Site icon Asaljeplak.my.id

Makan Malam Lebih Cepat akan Bantu Membakar Lemak dan Menurunkan Gula Darah

Makan Malam Lebih Cepat akan Bantu Membakar Lemak dan Menurunkan Gula Darah

Makan Malam Lebih Cepat akan Bantu Membakar Lemak dan Menurunkan Gula Darah

Berikut ini adalah Makan Malam Lebih Cepat akan Bantu Membakar Lemak dan Menurunkan Gula Darah yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Kesepakatan umum yang lebih konvensional adalah bahwa kalori adalah kalori, tidak peduli kapan Anda memakannya, dan kenaikan berat badan itu disebabkan oleh makan lebih banyak kalori daripada yang Anda gunakan. Ahli gizi menyebutnya kalori masuk, kalori keluar teori kontrol berat badan.

Tapi mungkin sebenarnya tidak sesederhana itu. Penelitian terbaru menemukan bahwa waktu makan Anda mungkin memainkan peran penting dalam menambah berat badan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkandi Jurnal Endokrinologi & Metabolisme Klinis Masyarakat Endokrin, makan malam yang terlambat dikaitkan dengan kenaikan berat badan dan kadar gula darah yang tinggi, terlepas dari apakah makanannya sama dengan yang Anda makan sebelumnya.

“Kami menyadari penelitian lain yang menyarankan bahwa makan malam dikaitkan dengan obesitas, dan karena hubungan tidak sama dengan penyebab, kami ingin melihat ini dengan cara yang lebih ketat,” penulis penelitian Dr. Jonathan C. Jun, rekan profesor kedokteran di Universitas Johns Hopkins mengatakan pada Healthline.

Jun menjelaskan bahwa tim peneliti ingin memahami apakah terlambat makan benar-benar mengubah metabolisme dengan cara yang mendorong obesitas.

“Jadi itu sebabnya kami berangkat untuk lakukan uji klinis terkontrol secara acak ini, mengambil orang sehat dan membuat mereka makan di dua waktu yang berbeda, mengontrol makanan mereka, mengontrol diet mereka, dan mengontrol waktu tidur mereka juga,” tuturnya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan hari ini di Jurnal Endokrinologi & Metabolisme Klinis Masyarakat Endokrin, makan malam yang ditunda dengan menambah berat badan dan kadar gula darah yang tinggi, terlepas dari makanannya sama dengan yang Anda makan sebelumnya.

“Kami merealisasikan penelitian lain yang membahas tentang makan malam membantah, dan karena hubungan tidak sama dengan penyebab, kami ingin melihat ini dengan cara yang lebih ketat,” kata penulis penelitian Dr. Jonathan C. Jun, rekan profesor kedokteran di Universitas Johns Hopkins mengatakan untuk Healthline.

Jun menjelaskan itu tim peneliti ingin memecahkan apakah makan benar-benar mengubah dengan cara yang mendorong obesitas.

“Jadi, kami berangkat untuk lakukan uji klinis terkontrol secara acak ini, mengambil orang sehat dan membuat mereka makan di dua waktu yang berbeda, mengendalikan makanan mereka, mengendalikan diet mereka, dan mengendalikan waktu tidur mereka juga,” tuturnya.

Exit mobile version