Berikut ini adalah Harga Tiket Goa Kreo yang diharapkan bisa berguna serta menambah informasi yang diperlukan terkait hal tersebut.
Goa Kreo adalah satu dari tempat wisata alam dan sejarah yang berada di kota Semarang, Jawa Tengah. Goa ini sendiri terbentuk dari adanya aktivitas alam yang berada di tengah – tengah Waduk Jatibarang dimana menjadi bendungan yang membendung sebuah kali bernama Kali Kreo.
Suguhan alam yang sangat indah serta alami membuat tempat ini tak pernah sepi dikunjungi oleh para wisatawan. Terlebih lagi pada waktu weekend atau hari libur telah tiba.
Daftar Isi
Cerita Singkat
Goa Kreo adalah satu dari destinasi wisata yang konon katanya adalah menjadi tempat dimana Sunan Kalijaga mencari bahan bangunan untuk membuat Masjid Agung Demak berupa kayu jati.
Terlepas dari cerita tersebut, goa ini sendiri juga memiliki daya tarik berupa ratusan monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis yang jinak. Dengan demikian, keberadaan monyet ini juga bisa membantu para pengunjung agar merasa rileks.
Goa Kreo sendiri di dalamnya memiliki beberapa goa lainnya.
Lokasinya yang berada di tengah-tengah Waduk Jatibarang membuat para pengunjungnya merasa seolah diajak pergi ke suatu pulau ketika berada di dalam Goa Kreo.
Sejarah/ Legenda
Sejarah ataupun legenda dari Goa Kreo ini tak lepas dari adanya cerita Jatingaleh yang adalah sebuah desa di Bukit Gombel, Candisari, Semarang.
Al kisah menceritakan jika Sunan Kalijaga pada zaman dulu mampu berbicara serta paham atas semua macam bahasa binatang dan juga tumbuhan. Bahkan ia juga meyakini apabila pohon dapat berpindah tempat dari asalnya
Salah satu pohon yang diyakini dapat berpindah itu adalah pohon Jati. Dari kisah yang beredar, pada mulanya sang Sunan Kalijaga mencari kemana pohon tersebut berpindah atau pergi.
Hingga pada akhirnya beliau menemukannya di suatu tempat yang sekarang disebut sebagai Kawasan Wisata Goa Kreo di kota Semarang.
Lalu kemudian, sang Sunan Kalijaga tersebut melakukan semedi di suatu gua lalu beliau didatangi oleh empat kera,.
Ke empat kera tersebut menuturkan niatnya jika mereka hendak membantu Sunan dalam mengambilkan kayu jati yang berpindah tersebut.
Kemudian sang Sunan Kalijaga pun akhirnya menerima niat baik dari kera-kera tersebut dalam mengambilkan kayu jati tersebut. Hingga pada akhirnya mereka berhasil untuk mengambil kayu jati tersebut.
Pada waktu Sunan Kalijaga ingin mengambil kayu jati yang nantinya akan di bawa ke Kerajaan Demak, ke empat kera tersebut menyebutkan keinginannya agar bisa mengikuti sang Sunan.
Namun kemudian sang Sunan merasa keberatan sebab kera tersebut bukanlah manusia.
Namun atas jasa yang diberikan oleh kera-kera tersebut kepada sang sunan, Sunan Kalijaga pun akhirnya memberikan suatu kawasan hutan di area goa.
Kera kera itu kemudian diberikan sebuah kewenangan “ngreho” (Bahasa Jawa) yang memiliki arti “Memelihara/menjaga”.
Dari kata tersebutlah, nama dari Gua Kreo berasal.
Hingga pada akhirnya sampai waktu sekarang ini, Goa Kreo yang ada di kota Semarang ini semakin terus melakukan pembangunan untuk menjadi tempat wisata Favorit kota Semarang.
Mitos & Tradisi
Menurut penuturan dari masyarakat setempat, kawanan kera yang mengisi dan hidup di area Goa Kreo ini jumlahnya selalu menjadi sebuah misteri. Hal tersebut disebabkan dari zaman dahulu hingga sekarang selalu ada di kisaran 500 sampai 650 ekor.
Masyarakat setempat juga tidak menjumpai bangkai kera jika memang terdapat kera yang mati di area Goa.
Sebab jika menelisik dari mitos yang beredar, kera yang ada di kawasan Goa Kreo ini terbagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok bawah dan kelompok atas. Di mana pada setiap kelompok memiliki seorang raja.
Raja-raja kera tersebut pada umumnya memiliki jiwa yang sangat protektif terhadap para anggota kelompoknya. Biasanya raja kera sering tidak merasa senang jika ada manusia yang menyentuh maupun mengganggu anggotanya.
Sehingga untuk kalian tidak disarankan untuk memegang kera yang ada disana.
Walaupun kalian hendak memberi makanan, kalian disarankan agar tidak berlebihan serta sebisa mungkin mengasih makanan dengan bentuk kacang-kacangan ataupun buah yang masih bisa dijumpai di kawasan hutan goa. Hal tersebut bertujuan agar kera – kera tersebut tidak lupa akan makanan di habitat aslinya.
Di area Goa Kreo, biasanya juga diselenggarakan upacara yang menjadi tradisi oleh masyarakat setempat. Upacara tersebut disebut sebagai tradisi Rewanda.
Rewanda adalah suatu bentuk syukur atas hasil bumi yang diperoleh secara berlimpah dan juga memberi makanan untuk kera yang hidup di kawasan ini. Dengan tujuan sebagai suatu bentuk saling mengasihi antar sesama makhluk hidup.
