Site icon Asaljeplak.my.id

Kapan Waktu Terbaik Membiarkan Anak Gagal

Kapan Waktu Terbaik Membiarkan Anak Gagal

Kapan Waktu Terbaik Membiarkan Anak Gagal

Berikut ini adalah Capek Ngomel? Saatnya Membiarkan Anak Gagal yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Beberapa anak-anak banyak yang telah memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri untuk lakukan sesuatu tanpa perlu diingatkan, beberapa anak lainnya lebih sering lupa (atau pura-pura lupa) akan tanggung jawabnya sehingga sering kali membuat orang tua mengingatkan dan mengomel, bahkan hingga mengeluarkan ancaman.

Menavigasi zona abu-abu antara ketergantungan dan otonomi dapat membingungkan bagi orang tua dan anak. Tentunya Anda ingin mendorong anak-anak menuju kemandirian, tapi tidak yakin kapan (atau bagaimana) membuat mereka menarik merasa bertanggung jawab. Apakah Anda perlu mengingatkan mereka terus menerus, atau diam, dan memiliki harapan mereka mengingat tanggung jawabnya, dan kemudian membiarkan mereka mengalami konsekuensinya jika mereka lupa?

Merupakan suatu hal yang normal ketika orangtua mengharapkan anak-anak mereka untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap urusan mereka sendiri. Beberapa anak mungkin cukup kesulitan untuk mengingat berbagai hal yang jadi tanggung jawab mereka. Sementara beberapa anak-anak lain lebih terorganisir. Meskipun begitu sebagai orangtua, Anda harus mengingat temperamen dan kepribadian anak Anda.

Bahkan anak-anak yang tidak terorganisir pun bisa jadi bertanggung jawab. Kuncinya adalah mulai mengajarkan tanggung jawab pada anak Anda secara bertahap, dimulai pada saat anak Anda mulai bersekolah preschool atau TK. 

Misalnya, ketika anak Anda sekolah preschool atau TK, Anda mungkin akan membantu anak Anda untuk mengepak ransel mereka. Kemudian pada saat anak Anda berusia SD, Anda mungkin bertanya pada mereka apakah mereka memiliki semua barang yang mereka butuhkan di ransel dan membuat mereka memberi konfirmasi. Kemudian, ketika masuk SD kelas 4, Anda mungkin tidak menanyakan apa pun tentang isi ransel sama sekali.

Sepanjang jalan, bicaralah dengan anak Anda tentang apa yang Anda inginkan dari mereka dan apa yang mereka rasa sanggup tangani. Setelah harapan telah ditetapkan dan disepakati, mundurlah dan jangan takut untuk membiarkannya gagal. Biarkan mereka lupa makan siang mereka beberapa kali, atau dimarahi guru karena tidak mengerjakan atau meninggalkan PR mereka. Konsekuensi alami dan logis bekerja sangat baik untuk beberapa anak.

Membiarkan anak Anda gagal bisa menakutkan, tapi yakinlah bahwa belajar tanggung jawab ini sekarang, ketika konsekuensinya masih kecil, akan lebih baik buat anak Anda nantinya.

Meskipun begitu, jika anak Anda terus lupa, itu berarti anak Anda membutuhkan dukungan untuk jadi mandiri di bidang ini. Bantu mereka untuk mengingat tanggung jawab mereka, seperti mungkin bikin kertas checklist di dekat pintu berisi list barang yang harus mereka bawa di tas sekolah mereka seperti kotal makan siang, PR, dan lain sebagainya.

Cara tersebut jauh lebih konstruktif dan efektif daripada mengomel soal mereka yang tidak pernah mengingat tanggung jawabnya.
 

Exit mobile version