Apa itu penyakit Deep Vein Thrombosis? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Deep Vein Thrombosis
Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah pembentukan pembekuan darah (thrombus) pada pembuluh darah vena dalam. Lokasi tempat DVT sering ditemukan adalah pembuluh vena pada paha atau kaki, meskipun bisa ditemukan pada bagian tubuh lainnya.
Penyebab Deep Vein Thrombosis
Beberapa hal dapat menyebabkan terjadinya Deep Vein Thrombosis (DVT) atau pembentukan bekuan darah, seperti:
- aliran darah yang lambat. Hal ini berkaitan dengan kondisi tidak bergerak (imobilisasi) dalam waktu yang lama, misalkan pada saat berada di perjalanan jauh atau bed rest untuk jangka waktu yang lama.
- Kerusakan lapisan dalam dari pembuluh darah vena. Hal ini dapat disebabkan faktor fisik, biologis, atau kimiawi. Misalnya pada proses peradangan, respons sistem imun, atau pada kondisi pembedahan.
- Kondisi darah yang kental atau mudah menggumpal. Hal ini dapat ditemukan misalnya pada penderita polisitemia vera (penyakit kelebihan darah, terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan sel darah merah dalam jumlah berlebihan), dehidrasi, penggunaan hormon, dan lainnya.
Diagnosis Deep Vein Thrombosis
Untuk menentukan diagnosis Deep Vein Thrombosis (DVT), selain dengan mendata informasi tentang pasien dan lakukan pemeriksaan fisik, ada beberapa jenis pemeriksaan yang dapat membantu, yaitu:
- D-dimer. Ini adalah pemeriksaan darah untuk memeriksa bagian dari thrombus yang terurai dalam aliran darah. Semakin tinggi hasil D-dimer semakin kuat mengarah dugaan kuat adanya bekuan darah.
- Ultrasonografi, yaitu pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan bekuan darah dalam vena. Pemeriksaan khusus dengan Doppler dapat melihat aliran darah, sehingga dapat ditentukan, aliran tersebut lancar atau telah terganggu.
- Venogram, yaitu pemeriksaan radiologi dengan larutan kontras. Tinta khusus akan dimasukkan ke dalam pembuluh vena lalu berjalan ke atas kaki dan diciduk gambarannya menggunakan sinar sinar X.
Gejala Deep Vein Thrombosis
Mereka yang memiliki masalah Deep Vein Thrombosis (DVT) umumnya mengalami beberapa gejala, seperti:
- nyeri, umumnya saat berdiri atau berjalan
- pembengkakan pada satu sisi kaki
- kulit teraba panas dan tampak merah pada area DVT
Bekuan darah/ thrombus pada area DVT dapat terlepas dan berjalan melalui pembuluh darah lalu menyumbatnya, hal ini dinamakan emboli. Pulmonary Emboli adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada masalah DVT.
Pulmonary Emboli adalah emboli yang menyumbat arteri pada paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru atau organ tubuh lainnya, bahkan menyebabkan kematian.
Pengobatan Deep Vein Thrombosis
Ada beberapa teknik pengobatan yang biasanya dilakukan untuk mengatasi Deep Vein Thrombosis (DVT), seperti:
- Terapi obat-obatan:
- Antikoagulan: dikenal juga dengan sebutan obat pengencer darah. Berfungsi cegah darah membeku dan jadi thrombus atau gumpalan darah, Akan Tetapi tidak dapat memecah thrombus yang telah terbentuk. Contohnya: warfarin, heparin, dsb
- Thrombolitik: berfungsi memecah thrombus yang telah terbentuk. Contohnya: alteplase
- Pembedahan: pemecahan thrombus dengan kateterisasi, thrombektomi, angioplasti, stent vena, dan penggunaan vena cava filter.
- Penggunaan stoking: penggunaan graduated compression stocking yang dapat menciptakan tekanan yang menyebabkan darah terus bergerak sehingga tidak stasis dan menciptakan thrombus. Penggunaan stoking ini juga membantu meredakan bengkak pada kaki
Pencegahan Deep Vein Thrombosis
Secara umum, beberapa hal berikut bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan Deep Vein Thrombosis (DVT), seperti:
- stop merokok
- rutin berolahraga
- menjaga pola makan sehat dan seimbang
- menjaga berat badan ideal
Mereka dengan faktor risiko berikut juga perlu lebih berhati-hati terhadap munculnya DVT, yaitu:
- memiliki riwayat DVT sebelumnya
- memiliki riwayat penggumpalan darah pada keluarga
- berada dalam kondisi yang membuat darah kental atau mudah menggumpal, misalnya mereka yang menggunakan kontrasepsi hormonal atau mengalami penyakit darah
- luka pada pembuluh vena dalam, misalnya saat pembedahan, patah tulang, atau trauma lainnya
- imobilisasi, misalnya bila dalam perjalanan jauh atau bed rest dalam waktu lama
- kehamilan dan nifas
- mendapat perawatan untuk kanker
- usia > 60 tahun
- obesitas
- merokok
Mereka dengan faktor risiko ini sebaiknya rutin berkonsultasi ke dokter supaya dapat menjalani evaluasi secara menyeluruh. Jika Anda lakukan perjalanan jauh, jangan lupa untuk bergerak setidaknya sejam sekali dan hindari menggunakan pakaian yang ketat. Pastikan Anda minum cukup air. Jika diperlukan, dokter akan menyarankan Anda untuk menggunakan stoking kompresi atau antikoagulan sebelum lakukan perjalanan jauh.
Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan terkai apa itu penyakit Deep Vein Thrombosis untuk Anda ketahui, mulai dari definisi, penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya. Semoga dapat menambah dan memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai hal tersebut.