Makanan yang diberikan untuk kera tersebut berupa makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Namun manusia dilarang untuk mengambilnya.
Sebab konon katanya, jika ada seseorang yang mencoba melanggar untuk mengambil makanan itu. Maka orang yang bersangkutan akan mengalami gangguan dan juga merasakan keanehan di dalam tubuhnya.
Terlepas dari mitos yang ada, upacara tersebut juga telah menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi baik untuk masyarakat sekitar ataupun para pengunjung. Sehingga para wisatawan yang berkunjung dapat terhibur.
Objek Wisata
1. Spot Foto di Atas Awan
Di kawasan goa juga memiliki spot foto yang sangat unik, yakni spot foto awan.
Sesuai dengan namanya, spot foto yang satu ini tersusun dari kapas yang seperti awan. Sehingga, dengan angle yang pas, berfoto di spot ini akan menghasilkan foto yang seakan tengah bermain di awan.
2. Little Korea
Selain spot foto di atas awan, di tempat ini juga memiliki spot foto yang bertemakan negeri Korea.
Di spot ini, kalian dapat berfoto dengan latar belakang bunga sakura ala negeri Ginseng dengan pemandangan waduk yang menawan.
Menariknya lagi, di tempat ini juga disewakan pakaian tradisional Korea (hanbok) yang dapat kalian gunakan.
Untuk kalian yang ingin menyewa hanbok, kalian cukup untuk membayar tarif sebesar Rp15.000. Serta kalian dapat memakai properti tambahan berupa boneka ataupun bunga dengan menambah tarif sebesar Rp5.000/ properti.
3. Waduk & Bukit
Goa Kreo menawarkan suguhan eksotisme dari keindahan alam pemandangan waduk serta bukit dengan view pohon yang rindang.
4. Jembatan Estetik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa gua ini ada di tengah-tengah bendungan.
Oleh sebab itu, kalian yang hendak berkunjung harus menyeberangi bendungan untuk tiba di Goa Kreo. Dan untuk menyeberangi bendungan tersebut, telah disediakan sebuah jembatan melintang yang kokoh serta terlihat sangat eksotis.
Jembatan tersebut berwarna merah. Sebelum menyebranginya, kalian harus menuruni beberapa anak tangga.
Jembatan itu selain dijadikan penghubung menuju goa, Meskipun begitu sering kali dijadikan sebagai spot foto yang unik.
5. Rumah Eskimo
Masih memanfaatkan latar belakang berupa air waduk, Namun sekarang spot ini memiliki tema salju yang berupa rumah eskimo.
Spot foto satu ini sebetulnya hanya memanfaatkan halaman belakang rumah dari penduduk sekitar.
Dari kreativitas mereka dalam menciptakan spot foto keren memang patut untuk diacungi jempol. Properti yang digunakan mereka dirancang dengan konsep benar-benar menyatu dengan tema.
Di setiap spot foto juga terdapat pengelola yang siap untuk mengambil gambar terbaik dari pose kalian.
6. Sunset
Selain spot di atas, kalian juga bisa menikmati keindahan matahari terbenam atau sunset dari atas air kawasan goa ini.
Selain memiliki beragam spot foto yang keren, dengan melihat sunset dari jembatan juga akan memberikan kedamaian tersendiri ketika berkunjung ke kawasan wisata Goa Kreo.
Fasilitas
- Goa
- Gazebo
- Kamar mandi
- Mushola
- Area parkir
- Spt foto
- Air Terjun
- Panggung Hiburan
- Jembatan Waduk Jatibarang
- Rumah Makan Khas kota Semarang
Lokasi
Goa Kreo berada di alamat: Jl. Raya Goa Kreo, Kandri, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50222.
Kontak:
- Nomor telepon: 0248449917
Rute
Berikut ini adalah beberapa rute yang dapat kalian gunakan untuk tiba di lokasi wisata, antara lain:
- Jl.Diponegoro – polsek ungaran – Jl.Kartini – Jln Raya Manyaran-Gunungpati dengan patokan M.I Al-islam Gunungpati – Jl Raya Goa Kreo – Lokasi wisata.
- Sedangkan untuk kalian yang berkendara dari arah Salatiga, bisa mengikuti rute di bawah ini:
-
- Jl.Semarang-Surakarta – Jl.Cempaka III – Cempaka I – Jl.Diponegoro – Jl.Slamet Riyadi – Jl.Kartini & kemudian ikuti rute yang sama seperti rute yang ada di atas.
-
- Dan bagi kalian yang berkendara dari arah Kalibanteng, kalian cukup mengambil arah menuju:
-
- Jl.Abdul Rahman Saleh – Gunung Pati – Desa Sadeng – Desa Wisata Kandri yang ditulis di suatu gerbang. Dari tempat itu kalian kemudian belok kanan serta ikuti rute yang tertera. Untuk kalian yang menggunakan sepeda, maka akan disuguhi dengan trek yang cukup menantang berupa rute naik-turun.
-
Jam Operasional
Goa Kreo buka setiap harinya (Senin – Minggu) mulai dari pukul 05.00 – 18.00 WIB.
Harga Tiket Masuk
Untuk kalian yang ingin berkunjung ke lokasi wisata Goa Kreo, maka kalian cukup membayar harga tiket masuk (HTM) sebesar Rp5.500.
Catatan:
HTM di atas bisa saja mengalami perubahan sewaktu-waktu, khususnya ketika musim liburan serta lebaran tiba. Maka ada baiknya jika kalian melakukan konfirmasi atau kepastian harga tiket langsung dengan menghubungi tempat wisata terkait.
Selamat berlibur!