.

Taman ini juga sering disebut sebagai paru-paru kota Surabaya. Sebab lokasinya yang berada di tengah hiruk pikuk kota yang terlihat hijau nan asri.

Nama dari taman ini diambil dari salah seorang tokoh dari agama Islam yang bernama mbah Bungkul. Bungkul sendiri adalah julukan atau panggilan, sedangkan nama asli beliau adalah ki Sopo. Selengkapnya mengenai Taman Bungkul simak pembahasan di bawah ini.

Sejarah

1. Sejarah singkat

sejarah taman bungkul

Taman bungkul ini sendiri dibangaun di atas lahan seluas 900 m2. Lokasinya ada di pusat Kota Surabaya.

Pada mulanya, nama taman ini diambil dari nama desa yang bernama Bungkul. Desa Bungkul adalah area kawasan yang terkenal sebab memiliki tokoh spiritual yang bernama Ki Ageng Supo.

Ki Ageng Supo yang dipercaya sebagai keturunan dari Ki Gede atau Ki Ageng yang berasal dari Kerajaan Majapahit selama hidup di masa Sunan Ampel sekitar pada tahun 1400 hingga 1481.

Kehadiran Ki Ageng Supo ini ternyata memiliki pengaruh yang besar kepada perkembangan agama Islam yang ada di Jawa Timur. Terutama di kawasan kota Surabaya dan sekitarnya.

Itulah mengapa Ki Ageng Supo kemudian diberikan gelar Mbah Bungkul atau Sunan Bungkul sebagai satu dari penghargaan kepadanya yang memiliki peran pentin gdi kota Surabaya.

Sampai sekarang, makam dari Ki Ageng Supo masih berada di belakang Taman Bungkul, tepatnya ada di Jalan Darmo.

Lokasi makan tersebut tak menimbulkan kesan mistis Namun justru menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan sebagai spot wisata religi.

Bahkan tak sedikit para pengunjung yang datang untuk menyempatkan diri berziarah ke makam Ki Ageng Supo sebagai wujud penghormatan.

2. Perkembangan 

Taman Bungkul telah melewati banyak sekali tahapan revitalisasi besar-besaran selama dalam kuruan waktu dua tahun sebelum taman ini diresmikan pada tanggal 21 Maret 2007.

Dana dari revitalisasi konon mencapai 1,3 miliar rupiah yang didapatkan dari bujet Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom.

Pada waktu itu, proses dari peresmian Taman Bungkul dilakukan lewat proses penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Taman Bungkul yang dilakukan oleh Direktur SDM Telkom terhadap Wali Kota Surabaya yang sedang menjabat kala itu yakni Bambang D.H.

Acara peresmian itu pun juga diisi dengan sesi penandatanganan prasasti Taman Bungkul. Dan juga penanaman pohon sawo kecik yang dijadikan sebagai simbol pohon langka.

Kemudian di tahun 2014, Taman Bungkul kembali melewati proses revitalisasi sebab adanya insiden pembagian es krim gratis.

Pada acara pembagian es krim itu, banyak ribuan orang yang datang ke taman, serta mereka menginjak 35 spesies tanaman. Sehingga tanaman itupun rusak dan mati.

Insiden itu pun sontak membuat Wali Kota Surabaya, yang bernama Tri Rismaharini, marah besar serta langsung mengerahkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk segera memperbaiki Taman Bungkul.

Proses dari revitalisasi Taman Bungkul terjadi di tahun 2014 yang dilakukan dengan penanaman kembali spesies tanaman yang mati dan juga menambah spesies tanaman baru.

Di samping hal tersebut, proses dari revitalisasi juga diikuti dengan penambahan lubang biopori (resapan air) yang ditaruh di sepanjang taman sisi Jalan Darmo.

Penghargaan

Ketenaran dari Taman Bungkul telah diakui di dalam taraf internasional lewat berbagai perolehan penghargaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang berupa The Asian 2013 Townscape Sector Award.

Pemberian dari award itu juga didukung dengan empat organisasi dunia, antara lain:

Pemberian penghargaan itu langsung diterima oleh Wali Kota Surabaya, yaitu Tri Rismaharini di Fukuoka Jepang pada tanggal 26 November 2013.

Pada waktu itu, Tri Rismaharini menyatakan sangat bangga bisa menerima penghargaan atas nama warga kota. Sehingga hal itu pun memacu dirinya serta semua staf dari pemerintah Kota Surabaya untuk terus memberikan layanan lebih baik lagi.

