Site icon Asaljeplak.my.id

Cara Mengubah Masalah Keluarga Menjadi Kesempatan Belajar

Cara Mengubah Masalah Keluarga Menjadi Kesempatan Belajar

Cara Mengubah Masalah Keluarga Menjadi Kesempatan Belajar

Berikut ini adalah Ini Dia Cara Mengubah Masalah Keluarga Menjadi Kesempatan Belajar yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Foto : Tavistock Relationships

Banyak masalah keluarga yang tampaknya luar biasa. Meskipun keluarga memiliki cara berbeda dalam menyelesaikan konflik, beberapa keluarga dapat mengubah konflik jadi kesempatan belajar.

Para peneliti telah menemukan bahwa untuk benar-benar mempelajari sesuatu yang baru, penting untuk menelaah kembali permasalahan yang terjadi dan memahaminya. Hal ini memungkinkan Anda untuk meninjau, memeriksa perasaan, dan memikirkan situasi lainnya. Proses ini disebut Experiential Learning (proses pembelajaran berdasarkan pengalaman). 

Experiential Learning memiliki lima langkah dasar yang mudah dipelajari. Ini juga dapat membantu Anda mengubah beberapa konflik keluarga yang sulit jadi kegiatan belajar. Perlu diingat, semakin pandai Anda menggunakan proses belajar melalui pengalaman, maka akan semakin mudah untuk Anda dapat mengubah hampir semua aktivitas atau permainan jadi aktivitas pembelajaran.

Proses pembelajaran pengalaman akan membantu setiap orang, apakah anak atau orang dewasa, mengidentifikasi pertanyaan kunci untuk diajukan dan memberikan urutan yang baik untuk memaksimalkan proses pembelajaran.

Langkah-langkah dalam Proses Experiential Learning:
 

1. Pengalaman (Lakukan): Alami masalah / aktivitas.

2. Bagikan: Berhentilah dan mintalah setiap orang berbicara tentang apa yang mereka alami. Bagikan reaksi dan pengamatan. Ajukan pertanyaan seperti: bagaimana perasaan kamu lakukan kegiatan ini? Apa bagian tersulit? Paling mudah? Apa yang paling kamu sukai? Apa yang paling tidak kamu sukai? Apa yang kamu pelajari tentang dirimu sendiri? Tentang keluarga kita?

3. Proses: Diskusikan tema, isu dan masalah. Cari tema yang berulang dan catat. Beberapa pertanyaan mungkin termasuk: Apakah ada tema umum atau serupa dengan lebih dari satu anggota keluarga? Apakah sebagian besar dari kita setuju? Tidak setuju? Mengapa? Kenapa tidak? Apakah respons anggota keluarga lain cenderung memengaruhi Anda?

4. Generalisasi: Identifikasi tren dan kesimpulan yang dicapai dalam keluarga Anda. Tekankan prinsip-prinsip yang berlaku untuk ‘kehidupan nyata’. Fokus pada apa yang penting bagi keluarga Anda. Beberapa pertanyaan mungkin: Bagaimana masalah ini berhubungan dengan hal-hal lain dalam keluarga kita? Kesimpulan apa yang didapat dari diskusi ini? Apa hasil penting?

5. Terapkan: Berkonsentrasi pada bagaimana pembelajaran baru dapat diterapkan untuk situasi sehari-hari. Diskusikan bagaimana diskusi keluarga ini dapat berguna di masa depan. Kembangkan sasaran pribadi atau keluarga untuk perubahan perilaku. Beberapa pertanyaan mungkin: Apa situasi keluarga tertentu di mana pembelajaran baru dapat digunakan? Bagaimana pendapat anggota keluarga mengenai kesimpulan yang dibikin sekarang, mungkin berbeda lima tahun kemudian?
 

Jika memungkinkan, dorong anggota keluarga untuk mengajukan pertanyaan di antara mereka sendiri yang berhubungan khusus dengan konflik atau masalah, dengan berkonsentrasi pada bagaimana kesimpulan yang mereka berikan dapat meningkatkan pembelajaran pada keluarga Anda.

Exit mobile version