Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Bronkiektasis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Bronkiektasis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Bronkiektasis? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Bronkiektasis

Bronkiektasis adalah kondisi jangka panjang di mana jalan napas pada paru-paru jadi lebih lebar secara abnormal. Kondisi ini menyebabkan penumpukan lendir berlebih dan membuat paru-paru jadi lebih rentan terhadap infeksi.

Bronkiektasis dapat terjadi apabila jaringan dan otot yang mengelilingi bronkus (saluran napas menuju paru-paru) mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat dipicu karena berbagai penyakit seperti fibrosis, infeksi paru, pneumonia, tuberkulosis, dan penyakit autoimun seperti AIDS.

Bronkiektasis - KlikDokter.com (Joshya/Shutterstock)

Penyebab Bronkiektasis

Bronkiektasis disebabkan oleh kerusakan dan pelebaran pada jalan napas di paru-paru. Hal ini dapat terjadi akibat dari infeksi atau kondisi lainnya. Meskipun begitu terkadang penyebabnya tidak diketahui.

Paru-paru secara terus-menerus terekspos oleh kuman yang ada di udara dan tubuh pada dasarnya memiliki sistem daya tahan yang berfungsi untuk menjaga  supaya paru-paru bebas dari infeksi. Bila kuman atau benda asing menyerang tubuh, sel daya tahan tubuh akan mengeluarkan bahan kimia untuk membantu melawan infeksi, yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan di sekitar.

Pada sebagian besar orang, proses peradangan dapat berlangsung dan selesai tanpa menyebabkan komplikasi bila ditangani dengan baik. Meskipun begitu, bronkiektasis dapat terjadi apabila peradangan menyebabkan kerusakan permanen dari jaringan elastis dan otot di sekitar bronkus, yang menyebabkan terjadinya pelebaran.

Kondisi tersebut mengakibatkan bronkus yang mengalami kerusakan terisi oleh lendir yang berlebih, menyebabkan batuk yang menetap, dan membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi. Bila paru-paru mengalami infeksi berulang, hal ini dapat menyebabkan peradangan yang berulang dan bronkus akan jadi lebih lebar.

Pada sekitar separuh dari kasus bronkiektasis, tidak ada penyebab jelas yang dapat ditemukan. Meskipun begitu, sebagian pencetus umum yang teridentifikasi dapat berupa infeksi pada masa kanak-kanak. Beberapa di antaranya adalah pneumonia berat, batuk rejan, tuberkulosis, atau campak, penurunan kemampuan sistem daya tahan tubuh, kelainan pada silia (struktur berbentuk rambut yang melapisi jalan napas), aspirasi (masuknya benda padat atau cair ke saluran pernapasan), atau berbagai kondisi kesehatan lainnya.

Gejala Bronkiektasis

Gejala yang paling sering diamati pada bronkiektasis adalah batuk yang persisten disertai dengan jumlah dahak yang banyak setiap harinya. Dahak dapat berwarna jernih, kuning pucat, atau kuning kehijauan. Meskipun begitu, sebagian individu lain dengan bronkiektasis juga dapat memiliki dahak dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali.

Tanda dan gejala lain yang dapat timbul pada bronkiektasis adalah:

Diagnosis Bronkiektasis

Diagnosis dari bronkiektasis ditentukan berdasarkan wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang bila dinilai diperlukan. Pada wawancara medis, dokter dapat menanyakan mengenai gejala yang dialami, seperti seberapa sering Anda mengalami batuk, apakah terdapat dahak, dan apakah ada riwayat merokok.

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan mencakup mendengarkan suara napas dengan menggunakan stetoskop. Pada individu dengan bronkiektasis sering kali terdapat suara berderak saat menarik dan membuang napas.

Selain itu, beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:

Penanganan Bronkiektasis

Kerusakan paru-paru yang dikaitkan dengan bronkiektasis umumnya permanen, tapi penanganan dapat dilakukan untuk cegah perburukan kondisi. Pada sebagian besar kasus, penanganan umumnya mencakup kombinasi dari beberapa modalitas terapi.

Beberapa jenis penanganan pada bronkiektasis adalah:

Pencegahan Bronkiektasis

Agar terhindar dari bronkiektasis, sangat penting untuk cegah infeksi paru-paru dan kerusakan paru-paru yang dapat menyebabkan kondisi tersebut. Vaksinasi anak-anak untuk campak dan batuk rejan dapat cegah infeksi yang mengenai dengan hal-hal tersebut, serta komplikasi yang dapat berupa bronkiektasis.

Selain itu, juga disarankan untuk menghindari berada di sekitar gas beracun, rokok, asap, dan zat-zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.

Exit mobile version