Objek Wisata

1. Berziarah sambil berwisata

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di taman ini juga terdapat makam dari satu dari tokoh penting Surabaya.

Sehingga, selain kalian berwisata, kalian juga dapat sembari berziarah disana. Kalian dapat memanjatkan doa kepada Sang Maha Pencipta di Komplek Makam Sunan Bungkul sembari mendoakan Beliau yang telah banyak berjasa untuk Agama dan Bangsa.

Sunan Bungkul atau ada juga yang menyebutnya sebagai Mbah Bungkul letak makamnya ada di sisi belakang taman.

Sunan Bungkul sendiri adalah panggilan dari Ki Supo atau Ki Ageng Bungkul yang adalah ulama besar sejak pada zaman Kerajaan Majapahit yang telah hidup di abad XV.

Mbah Bungkul memiliki saudara ipar bernama Raden Rahmat atau yang kita kenal sebagai Sunan Ampel.

Semasa hidupnya, beliau sempat membuat suatu sayembara, yakni jika ada seseorang yang berhasil memetik sebuah buah delima dari pohon yang terdapat di pekarangan rumahnya, maka ia akan dinikahkan dengan putrinya bernama Dewi Wardah yang cantik jelita.

Pohon delima itu ternyata bukanlah pohon sembarangan. Sebab, siapa saja yang hendak memetik buahnya akan meninggal.

Namun hal tersebut tidak berlaku kepada Raden Paku atau yang lebih kita kenal sebagai Sunan Giri.

Secara tak sengaja, pada waktu beliau lewat di bawah pohon delima yang dikenal terkutuk tersebut. Secara tiba – tiba saja terdapat buah delima yang jatuh serta menimpa kepalanya.

Lalu Raden Paku langsung melaporkannya kepada Ki Ageng Bungkul dan juga gurunya.

Selepas kejadian itupun, Raden Paku lalu dinikahkan dengan Dewi Wardah.

2. Taman bermain anak

Di setiap harinya, terutama di hari Sabtu dan Minggu, ada banyak sekali anak-anak yang datang ditemani dengan orang tuanya untuk bermain di Taman Bungkul.

Di taman ini, kalian akan menjumpai cukup banyak anak-anak yang tengah asik bermain di tengah air mancur atau spot lainnya

Di taman ini juga, terutama di waktu akhir pekan juga sering diadakan panggung musik serta beragam acara menarik lainnya.

Tidak hanya itu saja, disana juga telah tersedia fasilitas pendukung seperti amfiteater dengan diameter ukuran 33 meter.

Tidak hanya itu saja, taman ini juga telah dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang lainnya.

3. Sentra PKL 

Di Taman Bungkul juga telah tersedia sentra PKL yang banyak menawarkan beragam menu kuliner khas dari kota Surabaya.

Kuliner tersebut antara lain seperti:

Berbagai warung makan maupun food court yang ada di Taman Bungkul ini juga telah terorganisir dengan rapi.

4. WiFI gratis

Taman Bungkul juga memiliki fasilitas yang pendukung, khususnya untuk para kaum pelajar, mahasiswa maupun pekerja kantoran dan juga lainnya yang hendak bersantai.

Karena taman ini telah tersedia WiFi gratis yang dapat kalin gunakan dengan bebas.

5. Air minum gratis

Hal unik lain yang dapat kalian temukan di taman ini adalah kalian bisa menjumpai wastafel dengan airnya yang bisa langsung kalian minum.

Untuk kalian yang merasa haus serta kehabisan air minum, maka dapat kembali mengisi botol minumannya di area instalasi air siap minum.

Penginapan

Berikut ini adalah beberapa penginapan atau hotel dekat Taman Bungkul yang dapat kalian singgahi, antara lain:

Fasilitas

Lokasi

Taman Bungkul berada di alamat: Jl. Taman Bungkul, Darmo, Kec. Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60241.

Rute

Berikut ini adalah beberapa rute yang dapat kalian gunakan untuk mencapai lokasi taman, antara lain:

1. Kendaraan Pribadi

Jakarta

Jakarta – Tol Jakarta-Cikampek – Tol Cikopo-Palimanan – Tol Palimanan-Kanci – Tol Kanci-Pejagan – Tol Pejagan-Pemalang – Exit Brebes Timur – Margadana – Tegal – Pemalang – Comal – Pekalongan -Batang -Alas Roban -Weleri -Kendal -Kaliwungu -Krapyak -Tol Jatingaleh-Krapyak -Tol Jatingaleh-Tanjung Mas -Terboyo -Demak -Kudus > Pati – Juwana – Rembang – Tuban – Babat – Lamongan – Gresik –  Tol Surabaya-Gresik – Tol Surabaya-Gempol -Exit Gunung Sari – Jl. Gunung Sari – Jl. Raya Wonokromo – Jl. Raya Darmo – Putar Balik – Jl. Raya Darmo -Taman Bungkul.

Gresik

Gresik – Tol Surabaya-Gresik – Tol Surabaya-Gempol – Exit Gunung Sari – Jl. Gunung Sari – Jl. Raya Wonokromo – Jl. Raya Darmo – Putar Balik – Jl. Raya Darmo – Taman Bungkul.

Malang

Malang – Singosari – Lawang – Purworejo – Pandaan – Tol Gempol-Pandaan – Gempol – Tol Surabaya-Gempol – Exit Gunung Sari – Jl. Gunung Sari – Jl. Raya Wonokromo – Jl. Raya Darmo – Putar Balik – Jl. Raya Darmo – Taman Bungkul.

Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu – Jl. Kedung Cowek – Jl. Putro Agung Wetan – Jl. Bronggalan – Jl. Tambang Boyo – Jl. Dharmawangsa – Jl. Pucang Anom Timur – Jl. Raya Ngagel Jaya – Jl. Ngagel Jaya Selatan – Jl. Bung Tomo – Jl. Darmokali – Jl. Progo – Taman Bungkul.

Sidoarjo

Sidoarjo – Tol Surabaya-Gempol – Exit Gunung Sari – Jl. Gunung Sari – Jl. Raya Wonokromo – Jl. Raya Darmo – Putar Balik – Jl. Raya Darmo – Taman Bungkul.

Semarang

Semarang – Tol Jatingaleh-Tanjung Mas – Terboyo – Demak – Kudus – Pati – Juwana – Rembang – Tuban – Babat – Lamongan – Gresik – Tol Surabaya-Gresik – Tol Surabaya-Gempol – Exit Gunung Sari – Jl. Gunung Sari – Jl. Raya Wonokromo – Jl. Raya Darmo – Putar Balik – Jl. Raya Darmo –  Taman Bungkul.

Wonokromo

Wonokromo – Jl. Raya Wonokromo – Jl. Raya Darmo – Putar Balik – Jl. Raya Darmo – Taman Bungkul.

Waru

Waru – Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. Raya Wonokromo – Jl. Raya Darmo – Putar Balik – Jl. Raya Darmo – Taman Bungkul.

2. Kendaraan Umum

Surabaya – Bandara Juanda

Surabaya – Stasiun Gubeng

Surabaya – Pelabuhan Tanjung Perak

Surabaya – Stasiun Pasar Turi

Surabaya – Terminal Purabaya Bungurasih

Surabaya – Terminal Joyoboyo

Surabaya –Terminal Tambak Osowilangun

Denpasar/Bali – Bandara Ngurah Rai

Bangkalan

Gresik

Denpasar/ Bali – Terminal Mengwi

Jakarta – Bandara Halim Perdanakusumah

Jakarta – Stasiun Gambir

Jakarta – Bandara Sukarno Hatta

Jakarta – Terminal Pulo Gebang

Jakarta – Stasiun Pasar Senen

Lamongan – Terminal Lamongan

Lamongan – Stasiun Lamongan

Malang – Stasiun Malang

Mojokerto – Stasiun Mojokerto

Malang – Terminal Arjosari

Pasuruan – Stasiun Pasuruan

Mojokerto – Terminal Mojokerto

Semarang – Bandara Ahmad Yani

Pasuruan – Terminal Pasuruan

Semarang – Stasiun Tawang

Semarang – Stasiun Poncol

Semarang – Terminal Terboyo

Solo – Stasiun Balapan

Solo – Bandara Adisumarno

Solo – Stasiun Purwosari

Sidoarjo – Stasiun Sidoarjo

Solo – Terminal Tirtonadi

Sidoarjo – Terminal Sidoarjo

Yogyakarta – Stasiun Lempuyangan

Yogyakarta – Bandara Adisucipto

Yogyakarta – Terminal Giwangan

Yogyakarta – Stasiun Tugu

Jam Operasional

Taman Bungkul buka setiap harinya (Senin – Minggu), mulai dari pukul 06.00 – 24.00 WIB.

Harga Tiket Masuk

Untuk kalian yang hendak berkunjung ke taman ini, maka kalian tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis.

Happy Holiday!

Exit mobile version